Monday, 24 November 2014

Jelang 25 Tahun

Udah memasuki akhir bulan November. Buat para pegawai, selamat gajian ya... Buat pegawai swasta dan negeri yang gajian di awal bulan, moga rezekinya selalu lancar.

Bulan depan udah masuk Desember 2014. Suka diem kalo udah akhir tahun. Sebenarnya baru belakangan ini sih. Setelah Desember artinya Januari kan, nah nambah lagi deh satu angka. Tahun depan aku udah berumur seperempat abad alias 25 tahun. Hewww...

Di usia yang begini mesti evaluasi tentang segala hal mengenai pencapaian diri. Yaah kalo sekarang secara manusiawi aku kadang ya suka khawatir plus gregetan juga kalo udah ditanya soal kapan lulus kuliah, kapan nikah dan kapan punya pekerjaan tetap.

Usia begini seolah-olah hidup cuma untuk selesaikan pendidikan, nikah, kerja, punya rumah kendaraan dan seabrek hal lainnya. Engga bisa nyalahin juga sih, secara itu juga standar masyarakat hari ini. Sebagai bagian dari mereka ya wajar aku akan selalu ditanyai hal-hal begituan.

Siapa sih yang ga pengen lulus kuliah tepat waktu? Soal ketelatan lulus aku ga akan nyalahin siapa-siapa karena itu kan sudah pilihan. Waktu teman-teman lain pake toga wisuda sedetik ada rasa ingin, tapi perlahan kutepis. Inget kata-kata @maulasam, wisuda itu gembiranya cuma sejenak setelah itu galau berbulan-bulan (karena ga dapat kerjaan).

Iya juga sih, banyak yang kejadian begitu. Beberapa tahun ini aku perhatikan ada kegalauan tingkat tinggi yang kudapati dari senior dan teman seangkatan. Mereka bertanya apakah aku punya lowongan pekerjaan untuk mereka. Minta aku mencarikan informasi penerimaan cpns atau penerimaan guru di sekolah-sekolah.

Wisuda itu simbolis. Ada yang sangat ingin wisuda karena inilah impian orang tua mereka yang telah membiayai kuliah selama bertahun-tahun. Menurutku itu ga salah. Ada banyak anak di dunia ini yang ingin membuat orang tua mereka bangga melalui nilai-nilai akademik yang mereka miliki. Ada juga yang ingin segera wisuda karena tuntutan pekerjaan atau untuk syarat pernikahan. Yah semua orang punya alasan masing-masing.

Lalu menikah. Aaah, cukup sulit untuk menjawab pertanyaan yang seperti ini. Bukan tak pernah kucoba meminta tolong untuk dicarikan jodoh. Mungkin memang belum waktunya saja. Tapi rupanya ada orang-orang tak sabar di luar sana yang ingin sekali melihat aku menikah. Kuharap mereka juga akan memberikan bantuan dana untuk biaya pestanya nanti hahaha...

Tentang pernikahan sepertinya aku sedikit terpengaruh pada cerita yang sering kutonton. Memang tak semua orang menggambarkan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang indah. Woww untuk hal ini aku sedikit menolaknya. Ada begitu banyak rumah tangga yang kulihat terasa hambar. Ups, tidak bermaksud pesimis

Mengenai pekerjaan aku selalu meyakini bahwa Allah akan memberikannya padaku. Bukan berarti hanya menampung. Tentu aku meminta pada Pemilik Pekerjaan sebuah pekerjaan yang layak dan yang tak membuat intensitas kegiatan pembinaanku turun drastis (kalau berkurang pasti iya). Allah akan berikan sesuai kebutuhan hambaNya dan sesuai kemampuan dan sesuai pula waktunya. Hey, untuk satu hal ini aku belum pernah merasa kecewa.

Memang setahun yang lalu kuputuskan untuk berhenti dari kantor karena ingin fokus pada hal-hal yang harus kukerjakan. Tentu setelah itu dari segi ekonomi aku tak sama seperti sebelumnya. Kuharap mereka bersabar dengan kondisi ini.

Menjelang usia 25 tahun yang kata orang adalah ambang batas akhir keproduktifan seorang perempuan aku berharap ada hal-hal yang lebih baik yang akan datang padaku. Apa yang kupunya hari ini tentu sudah sangat lebih dari cukup, harus kusyukuri.

Melihat kehidupan orang lain bisa jadi bahan evaluasi kehidupanku tapi tidak boleh membuatku lebih rendah. Apa yang ada hari ini adalah yang terbaik. Jika orang lain telah lulus kuliah, maka mungkin itulah yang terbaik baginya. Jika orang lain sudah menikah, maka itu pulalah yang terbaik baginya.

Aku? Kehidupan hari ini adalah kehidupan terbaik. Rumput tetangga kadang memang lebih bagus, tapi aku juga adalah tetangga bagi orang lain yang bisa jadi merasa bahwa kehidupanku lebih baik dari mereka hahaha...

Eh iya, dibalik itu ada hal penting yang harus kita renungkan. Di usia ini, sudah setinggi apa tumpukan dosa kita? Sudah berapa banyak amal yang kita tabung. Bila hari ini kita selalu bicara tentang karya, maka karya apa yang sudah kita buat yang dapat mengantarkan kita ke surga Allah SWT.

1 comment: