Friday 27 August 2010

Mengapa Harus Mentoring?

 Belakangan ini istilah mentoring sering didengungkan. Sebenarnya apakah mentoring itu? Bagaimana mentoring sebenarnya? Kapan dilakukan mentoring dan mengapa kita harus mentoring?

Mentoring ialah suatu proses pembinaan yang dilakukan seseorang terhadap sebuah kelompok yang terdiri dari 7 hingga 12 orang secara intensif seminggu sekali. Yang membina suatu kelompok mentoring disebut sebagai mentor. Di sini mentor berfungsi sebagai guru, teman, kakak, dan bahkan orang tua kedua bagi para binaannya ( disebut mentee – dibaca menti ).

Proses mentoring saat ini banyak digunakan oleh anggota – anggota rohis ( rohani islam sekolah ). Mereka terbagi ke dalam kelompok – kelompok kecil dengan satu orang mentor setiap kelompoknya. Mentoring juga merupakan salah satu sarana yang dipakai dalam penyampaian risalah nabi kepada remaja.

Mentoring merupakan metode yang efektif dalam sebuah pembelajaran karena ianya merupakan kelompok kecil di mana pengawasan terhadap satu anggota akan lebih mudah digunakan. Mentoring bertujuan untuk membina keislaman, keimanan dan ketakwaan para anggotanya. Lalu mengapa mentoring begitu penting dan perlu untuk diterapkan di setiap sekolah yang diikuti oleh setiap siswa tanpa terkecuali?

Lalu Mengapa Kita Harus Ikut Mentoring?
Pertama, metode mentoring muncul disebabkan kurangnya pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah – sekolah umum. Dalam seminggu, peserta didik hanya disediakan waktu 90 menit untuk mendapatkan pengetahuan agama yang seharusnya menjadi pondasi kehidupan mereka. Waktu yang sangat singkat itu pun kadang hanya diisi dengan teori – teori tanpa tindakan untuk membentuk karakter peserta didik yang menjadikan agama sebagai hal nomor satu dalam kehidupan mereka.

Padahal dalam proses pendidikan, hal paling penting ialah bagaimana agar peserta didik mampu bersikap dengan baik. Tentunya waktu 90 menit tidak cukup untuk itu. Dengan kata lain, mentoring juga merupakan kegiatan untuk menambah pengetahuan keagamaan yang disampaikan dengan cara – cara yang menarik ( tidak melulu ceramah ).

Kedua, Rasulullah juga pernah melakukan mentoring terhadap sahabat – sahabatnya. So sebagai umat Islam yang senantiasa meneladani beliau, sudah seharusnya kita juga mengikuti apa yang pernah beliau contohkan.

Ketiga, melalui mentoring kita mendapat pengetahuan Islam yang kadang tidak kita dapatkan dari sekolah melalui proses belajar mengajar biasa. Sebagai sarana penyampaian ajaran Islam, tentunya hal – hal yang lebih banyak dibahas atau didiskusikan ialah masalah – masalah keislaman.

Keempat, materi – materi mentoring disampaikan dengan cara – cara yang menarik dan tidak membosankan karena diselingi dengan permainan – permainan yang sarat makna. Tak hanya itu, mentoring juga bersifat fleksibel karena ia dapat dilakukan di mana saja, tidak harus di dalam mesjid. Mentoring dapat dilakukan di bawah pohon yang rindang, di kantin, di tepi pantai, dan tempat – tempat mengasyikkan lainnya. Semua itu tergantung pada kesepakatan anggota mentoring.

Dengan demikian, mentoring merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam rangka memperbaiki moral dan perilaku yang menyimpang di kalangan remaja dengan mengembalikan dan mengenalkan mereka pada agama yang disampaikan secara tidak monoton. Karena itu ajaklah teman, saudara, adik, kakak untuk mengikuti kegiatan mentoring di sekolah. Jika belum ada, cobalah ajukan pada pihak sekolah. Selamat mentoring.

Thursday 26 August 2010

TBM Basmalah bagi Anak Putus Sekolah

Hobi baca? Senang membaca di tepi laut dengan hembusan angin laut yang menyejukkan?
Di sinilah tempatnya, Taman Bacaan Masyarakat ( TBM ) Basmalah yang diresmikan pada bulan Juli 2010. Beralamat di Jl. Usman Harun No. 30 Tanjungpinang, Kepulauan Riau tepat di sebelah Restoran Sei Nam kawasan Teluk Keriting.

TBM yang juga bekerjasama dengan perpustakaan daerah Kepulauan Riau ini menyediakan koleksi berbagai jenis buku, mulai dari novel, komik, majalah, tabloid, politik, agama Islam hingga buku - buku sejarah. Semua buku ditata dengan rapi di ruangan mungil yang menjorok ke laut. Suasana yang diciptakan dalam ruangan ini pun sangat menyenangkan untuk membaca karena hembusan angin laut masuk melalui jendela dan kondisi ruangan pun sangat terang. Tak hanya itu, pengunjung pun dapat duduk di bawah pohon dengan tempat duduk terbuat dari kayu. Sungguh suasana yang sangat menyenangkan.

Cici, pengelola TBM ini mengungkapkan, pada awalnya taman bacaan ini didirikan dalam rangka partisipasinya di dunia pendidikan. Di lokasi TBM tersebut banyak sekali anak - anak yang putus sekolah. kebanyakan dari mereka tidak lulus Sekolah Dasar dan hanya bekerja membantu orang tuanya melaut mencari ikan.

" Prihatin sekali melihat anak - anak ini putus sekolah, padahal mereka tinggal di daerah perkotaan namun termarjinalkan oleh keadaan " ungkap Cici.

Harapannya dengan keberadaan TBM Basmalah anak - anak tersebut masih bisa menikmati dunia membaca dan tidak tertinggal informasi seperti teman - teman lainnya yang bersekolah.

Jika ada yang ingin menyumbangkan koleksi buku - bukunya kepada TBM ini dapat langsung mengunjungi lokasi di alamat yang telah tertera di atas.

Mentoring Kepenulisan KAMMI

Menyadari pentingnya arti sebuah tulisan dalama membangun pencitraan organisasi, KAMMI Daerah Kepualauan Riau berinisiatif untuk mengadakan Mentoring Kepenulisan Selasa ( 24/8 ) di Mesjid Kampus STISIPOL Raja Ali Haji. Mentoring yang diikuti oleh humas kamda dan komisariat ini merupakan kegiatan rutin setiap pekannya.
Setiap kader yang berminat dalam bidang tulis menulis sangat dianjurkan untuk mengikuti agenda ini hingga akhir.


Raja Dachroni, Ketua Departemen Kaderisasi KAMMI Daerah Kepulauan Riau mengungkapkan betapa pentingnya sebuah tulisan dalam membentuk opini masyarakat tentang sebuah organisasi. Tak hanya itu dengan menulis kader akan terbantu dalam mengerjakan tugas - tugas kuliah sehingga budaya copy paste dapat ditinggalkan.
" Kami ingin agar kader - kader KAMMI mulai piawai menulis sehingga tak hanya beraksi di lapangan namun juga melalui tulisan " demikian ungkapnya.


Materi yang ditekankan dalam mentoring ini terdiri dari tiga materi antara lain resensi buku, mengulas kegiatan dalam bentuk tulisan dan menulis artikel. Dengan meresensi buku - buku yang telah dibaca diharapkan kader tak hanya sekedar membaca namun juga mampu menuliskan kembali apa yang telah dibacanya sehingga menguatkan daya ingat kader akan buku tersebut. Kemudian materi kedua dianggap sangat penting agar kader terbiasa menuliskan setiap kegiatan yang diadakan oleh KAMMI dan menyebarkannya kepada masyarakat. Lalu kader akan dibiasakan untuk menulis artikel sehingga mampu menuliskan buah pikirannya akan sebuah permasalahan.


Agenda yang terbuka untuk seluruh kader KAMMI Daerah Kepualauan Riau ini akan dilaksanakan kembali pada Selasa ( 31/8 ). Tak ada persyaratan khusus yang ditetapkan kecuali komitmen peserta mentoring untuk terus mengikutinya dan menjadikan menulis sebagai suatu kebutuhan dalam rangka membangun budaya menulis.

Tuesday 24 August 2010

Salah Orang

Mari dengarkan saya punya cerita. Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan sebuah sms lagi dari nomor yang tidak dikenal. Isinya hampir sama seperti yang lainnya, mohon maaf lahir dan batin. Tentunya naluri saya langsung bertanya ( ehem! ) itu nomor siapa.

Saya : Maaf ini boleh tau ini dengan sapa?
Orang itu : Bu, boleh minta nomor peserta training advokasi kemarin yang dari Berakit? Ana lupa namanya.
Saya : Ooooo ini pak Guns Patter ya?
Orang itu : Hah? Siapa itu pak Guns Patter? Ini S******
Saya : Astaghfirullah... maaf pak, kirain teman saya tadi

Haduuuuh malunya. Saya kira itu adalah teman saya, salah satu peserta training advokasi yang saya ikuti beberapa waktu lalu. Ternyata dia adalah Pak S******. Entahlah apa yang dipikirkan oleh bapak itu tentang saya. Ah sudahlah, yang penting saya sudah memberikan nama dan nomor peserta yang dia minta.
( Btw, saya serasa jadi bagian informasi )

Sunday 22 August 2010

Terlalu Bersemangat?


Ada sebuah percakapan yang mungkin harus saya catat dan harus pula saya ingat kapan pun dan di mana pun saya berada. Suatu hari saya terjebak di antara dua teman luar biasa yang saya temui di organisasi. Ketika itu kami sedang menunggu teman – teman lain untuk rapat membahas masalah yang tidak perlu saya sebutkan.
Dari obrolan ngelantur yang membuat saya sakit perut, terucap dari salah satu teman saya yang mempertanyakan mengapa hingga jam segitu belum ada juga anggota lainnya yang datang. Memang pada hari itu hujan turun dengan cukup lebat dan saya pesimis sekali mereka akan datang.
Sambil nyengir dia berkata mengapa belum juga ada yang datang. Apa yang lain sudah tidak bersemangat lagi? Atau jangan – jangan kami yang terlalu bersemangat. Deg!
Kalau dipikir – pikir sepertinya kami memang terlalu bersemangat. Sementara teman – teman mahasiswa saya yang lain sedang asyik dengan kehidupan pribadi mereka, terkadang saya disibukkan dengan hal – hal yang lain, yang menurut mereka tidak penting dan hanya buang – buang waktu tenaga dan pikiran.  Benarkah demikian?

Friday 20 August 2010

BKM Harapkan Kualitas Kader Meningkat melalui Dauroh Mar’ah


-->
Badan Kemuslimahan ( BKM ) KAMMI Daerah Kepulauan Riau melaksanakan Dauroh Mar’ah pada hari Minggu (8/8) di taman samping Hotel Sadap Tanjungpinang. Agenda perdana ini khusus diadakan untuk kader – kader akhwat KAMMI yang bertujuan untuk meningkatkan kepahaman mereka terhadap masalah perempuan.
Ketika ditemui, Juliana, Ketua BKM KAMMI daerah Kepulauan Riau menyebutkan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin. Materi – materi yang diberikan pun memiliki keterkaitan satu sama lain.
“ Untuk itu kami berharap agar seluruh kader akhwat KAMMI dapat menghadiri kegiatan ini setiap pekannya. “ tambahnya.
Menyadari kurang pro aktifnya akhwat baik dalam kehidupannya sehari – hari maupun dalam pergerakan KAMMI, maka BKM berinisiatif untuk mengadakan agenda ini. Menjadi kader  yang berkualitas sudah merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh kader KAMMI, terutama akhwat. Mereka tidak hanya disiapkan untuk bergerak dalam organisasi namun juga untuk menjadi seorang ibu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam melahirkan generasi penerus bangsa.
“ Salah satu usaha kami untuk meningkatkan kualitas kader akhwat ialah melalui agenda dauroh ini. “ tutup mahasiswi STAI Miftahul Ulum semester 8 itu.

Catatan Kecil Mentoring Kepenulisan : Mengorganisasikan Kata dalam Tulisan

Mengikuti mentoring kepenulisan berarti memaksimalkan diri untuk menulis lebih banyak dari yang pernah dilakukan orang lain. Menulis lebih sering daripada biasanya. Menulis menurut pakarnya adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mudah, murah meriah namun menghasilkan.
Menyenangkan artinya kita bebasa berekspresi dengan apa yang kita pikirkan, menuangkan buah pikiran dalam bentuk kata – kata yang akan dibaca oleh orang lain dan ketika tulisan itu bagus, tentunya apresiasi akan diberikan kepada si penulis.

Seorang teman penulis ketika ia minta diajari menulis kepada seorang temannya, maka temannya itu pun berkata, “ Menulis itu mudah. Ambil pena, ambil kertas, letakkan di depan dan mulailah menulis. Atau duduklah di depan laptop atau komputer kemudian buka ms. Word dan mulailah mengetik “.
Sekilas itu adalah lelucon, namun ia adalah kebenaran. Menulis sangatlah mudah ketika kita tahu apa yang akan kita tulis, tujuan dari tulisan tesebut dan siapa sasaran pembaca kita.

Menulis juga tidak memerlukan modal yang besar karena tulisan hanyalah rankaian kata – kata yang berasal dari pikiran kita. Tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk menulis. Kemudian menulis itu menghasilkan. Helvy Tiana Rossa dalam bukunya Menulis Bisa Bikin Kaya menerangkan bahwa arti kaya di sini sangatlah luas. Kaya tidak hanya diartikan sebagai berlimpah materinya yang kita dapatkan dari menulis, namun lebih daripada itu. Mulailah menulis dengan niat yang lurus bahwa apa yang ditulis merupakan sesuatu yang dianggap benar dan perlu disampaikan kepada semua orang. Dari sinilah keberkahan menulis akan menghampiri. Dengan begitu kaya yang dimaksudkan tak hanya sebatas kaya secara materi.

Seseorang yang berhasil menulis dengan baik dan benar, artinya ia telah mampu untuk mengorganisasikan buah pikirannya dalam bentuk kata – kata. Orang yang gemar menulis dapat dipastikan bahwa ia adalah orang yang cerdas. Timbullah pertanyaan, jika demikian bagaimana agar kita mudah untuk menyusun kata – kata agar ia membentuk sebuah tulisan yang apik?

Dalam mentoring kepenulisan ini dijelaskan beberapa cara agar kata – kata yang kita punya dapat diolah yang selanjutnya menjadi sebuah tulisan yang bagus. Pertama, hobi membaca buku. Dari manakah kita mendapatkan kata – kata? Tentunya buku adalah salah satu sumber yang paling besar. Kita tak hanya mengandalkan pendengaran kita untuk mendapatkan kata – kata baru. Dengan membaca buku kita juga belajar bagaimana struktur kalimat – kalimat yang terdapat dalam buku tersebut sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi tulisan kita. Membaca buku juga akan menambah luasnya wawasan kita sehingga tulisan yang kita hasilkan juga bermutu dan sarat dengan nilai ilmu pengetahuan.

Kedua, membaca alam. Belajar tak hanya melalui buku, alam juga dapat dijadikan guru. Bahkan banyak orang – orang terdahulu yang hanya belajar melalui alam. Dengan membaca alam seseorang akan lebih mampu memaknai apa yang ia tulis.

Ketiga suka berkorespondensi. Korespondensi sering diartikan sebagai kegiatan surat menyurat yang sering penulis lakukan ketika masih duduk di bangku SMP. Membalas surat dari sahabat pena akan menuntut kita untuk bisa menuliskan apa yang akan kita sampaikan kepadanya. Meskipun isi surat pada awalnya hanyalah berupa cerita, tetapi ini sangat membantu dalam penyusunan dan pemilihan kata. Di era digital saat ini, surat menyurat dapat dilakukan melalui email (electronic mail ). Cara ini hamper sama bahkan lebih mudah karena tidak perlu menunggu dalam waktu yang cukup lama agar apa yang kita tulis sampai pada orang yang dituju.

Keempat, memiliki buku harian. Banyak penulis terkenal mulai menulis di buku hariannya. Kebebasan berekspresi dapat dituangkan dalam buku harian tanpa mempedulikan kaedah – kaedah bahasa. Yang penting adalah bagaimana kita menuliskan perasaan kita ke dalam tulisan, di mana ianya mebutuhkan proses. Ketika telah terlatih menulis di buku harian maka aka nada peubahan – perubahan dalam gaya menulis, baik secara bahasa maupun yang lainnya. Tentu kea rah yang lebih baik.

Kelima, suka berdiskusi. Berdiskusi artinya membahas suatu permasalahan secara bersama – sama di mana di dalamnya terjadi interaksi antar peserta. Menulis akan menjadi mudah ketika seseorang senang berdiskusi karena dengan demikian pemahamannya akan sesuatu akan lebih dalam dan membantunya dalam menyusun kata – kata.

Cobalah beberapa cara di atas agar penyusunan kata – kata kita lebih baik daripada sebelumnya. Menyusun kata – kata memang bukan hal yang mudah, namun berlatih agar kata – kata tersusun dengan baik perlu untuk dicoba.

Teman – teman, Saya Risau ketika Shalat Berjamaah ( Tolong Berikan Pemahaman )

Kerisauan selalu mengelayuti hatiketika saya shalat berjamaah di masjid, terutama di bulan Ramadhan ini. Sayatahu dan mengerti bahwa shalat berjamaah lebih utama karena pahala yangdijanjikan lebih besar . namun dibalik itu saya kadang merasa tidak nyaman dankurang bisa mengkhusyukkan diri. Dan hal ini selalu saya rasakan di masjid manapun.

Shalat berjamaah yang saya pahamiadalah gerakannya mengikuti imam. Tidak ada yang salah dengan ini. Masjid manapun yang saya masuki, seluruh makmum grakannya sama dengan imam ( kecuali anak– anak yang masih mencoel – coel teman di sebelahnya, imam kan gak mencontohkanbegitu ).

Saya tidak punya masalah samasekali dengan imamnya. Mau bacanya cepat atau pun lambat, saya akan ikuti  dengan senang hati. Namanya juga berjamaah(dan saya lebih sering jadi masbuk).

Jadi masalahnya apa dong? Pertama,mengenai kerapatan barisan antara makmum yang satu dengan yang lainnya. Ini diamasalah utama saya, soalnya saya dengan jelas mendengar  ( sangat jelas ) imam berkata sebelum sholatdimulai " shaf lurus dan rapat ".

Lurus artinya sejajar (gak kayakular) dan rapat berarti bahu antara satu makmum dengan makmum yang lain salingmenyentuh. Bahkan kata ustadz saya,  diMekkah itu gak hanya bahu, tapi juga kaki yang dirapatkan ( jari kelingkingkaki saling berdekatan ). Di sinilah letak keutamaan shalat berjamaah itu. Gakakan ada lagi yang memikirkan itu bahu siapa, kaki siapa. Yang penting ialahbagaimana shalat mereka sah dan diterima oleh Allah swt. Tampaklah persatuanumat muslim dari cara shalatnya.

Selain itu rapatnya barisanmenghilangkan perbedaan strata yang biasanya diciptakan oleh sesama manusia.Siapa pun dia akan sama di mata Allah kecuali yang bertakwa. Lagipula, denganmerapatkan barisan setan tidak akan mudah mengganggu. Dan barisan yang rapatakan tampak lebih kokoh dan kuat. Bukankah Allah menyukai hal itu.

" Sesungguhnya Allah mencintaiorang – orang yang berperang di jalanNya dlam barisan yang teratur, merekaseakan – akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh " ( QS. As Saff 61 : 4)

Temuan saya di lapangan ketikashalat berjamah, jarang sekali saya bisa merapatkan diri dengan makmum disebelah saya. Ketika saya bergeser, ia pun ikut bergeser. Begitu lengan sayamenyentuh lengannya, dengan segera ia menjauh. Saya tidak tahu, apa hal inidisebabkan karena ia merasa geli atau memang tidak paham sama sekali dengankeutamaan merapatkan barisan shalat.

Ini jugalah yang menyebabkan saya lebih suka masbuk ( walau sebenarnya ini tidak baik ). Dengan begitu saya bisashalat di bagian paling ujung dan merapatkan diri. Jika jamaah tersebutbergeser, saya ikut bergeser agar tetap lurus dan rapat. Saya tidak inginterputus.

Terkadang saya mencobaberkomunikasi dengan jamaah sebelum shalat dimulai. Memintanya dengan baik –baik untuk merapatkan barisan. Yang saya terima sejauh ini bermacam – macamresponnya. Ada yang menurut saja begitu saya tarik lengannya, namun ada pulayang memandang saya dengan tidak senang ( anak kecil sok ngatur ). Yah, namanyajuga usaha.

Saya berharap di bulan Ramadhanini, para dai tidak hanya menyampaikan keutamaan bulan Ramadhan, tapi jugamenyebarkan hal yangmembuat saya risau ini. Memang kelihatannya sepele danteknis sekali sifatnya, tapi ini benar – benar mempengaruhi saya.
Bagi teman – teman yang membacatulisan ini, jika ada hadits atau apa pun lah yang dapat menguatkan argumentsaya tentang ini, mohon dibagikan. Ataupun jika ada pemahaman saya yang salah mengenai hal ini, harapdiluruskan. Terima kasih.


Ditengah kerisauan ketika shalat berjamaah

Thursday 12 August 2010

Kegiatan Juli - Agustus

Sebuah Evaluasi bagi Diri Sendiri

Begitu lama tidak menggerakkan jari di atas keyboard. Blog selalu dibuka dan diperiksa, tapi tidak ada niatan sedikit pun untuk menuliskan sesuatu yang bisa dijadikan manfaat ketika orang membacanya.

Tidak mau mencari kambing hitam atas vakumnya blog ini selama sebulan lebih. Semua adalah disebabkan kesalahan saya sendiri yang tidak mau meluangkan waktu untuk menulis.
Untuk menebusnya, lebih baik saya menuliskan beberapa agenda yang sudah saya ikuti sebulan terakhir ini yang membuat saya kembali bersemangat setelah beberapa waktu diliputi kesedihan dan rasa putus asa disebabkan kurangnya jumlah personil di kota Gurindam (pada pulang kampung)

1.  Islamic Youth Training Camp ( IYTC ) III  (16 - 18 Juli 2010)
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Gurindam Edukasi ( YGE ) merupakan program tahunan yang sudah terlaksana selama tiga kali terhitung dari tahun 2007.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan anggota Rohis dari 6 SMAN di Kota Tanjungpinang dengan jumlah peserta 60 orang. Bertempat di Nostalgia Yasin daerah Pantai Trikora.
Menginap bersama selama tiga hari sepertinya cukup memberikan kesan yang mendalam dalam diri masing - masing peserta, hingga ada yang mengusulkan untuk membentuk Komunitas Alumni IYTC sebagai lanjutan dari kegiatan ini. Komunitas ini diusulkan dengan tujuan agar para alumni IYTC tetap terjalin komunikasinya dengan baik dan mampu menggerakkan dakwah di sekolahnya masing - masing.

2. Pelatihan Kecakapan Hidup Bidang Desain Grafis ( 8 Juli - 8 Agustus )
Ini merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama masyarakat muda yang perlu dibekali dengan keterampilan kecakapan hidup.
Di pelatihan ini akhirnya saya diajari juga cara untuk menggunakan corel draw dan adobe photoshop setelah sekian lama penasaran dengan dua makhluk itu. Sebelumnya saya hanya bisa merenungi dua program ini ketika berhadapan dengan komputer tanpa tau apa dan bagaimana menggunakannya. Fungsi masing - masing icon di toolbar pun saya tidak tahu.
Di dalam pelatihan ini, penyelenggara tidak hanya membekali kami dengan keahlian desain grafis, namun kami juga dibekali dengan keterampilan pemasaran dan cara membuat laporan keuangan sederhana.
Harapan lembaga ini adalah timbulnya jiwa kewirausahaan dalam diri setiap peserta pelatihan.

3. Training Advokasi ( 7 Agustus 2010 )
Setelah sekian lama akhirnya KAMMI Daerah Kepulauan Riau Departemen Kajian Strategis dan Humas berhasil juga melaksanakan kegiatan ini. Agenda ini bertujuan untuk membekali kader kemampuan advokasi sehingga dpat bergerak leluasa dan kritis dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.
Agenda Training Advokasi ini akan dilaksanakan kembali pada bulan September setelah hari raya Idul Fitri.
Panitia berharap peserta yang mayoritas berasal dari pengurus Departemen Kastrat Komsat mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan oleh fasilitator dan ke depan merupakan kader - kader penggerak yang peka akan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

4. Dauroh Quran ( 31 Juli - 1 Agustus 2010 )
Untuk pertama kalinya KAMMI Komisariat Batam mengadakan dauroh dengan mengundang peserta dari Komisariat Bintan dan Komisariat Tanjungpinang. Meskipun hampir seluruh peserta adalah akhwat, namun ini tidak melemahkan semangat peserta. Minimnya peserta ikhwan bukan pula halangan bagi panitia untuk tidak meneruskan jalannya dauroh.
Dauroh diisi oleh pemateri - pemateri yang luar biasa. Antusias peserta dalam mengikuti acara ini begitu besar. Jurus menghapal Quran harapannya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari dalam rangka menuju generasi muda, generasi qurani.

5. Pra DM1 KAMMI Komisariat Bintan ( 8 Agustus 2010 )
Jadilah mahasiswa luar biasa!!!
Demikian himbauan panitia kepada mahasiswa baru agar mereka terprovokasi untuk berorganisasi, khususnya bergabung bersama KAMMI.
Kegiatan ini dilaksanakan di samping Hotel Sadap Tanjungpinang pukul 9 pagi. Berdiskusi di bawah pohon - pohon rindang merupakan suasana yang sangat menyenangkan sekali bagi peserta maupun panitia.

6. Dauroh Mar'ah BKM KAMMI Daerah Kepulauan Riau ( 8 Agustus 2010 )
Setelah kegitan di atas, maka para akhwat tidak dibenarkan untuk meninggalkan tempat. Agenda Dauroh Mar'ah ini  merupakan program Badan Kemuslimahan KAMMI Kepulauan Riau yang akan dilaksanakan secara rutin terutama setelah ramadhan nantinya.
Pada kesempatan kali ini, topik yang diangkat oleh panitia ialah Urgensi Tarbiyah yang disampaikan dengan semangat oleh Dwi Afriliyana, S. PdI, seorang tokoh luar biasa dalam pergerakan dakwah KAMMI di Tanjungpinang. 

7. Kuliah Peradaban bersama KAMMI Komisariat Bintan ( 10 - 11 Agustus 2010 )
Acara ini merupakan kegiatan lanjutan dari Pra DM hari MInggu lalu dengan tujuan untuk menguatkan peserta sebelum mengikuti Dauroh Marhalah 1 pada Jumat - Sabtu, 13 - 15 Agustus 2010 nanti.
Diisi oleh pemateri - pemateri luar biasa dari KAMMI  Daerah Kepulauan Riau. Ketua Departemen Kajian Strategis dan Humas Jamhur Ar Rahman kebagian untuk meluruskan niat para peserta dan dilanjutkan dengan materi Tawazun oleh Raja Dachroni, S. Sos, Ketua Departemen Kaderisasi KAMMI Daerah Kepulauan Riau.
Di hari kedua, peserta kembali mendapatkan materi mengenai Ideologi KAMMI dari Redha Helmi Sekretaris Umum KAMMI Daerah Kepulauan Riau. Sementara itu orang nomor satu KAMMI Daerah Kepulauan Riau, Ahmad Azroi memberikan pemahaman kepada peserta tentang Urgensi Tarbiyah.

Peserta sangat antusias dengan keempat pemateri yang dibuktikan dengan hidupnya forum melalui diskusi dan tanya jawab antara peserta dan pemateri.

8. Dauroh Marhalah 1 KAMMI Komisariat Kepulauan Riau
Jumat - Sabtu, 13 - 15 Agustus 2010
Bertempat di Desa Siantan, Kabupaten Kepualaun Riau.

Demikian tulisan saya kali ini, semoga memberikan inspirasi bagi para pembaca dan saya sendiri untuk terus bergerak dan menciptakan perubahan sebelum perubahan mampu mengubah diri saya.
KAMMI, Menuju Muslim Negarawan

Semoga semangat tak hanya sampai di sini
Selalu dalam rangka perbaikan diri