Friday, 20 August 2010

Teman – teman, Saya Risau ketika Shalat Berjamaah ( Tolong Berikan Pemahaman )

Kerisauan selalu mengelayuti hatiketika saya shalat berjamaah di masjid, terutama di bulan Ramadhan ini. Sayatahu dan mengerti bahwa shalat berjamaah lebih utama karena pahala yangdijanjikan lebih besar . namun dibalik itu saya kadang merasa tidak nyaman dankurang bisa mengkhusyukkan diri. Dan hal ini selalu saya rasakan di masjid manapun.

Shalat berjamaah yang saya pahamiadalah gerakannya mengikuti imam. Tidak ada yang salah dengan ini. Masjid manapun yang saya masuki, seluruh makmum grakannya sama dengan imam ( kecuali anak– anak yang masih mencoel – coel teman di sebelahnya, imam kan gak mencontohkanbegitu ).

Saya tidak punya masalah samasekali dengan imamnya. Mau bacanya cepat atau pun lambat, saya akan ikuti  dengan senang hati. Namanya juga berjamaah(dan saya lebih sering jadi masbuk).

Jadi masalahnya apa dong? Pertama,mengenai kerapatan barisan antara makmum yang satu dengan yang lainnya. Ini diamasalah utama saya, soalnya saya dengan jelas mendengar  ( sangat jelas ) imam berkata sebelum sholatdimulai " shaf lurus dan rapat ".

Lurus artinya sejajar (gak kayakular) dan rapat berarti bahu antara satu makmum dengan makmum yang lain salingmenyentuh. Bahkan kata ustadz saya,  diMekkah itu gak hanya bahu, tapi juga kaki yang dirapatkan ( jari kelingkingkaki saling berdekatan ). Di sinilah letak keutamaan shalat berjamaah itu. Gakakan ada lagi yang memikirkan itu bahu siapa, kaki siapa. Yang penting ialahbagaimana shalat mereka sah dan diterima oleh Allah swt. Tampaklah persatuanumat muslim dari cara shalatnya.

Selain itu rapatnya barisanmenghilangkan perbedaan strata yang biasanya diciptakan oleh sesama manusia.Siapa pun dia akan sama di mata Allah kecuali yang bertakwa. Lagipula, denganmerapatkan barisan setan tidak akan mudah mengganggu. Dan barisan yang rapatakan tampak lebih kokoh dan kuat. Bukankah Allah menyukai hal itu.

" Sesungguhnya Allah mencintaiorang – orang yang berperang di jalanNya dlam barisan yang teratur, merekaseakan – akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh " ( QS. As Saff 61 : 4)

Temuan saya di lapangan ketikashalat berjamah, jarang sekali saya bisa merapatkan diri dengan makmum disebelah saya. Ketika saya bergeser, ia pun ikut bergeser. Begitu lengan sayamenyentuh lengannya, dengan segera ia menjauh. Saya tidak tahu, apa hal inidisebabkan karena ia merasa geli atau memang tidak paham sama sekali dengankeutamaan merapatkan barisan shalat.

Ini jugalah yang menyebabkan saya lebih suka masbuk ( walau sebenarnya ini tidak baik ). Dengan begitu saya bisashalat di bagian paling ujung dan merapatkan diri. Jika jamaah tersebutbergeser, saya ikut bergeser agar tetap lurus dan rapat. Saya tidak inginterputus.

Terkadang saya mencobaberkomunikasi dengan jamaah sebelum shalat dimulai. Memintanya dengan baik –baik untuk merapatkan barisan. Yang saya terima sejauh ini bermacam – macamresponnya. Ada yang menurut saja begitu saya tarik lengannya, namun ada pulayang memandang saya dengan tidak senang ( anak kecil sok ngatur ). Yah, namanyajuga usaha.

Saya berharap di bulan Ramadhanini, para dai tidak hanya menyampaikan keutamaan bulan Ramadhan, tapi jugamenyebarkan hal yangmembuat saya risau ini. Memang kelihatannya sepele danteknis sekali sifatnya, tapi ini benar – benar mempengaruhi saya.
Bagi teman – teman yang membacatulisan ini, jika ada hadits atau apa pun lah yang dapat menguatkan argumentsaya tentang ini, mohon dibagikan. Ataupun jika ada pemahaman saya yang salah mengenai hal ini, harapdiluruskan. Terima kasih.


Ditengah kerisauan ketika shalat berjamaah

1 comment:

  1. Eeeem risau, tak baek risau karne hal yang sudah kite ketahui... seblum saye komentar saye mohon maaf kalo komentar saye salah. kite tahu bahwasanya lurusnya shaf dan rapat adalah kesempurnaan sholat, namun ingat pemahaman orang terhadap hal ini tidak semua nya sama, nah justru itu, ana cuma ingin memberikan sedikit kutipan ayat surah Al-baqoroh ayat 40. yang artinya: jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong mu.dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat. kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.dari dari ayat diatas dapat kitasimplkan bahwa. kekhusyuan seseoranglah yang akan menentukan ibadah Ia ketika kita menemukan masalah diatas.dan klo menurut ana salah kita kalo jengkel atu merasa tidak nyaman, karna sholt kita mengajarkan kita akan arti sebuah kesabaran. yah cuma itu yang dapt ana berikan kalo pun salah tolong dimaafkan

    ReplyDelete