Friday 29 October 2010

Gubernur Ajak untuk Berbuat Kebaikan

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 82 tahun, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan upacara di halaman Kantor Gubernur, Kamis ( 28/10 ).

Upacara ini dihadiri oleh kalangan pelajar dan mahasiswa serta undangan lainnya.
Upacara kali ini disejalankan dengan launching Pendidikan Budi Pekerti yang ditandai dengan pelepasan balon udara dan penyerahan silabus kepada 7 kepala dinas dari 7 kabupaten/kota. Tujuan dari pendidikan budi pekerti ini ialah diharapkan ke depannya Kepulauan Riau memiliki pemuda – pemuda yang berkarakter bagus sebagai penerima estafet pembangunan berikutnya. Silabusnya diadopsi dari Gurindam 12 karya Raja Ali Haji dan Dasa Darma Pramuka. Dua landasan dalam pendidikan ini diharapkan dapat menumbuhkan ketakwaan, kebersamaan, toleransi, mempererat persatuan dan kesatuan serta adanya budaya saling menghormati.

Di samping itu peringatan Sumpah Pemuda, Gubernur selaku pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menandatangani perjanjian dengan empat media cetak terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Penandantanganan ini berhubungan dengan adanya program Koran Masuk Desa. Gubernur Kepulauan Riau menyatakan bahwa program ini perlu diadakan karena saat ini masyarakat desa banyak yang tidak mendapatkan akses berita melalui koran. Akibatnya mereka ketinggalan informasi.

Dalam pidatonya, Gubernur kepulauan riau H. Muhammad Sani mengajak pemuda di Provinsi Kepri untuk bersama – sama mengintrospeksi diri masing – masing dan senantiasa berlomba – lomba berbuat kebaikan. Adalah sangat penting bagi semua orang untuk menggurui diri masing – masing sebelum menggurui orang lain, demikian pesan beliau.

Tak hanya itu gubernur juga kembali mengingatkan akan besarnya jasa Raja Ali Haji yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Bidang Bahasa oleh Pemerintah Republik Indonesia. Bahasa Indonesia yang saat ini dipakai berasal dari bahasa Melayu. Untuk itu sudah waktunya bagi Provinsi Kepulauan Riau untuk meningkat kualitas dan kuantitasnya di sektor pariwisata sebagai salah satu kebanggaan pemuda Kepulauan Riau.

Friday 22 October 2010

Inikah Aku?

Aku adalah orang yang memiliki pikiran paling jahat.

Aku adalah orang yang tak pernah menghargai orang lain, baik pikiran maupun perbuatannya

Aku adalah orang yang paling merasa benar

Aku adalah orang yang tidak pernah peduli dengan keadaan dan lingkungan sekitar

Aku adalah pembohong besar abad ini yang tidak pernah melakukan apa yang kusampaikan kepada orang lain

Aku adalah orang yang zalim karena senang berkata tidak baik kepada teman - teman

Aku adalah orang tidak suka dengan keramaian, kesendirian adalah surga dunia di mana aku bebas melakukan apa saja, sesukaku

Aku adalah orang paling jahat dan tak pernah membantu orang lainAku adalah orang yang suka menjerat kaum adam ke dalam perangkap pesonaku

Aku adalah orang yang senang mempermainkan perasaan lawan jenis hanya untuk membuktikan teoriku sendiri

Aku adalah orang yang paling tidak amanahAku adalah orang yang palign suka berbohong dengan mengatakan semuanya beres, padahal tidak satu pun yang selesai

Aku adalah orang yang suka melawan perkataan kedua orang tuakuAku adalah orang paling suka menghamburkan uang orang tua untuk sesuatuu yang tak berguna

Aku adalah orang yang suka memaksa orang tuaku memenuhi permintaanku meskipun itu diluar kemampuannya

Aku adalah orang yang jarang sekali meneteskan air mata karena takut pada Sang Pencipta

Aku adalah orang yang malas menghapal ayat - ayat cintaNya

Aku adalah orang yang paling tidak suka bangun di tengah malam untuk meminta ampunan kepadaNya

Aku adalah orang yang paling merasa tidak berdosa

Aku adalah orang yang tidak pernah bertobat

Aku adalah orang yang paling banyak melanggar perintah Tuhanku

dan aku adalah orang yang paling dimurkai oleh Allah azza wa jalla

Thursday 21 October 2010

Semangat Juang Mahasiswa


Tulisan ini mungkin saja adalah tulisan yang berlandaskan emosi semata. Tulisan yang kedengarannya mengada – ada dan dianggap terlalu berlebihan serta akan memunculkan celaan terhadap penulis. Namun bagaimana pun juga penulis merasa hal ini perlu ditulis dan perlu disampaikan.
Alam selalu disalahkan dalam setiap hal apa pun yang dapat menghalangi manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Mari simak kaitan antara hujan, mahasiswa dan kampus.
Penulis yang kuliah di salah satu kampus yang ada di kota ini menyadari dengan sesadar - sadarnya bahwa lokasi kampus kami tidak berada di tengah kota yang mudah untuk dijangkau. Meskipun demikian, ketika niat dan kemauan telah tertanam dalam hati apa pun akan dilakukan untuk menempuh jalan menuju kampus.
Hujan seringkali dijadikan alasan, atau lebih tepatnya kambing hitam. Mahasiswa menyalahkan lebatnya hujan telah menghalangi mereka untuk pergi ke kampus. Menuding petir yang telah membuat mereka takut untuk berkendara di jalan raya menuju kampus. Mencaci jalanan yang becek dan membuat kendaraan mereka kotor.
Marilah berpikir secara jernih dan membuang kebiasaan saling menyalahkan maupun mencari sesuatu untuk disalahkan. Hujan tak pernah menghalangi mahasiswa untuk pergi ke kampus. Bukankah bagi mahasiswa yang memiliki kendaraan bermotor punya mantel hujan? Takut kebasahan? Persiapkan pakaian ganti di jok motor atau pun dibungkus dengan plastik agar tak basah.
Terlalu repot dengan persiapan yang seperti itu? Mungkin kita akan berpikir tak akan ada gunanya. Logikanya, bagaimana mungkin kita berpikir bahwa hal itu merepotkan? Kita bukannya menyiapkan bekal kematian, namun hanya bekal ke kampus, sebuah tempat dengan cakupan ilmu yang besar dan telah melahirkan pemimpin – pemimpin handal.
Kemudian, bukankah ada begitu banyak kendaraan umum yang dapat dimanfaatkan agar langkah kaki tiba di kampus? Jarak rumah yang jauh, bukankah bisa memperkirakan waktu agar tiba di kampus tepat waktu? Datang terlalu cepat, bukankah banyak hal yang dapat dikerjakan di kampus dalam rentang waktu tersebut?
Apakah ini berarti kita bukanlah termasuk golongan orang - orang yang dengan penuh rasa syukur menggunakan akal dan segala potensi yang ada dalam diri kita? Apakah tidak terpikir di kepala kita akan segala kemungkinan - kemungkinan tersebut, hal - hal yang masih bisa kita lakukan meskipun kondisi alam tidak seperti yang kita inginkan?
Atau kita telah dikalahkan oleh nafsu yang sedemikian rupa mengendalikan alam pikiran kita dan berusaha sekuat tenaga agar kita mengikuti perintahnya? Atau memang kita selalu mendengarkan "nasihat" dari musuh abadi kita? Bisikan - bisikan yang musuh kita hembuskan ke setiap dada manusia? Atau enggan memenuhi panggilan ilmu?
Apa pun itu hanya kita sendiri yang mampu menjawabnya. Penulis hanya bisa menyampaikan, jangan terus menerus menyalahkan alam atas kelalaian dan kemalasan yang ada dalam diri kita. Jangan menuntut alam atas kegagalan yang kita alami. Jangan lagi memberi alasan kepada alam sehingga pada puncaknya kemarahannya akan berakibat fatal bagi kita umat manusia.
Sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita memiliki semangat juang yang tinggi untuk hadir di perkuliahan karena inilah saatnya kita mendapatkan apa yang tak pernah kita raih di sekolah dulu. Sebagai kaum intelektual, menyalahkan alam sama artinya menunjukkan kelemahan diri. Dibalik almamater yang kita sandang saat ini tersimpan semangat juang untuk meraup ilmu pengetahuan dari pengajar dan rekan - rekan di luar kelas.
Karena itu teman – teman, buang jauh – jauh rasa enggan itu. Kunci dari segala aktivitas hanyalah kemauan. Ketika kemauan telah merasuki jiwa, maka tak kan ada yang dapat menghalangi kita beraktivitas. Tak baik berlindung dibalik alasan - alasan yang seringkali menjadikan alam sebagai tumbalnya karena ALASAN HANYA UNTUK ORANG - ORANG YANG GAGAL.

            Rabu, 20 Oktober 2010
Pukul 23:47 WIB
Advokasi terhadap alam yang terpojokkan

Monday 11 October 2010

Komitmen



Ketika menuliskan data diri di formulir pendaftaran KAMMI, amatilah tulisan kecil di bawah yang intinya adalah bahwa dengan menandatangani formulir tersebut, kita, saya dan teman - teman semua bersedia untuk mengikuti agenda - agenda yang diadakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( KAMMI ).

Kenyataan pun tak dapat dihindari. Begitu selesai DM1 tak banyak yang bertahan untuk terus bertahan dan mengikuti rangkaian agenda yang diadakan oleh KAMMI, baik oleh pengurus daerah maupun pengurus komisariat. Rangkaian agenda yang merupakan proses yang harus dilalui oleh seluruh alumni DM1 banyak yang terlewatkan begitu saja dengan beragam alasan.

Apa yang sebenarnya tengah terjadi? Ke mana kah semangat ketika dauroh marhalah 1 lalu? Masih ingatkah dengan komitmen yang diucapkan, yang dituliskan di selembar kertas saat dauroh dulu?



* harus keep istiqomah

Sunday 10 October 2010

25 Mahasiswa Mengikuti Pelatihan Jurnalistik

Untuk menyuburkan minat dan bakat, sebanyak 25 mahasiswa Peguruan Tinggi Agama Islam Swasta Kopertais Wilayah XII Riau - Kepulauan Riau mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar di hotel akasia, pekanbaru sabtu – senin ( 9 – 11/10 ).

Menurut koordinator kegiatan Drs. H Abu Bakar MS kegiatan in diadakan setiap tahunnya. Adapun pesertanya adalah perwakilan mahasiswa perguruan tinggi agama islam swasta dari Riau dan Kepulauan Riau.

Kegiatan yang bersumber dari dana APBD-P 2010 Riau ini bertujuan untuk melestarikan budaya tulis menulis di kalangan mahasiswa. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta mampu memberdayakan diri di institusinya masing – masing dengan mendirikan mading kampus bahkan koran atau buletin di kampus.

Saturday 2 October 2010

Menunggu

Tanggal 30 September 2010 dua orang petinggi KAMMI Daerah Kepulauan Riau berangkat menuju Solo untuk menghadiri Pra Muktamar sekaligus sosialisasi Manhaj KAMMI yang baru.

Apa hasil dari pertemuan rapimnas kali ini? Apa saja yang dibahas dalam rapimnas tersebut? Isu hangat apa yang sedang dperdebatkan oleh mereka?

Menunggu hasil keputusan sambil terus mencoba bergerak dan menggerakkan yang tersisa di sini.....