Wednesday, 12 November 2014

Aku Bersalah, Perbaiki?

Prosedurku sudah salah, maka inilah konsekuensi yang harus kuterima atas keteledoran dan kelalaian serta sikap yang terlalu meremehkan. 

Memaksakan kehendak juga hanya akan menambah masalah, bahkan simpati itu akan berubah menjadi ketidaksukaan. Oh tidak... Ini tak boleh terjadi. 

Aku ingin semua bisa dilakukan dengan tenang, tanpa masalah yang membuat jantungku terus - terusan mencelos. Rasanya sudah cukup dengan sensasi yang kurasa beberapa hari belakangan. Harus datang dengan wajah yang sangat menyenang, menyapa seluruh orang dan berusaha tersenyum meski hatiku mencerminkan betapa tak percaya dirinya aku menghadapi mereka yang bahkan sebenarnya tak mengenal siapa aku.

Aih, tak menyangka aku akan berada pada titik ini. Titik terendah kah? Bisa jadi... Tapi mungkin ada orang lain yang punya kondisi lebih buruk. Syukuri saja, karena berikutnya aku tak lagi harus merasa canggung. 

Ini pertama kalinya aku ingin sekali menjadi orang yang tak dikenal namanya oleh siapa pun. Apakah aku yang sok terkenal? Apa pun itu, aku berharap tempat - tempat yang kukunjungi belakangan ini adalah tempat yang asing. 

Tempat asing lebih mudah kutempuh karena ia membutuhkan kemampuan adaptasiku. Tempat ini membuatku merasa seperti orang terbuang, sungguh tak layak dan memalukan. Berjalan saja sudah membuat jantungku berdegup tak karuan meski masih kutatap setiap orang yang kulewati. 

Ada sensasi aneh yang pernah kurasakan sebelumnya, namun kali ini lebih parah. 

Ah sudahlah... Aku hanya butuh tempat curhat untuk menumpahkan segalanya. Solusi? Aku sudah punya beberapa pilihan yang melayang - layang dalam derum suara motor yang kupacu. 

Aku membuat kesalahan dan tak mungkin untuk diperbaiki. Yang ada adalah mengakui kesalahan yang kuperbuat dan berusaha untuk mengakali agar ia tak mengganggu prosedur berikutnya. Ingat, aku hanya butuh beberapa waktu, setelah itu semua ini akan selesai. 

Sekarang, belum saatnya berhenti. 

Terima kasih sudah membaca :)


No comments:

Post a Comment