Wednesday, 5 November 2014

Arti Menjadi Kader LDK

Bismillahirrahmanirrahiiim

Selain mentoring atau pertemuan pekanan, hal yang rutin dilaksanakan di LDK alias Lembaga Dakwah Kampus adalah agenda perekrutan atau biasanya yang

lebih dikenal sebagai Training Kader atau pelatihan kader dan sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk merangkul para mahasiswa untuk bergabung di LDK.

Fenomena yang terjadi di daerah Kepri, yang saya pikir juga terjadi di daerah lainnya adalah jumlah peserta yang jauh dari harapan alias sangat sedikit

sekali. Dari seribu mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa baru, yang mengikuti kegiatan tersebut hanya sekitar 30 - 50 mahasiswa. Sebuah

perbandingan yang amat jauh. Namun beginilah fenomenanya, tak hanya di Kepri tapi juga di daerah lainnya.

Lalu, apakah semangat kita akan turun karena jumlah yang sedikit? Ups, saya harap kita belum terlalu kendor

Nah, dari puluhan mahasiswa yang ikut tersebut, mulailah mereka menjalani kehidupan dengan sebuah predikat sebagai kader dakwah kampus, sebuah

sebutan yang telah lazim dan membumi di Indonesia. Walaupun ada rasa enggan untuk disebut demikian, mau tidak mau masyarakat kampus akan

menyebutnya demikian.

Mari kita ibaratkan para mahasiswa baru ini sebagai penumpang kapal yang baru saja akan berlayar. Apakah mereka hanya akan berlayar begitu saja. Eits,

tentu tidak. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh kapten kapal, para anak buahnya (ABK) dan tak lupa oleh penumpang itu sendiri.

1. Kapten Kapal, berikan petunjuk apa yang harus dilakukan oleh ABK dan penumpang.
Seorang kapten kapal yang merupakan pemimpin harus memberikan pengarahan kepada anak buahnya melalui briefing dan pemberitahuan -

pemberitahuan tentang hal - hal apa saja yang harus mereka lakukan. Tujuannya agar penumpang dapat menikmati perjalanan itu, tahu tujuan berlayar dan

selamat sampai tujuan. Tak hanya itu pengarahan kepada ABK juga merupakan langkah untuk keamanan penumpang dalam menghadapi kondisi darurat.

Begitu pula di LDK, ketua merupakan cerminan dan salah satu sumber penyemangat bagi para kader di bawahnya. Tanpa sosok ketua, kader, terutama

kader baru akan sulit untuk membaca apa yang harus ia lakukan. Tak hanya itu, ia juga akan sulit menemukan teladan yang bisa mereka contoh prilaku

keseharian, pemikiran, cara ia bicara, bertindak, berpakaian dan sebagainya. Memanglah berat namun sesuai dengan balasan yang akan diterima dari Allah

SWT.

2. Anak buah kapal
Apa yang biasanya dilakukan para ABK? Yups, mereka mengurus seluruh bagian kapal untuk memastikan keadaannya baik - baiknya. Memeriksa setiap

sudut, memberikan pelayanan maksimal kepada para penumpang, memberi pertolongan, membersihkan kapal dan menjalankan serta merawat mesin.

Seperti itukah para kader LDK?

Tentunya. Mereka yang telah berkecimpung terlebih dahulu secara otomatis mengemban tugas sebagai pelayan. Para kader ini memberikan apa yang

dibutuhkan kader baru baik dalam hal yang terkait dengan LDK maupun dalam kehidupan kampus juga kehidupan sosialnya.

Selain menjadi penyambung lidah dan pelaksana kegiatan yang ada di LDK, kader - kader ini juga bertugas untuk membangun ukhuwah di antara mereka

sendiri, terutama kader baru.

Ah, banyak ya... Sekali lagi, balasan yang akan diterima tentu sesuai ;)

3. Penumpang kapal
Hal pertama yang harus seorang penumpang ketahui adalah tujuan. Ke manakah kapal ini akan berlayar? Berapa lama waktu perjalanan yang dibutuhkan?

Jalur manakah yang akan digunakan? Adakah panduan dalam perjalanan? Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama perjalanan? Adakah petunjuk

keselamatan di dalamnya?

Bila kamu adalah seorang penumpang namun tak mampu menjawab pertanyaan di atas, maka kami mengkhawatirkan keadaanmu.

Seorang penumpang yang tak mengetahui ke mana ia akan berlayar bisa berakibat fatal. Penumpang yang berlayar tanpa tujuan hanya akan menambah

beban dan dilanda kebingungan terus menerus. Beruntung bila dalam perjalanan tersebut ia berinisiatif untuk bertanya pada orang - orang sekitar ke mana

kapal ini akan pergi. Tapi bagi yang cuek, ia tak akan peduli pada hal tersebut sehingga ia bisa saja melakukan hal - hal yang bertentangan atau terindikasi

untuk pindah ke kapal lain.

Hmmm untukmu adik - adik baru yang telah mengecap training kader bersikaplah lebih pro aktif dalam mencari ke mana sebenarnya LDK ini akan pergi.

Apa yang dapat kamu lakukan di dalamnya. Ketahui pula apa keuntungan yang akan kamu dapatkan dengan bergabung dalam organisasi ini. Berikan

sedikit waktumu untuk mencari tahu tentangnya. Penumpang yang baik adalah penumpang yang mengetahui apa yang harus ia lakukan dalam kapal

tersebut selama perjalanan.

Waktu Kita Sedikit, Kewajiban Kita Begitu Banyak

Jauh - jauh hari, Imam Hasan Al Banna telah mengingatkan kita bahwa kewajiban yang kita miliki lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Benar

memang adanya. Ada begitu banyak hal yang harus kita lakukan sementara dalam sehari kita hanya punya waktu 24 jam. Ah, sedikit sekali... Bahkan seperti

tak ada waktu untuk istirahat.

Di tengah kesibukan kuliah yang menyita waktu kader LDK harus pula menyediakan waktu untuk mengurus LDK dan mempelajari hal - hal yang berkenaan

dengannya. Apakah melelahkan? Tentu. Belum lagi jika mereka adalah kader baru.

Fenomena hari ini menunjukkan kesadaran untuk ber-LDK itu belum sepenuhnya menyelimuti hati - hati para kader. Masing - masing kader kehilangan arah

tujuan. tidak tahu apa arti keberadaan mereka di sana. Yang mereka tahu cuma mentoring, kajian, pelatihan atau rujak dan ice cream party.

Tidak, tidak, tidak. LDK bukan hanya soal itu.

Menjadi seorang kader LDK artinya kita siap untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Menambah waktu untuk merubah diri sedikit demi sedikit seperti

yang tertulis dalam Al Quran dan sunnah Rasulullah SAW.

Tak hanya itu kader LDK adalah orang - orang yang siap untuk menjadi contoh baik di tengah - tengah masyarakat kampus. Menjadi orang - orang yang

akan mengingatkan orang lain akan arti beradaan manusia di dunia.

Kader LDK adalah teman yang akan membuat teman - teman di sekitarnya mengingat Tuhannya setiap kali mereka bertemu. Kader LDK adalah orang -

orang yang menghidupkan nilai - nilai Islam di kampus. Tak saklek pada perbedaan, menyebarkan senyum, salam dan sapa, memberikan kenyamanan serta

mempresentasikan Islam dalam setiap tindak tanduknya.

Ah, banyaknya.... Sanggupkah kader LDK melakukannya?

Penulis minta maaf jika tulisan ini menjadi sesuatu yang menakutkan dan memberatkan. Tulisan ini hanya  mencoba membantu para kader agar

mendapatkan gambaran untuk apa mereka bergabung di LDK. Apa yang harus dilakukan? Ah, sekali lagi penulis minta maaf jika tulisan ini terkesan terlalu

idealis yang belum tentu penulis juga mampu melaksanakan segala hal.

Hanya ingin berbagi bahwa menjadi aktivis dakwah kampus adalah hal yang paling dan patut disyukuri karena membuat kehidupan kampus lebih berarti.

Hidup lebih punya tujuan. Tahu rasanya melakukan sesuatu. Tahu rasanya untuk siapa kita berbuat dan apa yang akan kita dapatkan sesuai janji.

Menjadi aktivis dakwah kampus (ADK) adalah sesuatu yang istimewa.

Tak akan kau temukan kebahagiaan selain berkumpul bersama orang - orang sholeh dan yang sedang belajar menjadi orang sholeh.

Tak akan kau temukan kebahagiaan selain membangun bangunan ukhuwah yang dibangun atas dasar akidah, bukan nasab, kampung halaman ataupun

suku.

Seperti indahnya ukhuwah Mush'ab bin Umair saat dipersaudarakan dengan Abdullah ibnu Maktum. Atau mengharukannya pengorbanan tiga sahabat yang

syahid dalam perang karena mendahulukan air untuk saudaranya yang lain.

Bergabung dalam LDK berarti mengubah diri sesuai tuntunan Al Quran.
Bergabung dalam LDK berarti siap berukhuwah.
Bergabung dalam LDK berarti menghidupkan nilai - nilai Islam di kampus dan lingkungan sekitar
Bergabung dalam LDK berarti menyamakan mimpi untuk menggapai cita - cita kejayaan Islam

Sanggupkah? Tetapkan pilihanmu, niatkan dengan benar karena begitu kita tak berhasil meluruskan niat, suatu hari kita hanya akan menjadi orang - orang

yang mundur atau terlempar dari jalan itu.

Selamat mempelajari LDK!!

No comments:

Post a Comment