Saya punya keponakan yang baru berusia 2 tahun bulan Juli 2014 yang lalu, namanya Syahdan Muttaqin. Alhamdulillah, Abi dan Ibu nya memberikan nama yang baik, tidak panjang sederhana namun memiliki arti yang baik.
Meski Syahdan juga tinggal di Ganet, frekuensi saya bertemu dengannya tidak begitu sering karena siang hari dia dititip di rumahnya neneknya di batu lima bawah. Sebelumnya saya akrab melihat Syahdan lengkap dengan pampers, baik di rumah apalagi jika bepergian. Akhir - akhir ini ia sudah diajarkan untuk tidak pakai lagi, alhamdulillah berjalan cukup baik. Sudah bisa bilang kalo ingin pipis dan buang air besar.
Di satu waktu saya melihat Syahdan pipis dan terkejut ketika ia pipis sambil berdiri. Setelah ia dan Ibunya keluar dari kamar mandi saya beritahu bahwa cara perempuan dan laki - laki pipis itu engga beda, tetap jongkok.
Mendengar ini Ibunya yang juga sepupu saya agak terkejut dan saya simpulkan mungkin dia baru mendengar hal ini. Tapi menjelaskan sebabnya saat itu saya tak bisa karena saya juga lupa kenapa laki - laki harus kencing juga duduk dan bukan berdiri.
Alhamdulillah hari ini saya sudah mendapatkan jawabannya dari blognya Hepi Andi Bastoni yang berjudul "Inilah Sebab Nabi Melarang Kencing Berdiri".
Penjelasan yang cukup masuk akal baik dari segi kesehatan maupun aturan beribadah. Berawal dari pesan Rasulullah SAW bahwa banyak orang yang mendapat siksa kubur karena kencing.
Dari segi kesehatan kencing berdiri bisa menjadi salah satu penyebab penyakit kencing batu yang memang lebih banyak diderita oleh pria. Mengapa? DI saat seorang laki - laki kencing sambil berdiri tidak semua air terpancar keluar sehingga masih ada sisa - sisa air di dalam kemaluannya. Sisa - sisa air inilah yang bisa menyebabkan penyakit tersebut.
Kemudian,kencing berdiri juga menyebabkan lemah syahwat pada laki - laki. Nah ini dia nih yang belum saya dapatkan penuh penjelasannya. Semoga yang membaca ini bisa membantu memberikan pejelasannya.
Nah dari segi pelaksanaan ibadah kencing berdiri bisa membatalkan wudhu. Thaharah adalah salah satu hal paling utama yang menentukan sah tidaknya suatu ibadah seperti sholat. Sholat yang tidak diawali dengan bersuci yang benar tentu tidak akan sah dan diterima.
Ketika kencing berdiri sisa - sisa air yang tidak terpancar akan keluar saat melakukan gerakan rukuk. Karena air kencing ini najis maka sholat kita bisa batal seketika itu juga.
Adik saya yang laki - laki ketika kami masih kecil habis - habisan diajari ayah agar kencingnya tidak berdiri. Jika ketahuan ya pasti dimarahi hehehe... Memang banyak di anatara kita yang masih belum mengamalkan hal kecil ini.
Banyak yang menganggap bahwa laki - laki kencing jongkok itu suatu hal yang lucu dan mengada - ada, padahal sebaliknya. Apalagi dengan fasilitas toilet hari ini yang membuat laki - laki akhirnya kencing berdiri.
Meskipun demikian sebagai seorang muslim tugas kita adalah menghidupkan sunnah dan berusaha mencontoh apa yang Rasulullah SAW lakukan. Saya pikir non muslim yang mengetahui keutamaan kencing jongkok pun akan setuju dengan yang dilakukan Muhammad SAW ini.
Semoga kita bisa menerapkan ini di lingkungan keluarga kita ya. Mulai dari saudara laki - laki, ayah, keponakan, sepupu, hingga ke teman - teman lainnya juga tetangga dekat.
Maaf jika banyak kesalahan dalam tulisan ini, saran dan kritiknya akan sangat membangun. Have a nica day ;-)
Yap, bener, Mbak. Di keluarga saya juga masih belum mendidik anak laki-lakinya kencing jongkok. *pengakuan*
ReplyDeletepas itu juga pernah baca sekilas tentang ini mba tapi lupa sumbernya jadi mau nge-share ga bisa. Makasih udah diingetin ya mba :)
ReplyDeletehehehhe sama sama.. kita saling mengingatkan, terima kasih atas kunjungannyaaaa :D
ReplyDeleteieeeuuuuuuuuh,,,
ReplyDeletekaka ni bisa ajah,
ini kan bahasan cowo cowo,
hahahah :D
ini bahasan cewek juga kali gie, kan bakalan punya anak, keponakan, anak murid, tetangga dan temen - temen yang kelaminnya laki *ngelesss
ReplyDelete