Wednesday 27 May 2015

Tanjungpinang dan Mati Lampu



Aku ingin memulai tulisan ini dengan kalimat, "Alawww, ini udah tahun berapa? Kita masih krisis listrik?" 

Soal krisis listrik di Tanjungpinang emang bukan hal yang baru. Dari tahun ke tahun kami dihadapkan dengan masalah yang sama. Aku ingat membuat sebuah tulisan penghibur ketika mati lampu, yah daripada ngumpat engga jelas di sosmed. Berusaha menghindari untuk ngumpat PLN di facebook atau twitter sih. Lebih agak woless aja kalo mati lampu. 

Friday 22 May 2015

Thursday 14 May 2015

Rak Buku Impian

Tiap ngisi biodata selalu nulis reading sebagai hobi. Iya sih aku suka baca sejak baru pertama kali ngenal huruf. Beruntung ayah dulu rajin banget borong buku dari rumah sodara yang keliatannya udah dibaca lagi xixixixi....

Meski akhir-akhir ini waktu untuk membaca itu berkurang, tapi engga pernah berhenti beli buku. Jadilah aku nya sebagai penumpuk buku. Buku-buku itu sekarang nongkrong di lemari, di kamar aku di atas meja belajar dan papan tambahan, di kamar Uma dan di lemari hasil kreatifitas ibu yang mengubah meja jadi rak buku XD

Ketika searching dengan keyword aku nemu beberapa bentuk rak buku yang kece banget. Semoga nanti bisa punya yaa... Membangun keluarga yang cinta buku, cinta ilmu biar hidupnya full barokah




Monday 11 May 2015

Sekilas Tentang Jenjang Keanggotaan KAMMI

 
 
Di KAMMI, jenjang keanggotaan dibagi menjadi tiga, yaitu Anggota Biasa 1 (AB1), Anggota Biasa 2 (AB2) dan Anggota Biasa 3 (AB3). Jenjang keanggotaan ini harus melalui tahapan yang disebut Dauroh Marhalah atau DM yang terbagi menjadi DM1, DM2 dan DM3.

Dauroh Marhalah 1 (DM1) biasanya diselenggarakan sebagai pintu masuk bagi mahasiswa baru untuk bisa bergabung di KAMMI. Lamanya pelatihan adalah 3 hari 2 malam. Setelah itu peserta memasuki jenjang AB1 dan berhak mendapat suplemen yang disediakan oleh kaderisasi seperti pembinaan intensif seminggu sekali (mentoring), tasqif, dauroh, rihlah, mantuba dan sebagainya. Tujuannya untuk membentuk pribadi muslim

Dauroh Marhalah 2 (DM2) diikuti oleh para AB1 yang telah lulus proses sertifikasi dari kaderisasi. DM2 dilaksanakan selama 4 hari. Komitmen peserta sangat dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan secara penuh, tanpa izin. Karenanya tidak banyak yang mau dan bisa mengikutinya. 

Kader KAMMI yang telah lulus DM2 berhak mengikuti kajian AB2 dan suplemen lainnya berdasarkan jenjang keanggotaan. Para AB2 diharapakan menjadi motor penggerak di dalam KAMMI. Jenjang keanggotaan yang satu ini menjadi sangat penting karena mereka adalah mesin yang menggerakkan KAMMI.

Jenjang keanggotaan tertinggi di KAMMI adalah AB3. Untuk naik ke jenjang ini, kader harus mengikuti proses DM3 yang berlangsung selama 1 minggu. Para AB3 adalah ujung tombak arah pergerakan di KAMMI. Mereka para pemikir, pengambil kebijakan dan keputusan. Aku menyebut mereka para ideolog. 

Di setiap jenjang keanggotaan kader berhak mendapat suplemen dari kaderisasi. Seperti yang udah disebutkan di atas. Hal paling penting dalam proses pengkaderan di KAMMI adalah kegiatan pembinaan intensif seminggu sekali. Kehadiran kader menjadi salah satu hal sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses ini. 

Selain itu, kaderisasi menyelenggarakan kajian yang dilaksanakan dua minggu sekali untuk menambah pemahaman kader tentang kesempurnaan Islam. Di dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI, juga telah tersedia dauroh/pelatihan yang berbeda di setiap jenjang. Misalnya di jenjang AB1 maka kader berhak mengikuti Training Jurnalistik, training dasar organisasi, training kewirausahaan, dauroh Quran dan sebagainya. 

Lalu suplemen lainnya adalah silaturahim tokoh, mantuba atau manhaj tugas baca di mana para kader diharapkan untuk membaca buku-buku yang telah ada dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI untuk menyamakan frekuensi pergerakan. Apakah dilarang membaca buku lainnya? Tentu tidak. Selanjutnya kader juga berhak ikut dalam rihlah dan junior camp sebagai sarana untuk mencapai muwashofat. 

Demikian penjelasan singkat mengenai jenjang kenggotaan KAMMI. Hal ini harus dijelaskan di awal pelaksanaan DM1 agar para calon kader AB1 memahami jalur pengkaderan di KAMMI sehingga mereka pun tahu apa manfaat yang didapat dengan bergabung di organisasi ini.

Semoga bermanfaat


Saturday 9 May 2015

Terharu

Minggu lalu aku ke pasar bareng Onang (sepupu) nemenin dia belanja bahan baju dan bahan untuk bikin strimin.

Biasanya kalo pergi sama Onang suka melebar ke mana-mana. Niatnya cuma beli A, eh bakalan bawa pulang belanjaan B, C, D dan seterusnya -_- mesti ngurangin kebiasaan begitu biar engga boros.

Begitu kami lagi jalan, eh tiba-tiba Onang belok ke toko sepatu. Onang ini matanya kalo soal barang-barng gitu emang kayak elang. Keliatan aja barang bagus. Lalu diambillah satu sendal hitam dengan hiasan blink-blink di atasnya. Ga lama penjaga tokonya datang.

"Za, cantik kan? Pake ini aja mau?" kata Onang sambil nunjukin sendal yang dimaksud. 

Emang dasar adek penurut, semua pilihan Onang itu bagus-bagus, 'Keren, Nang!" sambil ngasih satu jempol karena jempol yang satu lagi tertahan belanjaan. 

"Iya kak, bagus itu. Buat siapa sendalnya?" kata penjaga toko. 

"Ini kak, untuk adek ini", kata Onang singkat sambil masih nyobain sendal blink-blink. 

"Ooooh buat perpisahan ya?" tebak di penjaga toko ngasal. 

Dan sekettika itu juga aku TERHARU bukan main T____________T 

Aku cuma mau bilang, mbak, makasih ya udah nyamain aku kayak anak yang baru lulus. Entah itu SMP (idih kebangetan) ataupun SMA. Jeongmal kamsahamnida, eonnie XD 

Ga berasa sok imut sih. Padahal waktu itu aku pasarnya beneran lecek. Baru bangun tidur langsung ditarik buat ikut Onang. 

Pake baju kaos dipakein jaket seadanya yang warnanya udah pudar banget plus rok merah yang lebar itu ditambah dengan jilbab langsung yang asal pake. 

Udah gitu aja sih cceritanya, harus aku tulis biar inget terus dengan rasa haru itu yihaa!!!