Wednesday 31 March 2010

Come Back to the Unreal World

Kembali aktif di dunia maya setelah diendapkan selama seminggu yang rasanya bertahun-tahun.

Pertapaan selama 4 hari semoga menghasilkan sebuah kerja nyata.

Perubahan pola pikir mudah-mudahan mampu mengangkat fenomena di masyarakat ke dalam tulisan ringan yang dibaca orang-orang

Kemauan yang besar didorong untuk jadi lebih baik semoga selalu memotivasi agar tetap bertahan

Saturday 20 March 2010

Mari Membaca

Bagaimana kondisi dunia baca di indonesia? Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2003 dapat dijadikan gambaran bagaimana minat baca bangsa Indonesia. Data itu menggambarkan bahwa penduduk Indonesia berumur di atas 15 tahun yang membaca koran pada minggu hanya 55,11 persen. Sedangkan yang membaca majalah atau tabloid hanya 29,22 persen, buku cerita 16,72 persen, buku pelajaran sekolah 44.28 persen, dan yang membaca buku ilmu pengetahuan lainnya hanya 21,07 persen.

Data di atas saya copas dari www.tamanbaca.guahira.com yang meyebutkan Media Analisis Indonesia sebagai sumbernya ( wah, saya jadi teringat dengan mata kuliah Studi Hadis tadi malam tentang Sanad dan Perawi hadits yang sangat memusingkan kepala ).

Hmmm agak sedih sebenarnya bagaimana rendahnya minat baca anak-anak Indonesia saat ini. Jangankan membaca buku pelajaran sekolah, majalah atau buku cerita pun tak dapat membuat mereka tertarik untuk membaca ( komik tidak termasuk kategori ).

Saya memiliki sekitar 30 orang murid di TPA. Saya bertekad untuk menularkan penyakit " baca " saya ini kepada mereka ( ya walaupun penyakit itu saat ini sedang sembuh hehehehe ).
Langkah ini saya awali dengan memaksa mereka untuk membawa buku cerita, majalah, atau bacaan apapun yang mereka sukai. Setiap harinya, mereka akan saya bagikan kertas putih kosong. Setelah itu, saya kembali memaksa mereka untuk menuliskan atau menceritakan kembali apa yang sudah mereka baca. Karena itulah saya memberikan kebebasan kepada mereka untuk membawa buku apa saja yang mereka suka.

Saya berharap dengan langkah ini, setidaknya saya bisa menumbuhkan minat baca kepada 30 orang murid di bawah naungan Taman Pendidikan Al Quran Izzatul Islam, dengan tidak mengesampingkan pendidikan agama yang juga mesti mereka terima.

Wednesday 17 March 2010

Substansi

" Pertanyaannya tidak substansi ", begitu katanya.

Nah bisakah anda semua pembaca blog ini memberikan sedikit gambaran, bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang punya makna substansi itu???

Dalam kebingungan

Saturday 13 March 2010

Malaikat Sony


-->
Malam ini saya mengawali Hari Klasikal dengan bercerita tentang Abu Nawas yang diundang oleh panitia mesjid untuk mengisi ceramah. Tapi yang akan saya ceritakan pada anda bukanlah tentang Abu Nawas, melainkan sesuatu yang membuat seluruh santri malam itu tertawa terpingkal-pingkal.
Saya melanjutkan dengan mengajak semua anak untuk menyanyikan lagu Malaikat yang dipopulerkan oleh Raihan.
Mari mengenal 10 malaikat
Dicipta Allah daripada cahaya
Ianya juga rukun iman kedua
Mari bersama kita hafal namanya
Jibril, Mikail, Ridwan, Malik
Munkar, Nankir, Raqib, Atid
Izroil, Isrofil semuanya
Sepuluh malaikat kita hapal namanya
Kemudian mereka mulai grasa grusu. Ada yang mulai ngobrol lagi dengan teman di sebelah, ada yang usil dengan mencoel teman di depan belakang kiri kanan atas bawah ( wah kayak setan dong ).
            ” Sebutkan satu nama malaikat yang kamu tahu ”, kata saya sambil menunjuk salah satu santri yang langsung mematung, entah karena takut dengan saya atau karena mikirin jawaban yang saya minta.
            ” Jibril ”
            ” Bagus, apa lagi? ” tunjuk saya pada santri lain.
            ” Mikail ”
            ” Ridwan ”
            ” Raqib ”
            ” Atid ”
            ” Munkar Nankir ” jawab salah seorang santri lagi sementara temannya yang lain bersiap dengan jawaban mereka. Di saat yang sama saya melihat seorang santri yang ternyata dari tadi sama sekali tidak memperhatikan saya.
Sambil menyipitkan mata dan bibir dibentuk sedemikian rupa ( anda tidak akan bisa membayangkan seperti apa rupa saya ) saya langsung mengarahkan perhatian semua santri kepadanya dengan berkata, ” Kamu? ”
            Terkejut bukan main dia. Terperanjat dan matanya jadi besar ( bukan melotot ).
            ” Sony! ”
            ” Hahahahahahahahahahahahahahahahahaha...........!!! ” meledaklah tawa di kelas itu saat dia menyebutkan namanya sendiri. Saya yang awalnya berniat untuk marah harus mengurungkan niat karena bibir saya tidak bisa diajak kompromi untuk tidak tertawa. Dia yang ditertawakan hanya bisa bengong bingung tanpa tahu kenapa anak-anak tertawa sampai-sampai saya kewalahan untuk menenangkan mereka kembali.
            Bagi saya, Hari Klasikal kali ini benar-benar membuat saya terkesan. Saat saya harus mengingat kembali wajah polos Sony ketika saya bertanya nama malaikat dan ia menjawab namanya sendiri, senyum geli tak bisa lepas dari wajah saya.

Tanjungpinang, 12 Maret 2010

Friday 5 March 2010

Sekolahku




Awalnya begitu penasaran

Setelah dirasakan,

Kok waktu berjalan perlahan?

Sudah mulai bosan dengan rutinitas harian...

Pagi persiapan,

siang hadapi pelajaran,

sore jalan-jalan

malam pacaran...


Hmmmm....

Tapi ini saatnya membuat kenangan

Walau sekolahku papan

bocor ketika hujan

Aku harus tetap bertahan

Demi memperjuangkan masa depan

Karna aku adalah generasi harapan...

Tuesday 2 March 2010

Ismeth for Kepri




Pak Ismeth kena cekal

wah bisa-bisa pilkada batal

beberapa partai ga mau calonnya gagal

sekarang rame-rame nyari lagi calon tunggal

kadang politik bikin kesal

tapi ga bisa nyangkal

klo politik juga bikin kantong sintal


Pak Ismeth mesti banyak sabar

walau banyak yang nyecar

tapi ibu-ibu taklim tetap semangatin beliau buat tegar

semua gara-gara damkar

apa itu benar???

gubernur kami yang tidak kekar

tapi segar

harus tidur dibalik pagar

ups, bukan sembarang pagar


kehidupan emang keras

dari yang tadinya berkalung emas

tiba-tiba sekarang mesti harap-harap cemas

lalu tidur tanpa alas

di lantai yang keras dan ruangan terbatas


dukungan rakyat kepri

akan terus membanjiri,

selama tidak ada yang iri

tapi, kami harus disodorkan bukti

agar doa kami

dikabulkan oleh ilahi rabbi

Monday 1 March 2010

Horcrux - Horcrux Milik Voldemort



Well, ini adalah adalah sedikt catatan mengenai buku terakhir Harry Potter yang sangat fenomenal. Walupun sudah lama diterbitkan, sekitar bulan Januari 2008 lalu, namun membacanya ulang tidak akan menimbulkan kebosanan ( halah !! ).

Inti dari Deathly Hallows adala penghancuran 7 horcrux milik Voldemort, yang merupakan cabikan jiwa-jiwanya. Ini merupakan satu-satunya jalan yang mesti dilakukan oleh Potter dan kawan-kawan untuk menghabisi Lord Voldemort.

Adapun ketujuh horcrux tersebut ialah :
  • Cincin Marvolo Gaunt yang notabene adalah kakek Tom Marvolo Riddle alias Voldemort. Cincin ini berhasil dihancurkan oleh Dumbledore dengan menggunakan pedang Gryffindor.
  • Liontin yang sebelumnya disembunyikan di dalam baskom di sebuah pulau ( baca buku 6 ). Pada awalnya liontin ini dicuri oleh Regulus Black, adik Sirius Black, mantan palahap maut. Dihancurkan dengan pedang juga.Saya rasa perjalanan penghancuran yang paling panjang adalah liontin ini. Simbang deh, karena liontin ini jugalah yang mengakibatkan kematian Dumbledore di buku 6. Namun ternyata diakhir cerita ditulis bahwa umur Dumbledore emang udah ga panjang akibat kutukan cincin Marvolo.
  • Buku harian Tom Riddle ( baca seri 2 ). Horcrux ini hancur karena ditusuk dengan taring Basilisk yang punya bisa mematikan.
  • Piala mungil milik Helga Hufflepuff.
  • Diadem Ravenclaw yang sudah lama hilang. Hancur oleh api kutukan yang dibuat Crabbe saat mereka, Malfoy danGoyle, bertarung dalam Kamar Kbutuhan tempat semua benda disembunyikan.
  • Nagini, ular besar yang ngekor Voldemort ke mana-mana yang belakangan diberi mantra pelindung oleh Voldy. Tapi karena lengah akhirnya mantranya lepas dan ularnya ditebas oleh Neville Longbottom pake pedang Gryffindor.
  • Dan inilah yang paling mengejutkan. Harry Potter ternyata adalah horcrux terakhir yang tidak sengaja dibuat oleh Voldemort saat ia berusaha membunuh Harry Potter ketika ia berusia satu tahun.