Tuesday 24 February 2015

Dibalik K-Pop dan Promosi Pariwisata Korea Selatan


Ketika menggunakan sosial media seperti twitter,  salah satu hal yang menjadi perhatian kita adalah topik yang sedang banyak dibicarakan oleh pengguna twitter. Hal ini biasanya terdapat di bagian trending topic di mana setiap Negara memiliki trending topic yang berbeda. Pilihan worldwide digunakan untuk mengetahui pembicaraan terkini di seluruh dunia. Biasanya trending topic hanya bertahan beberapa jam, namun ada kalanya bisa bertahan hingga berhari-hari.

    Awal bulan Februari 2015 ini, #HappyKyuhyunDay menjadi trending topic Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan beberapa Negara lainnya, bahkan di jam tertentu menjadi top worldwide trending topic. Hastag ini pun merupakan salah satu topik yang dibahas dalam acara Trending Topic di Metro TV. Hastag ini dibuat oleh para penggemar dalam rangka ulang tahun idola mereka, yaitu Kyuhyun.
   
    Lalu, siapakah Kyuhyun?

Pria yang baru saja mengeluarkan debut album solonya yang berjudul At Gwanghwamun adalah salah satu member Super Junior (SuJu), boyband yang telah berkarir sejak tahun 2005 lalu. Lagunya yang berjudul At Gwanghwamun sukses merajai tangga-tangga lagu di Korea Selatan. Tak heran di ulang tahunnya yang ke-28 tanggal 3 Februari lalu, ia mendapat sambutan yang luar biasa dari penggemar seluruh dunia.



    Tak dipungkiri media sosial mampu mempresentasikan apa yang sedang terjadi dan hangat diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Meski media televisi disibukkan dengan berita-berita politik dan perseteruan para pelakunya, namun media sosial menjadi bagian dari sebuah kenyataan kondisi sosial masyarakat hari ini, terutama apa yang sedang digandrungi para remaja. Di tahun 2012, dalam daftar yang disebutkan Zeitgeist 2012 (Kompas, 2012), kata kunci Gangnam Style berada diurutan teratas dalam pencarian berita di google. Di tahun-tahun berikutnya, meski tak berada diurutan pertama, pencarian tetap berada dalam salah satu top searching di google.

    K-Pop atau Korean Pop mulai masuk ke Indonesia diawal tahun 2000-an. Kita mengenal musik k-pop melalui boyband dan girlband yang memang menjamur di Korea Selatan. Beberapa boyband dan girlband seperti Shinee, Super Junior, Big Bang, Girl’s Generation, 4Minute ternyata tak hanya populer di negaranya sendiri namun juga mengembangkan sayap ke Asia dan Eropa, termasuk Indonesia. Hal ini pula yang membuat para promotor berani untuk mengadakan konser selama lebih dari satu hari.

      Tak seluruh industri k-pop di Korea Selatan diisi oleh boyband dan girlband. Nama-nama seperti Ailee, K. Will, Sung Si Kyung, Lee Seung Gi, dan Baek Ji Young yang merupakan penyanyi solo pun mampu menembus pasar dunia. Kemudahan akses internet hari ini semakin membuat arus k-pop mengalir deras di Indonesia. Setiap fans meeting yang diadakan tak pernah sepi yang juga didukung dengan penyebaran informasi melalui fanbase dan komunitas pecinta k-pop di setiap daerah.

    Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa kehidupan remaja saat ini sangat dipengaruhi oleh budaya dari Korea Selatan yang tersebar melalui musik, bahasa, makanan, budaya, film dan drama. Hal-hal tersebut telah menjadi konsumsi sehari-hari yang dapat dinikmati melalui media-media online seperti allkpop.com, soompi.com, dramabeans.com, koreanindo.net dan lain sebagainya.

    Menurut para remaja ini mereka menyukai k-pop bukan hanya karena penampilan para artisnya yang hampir mendekati ciri fisik yang sempurna, melainkan karena totalitas yang mereka berikan. Profesionalisme dan gaya yang khas dari masing-masing artis tak membuat remaja ini bosan. Belum lagi kualitas suara, alunan musik dan gerak yang disajikan membuat k-pop terlihat berbeda dari musik Indonesia.

    DAMPAK K-POP


Dampak yang ditimbulkan oleh arus k-pop ini sangat besar. Mulai dari skala kecil yang besar. Dari pengumpulan pernak-pernik yang berhubungan dengan artis k-pop, menghiasi dinding kamar dengar poster para artis, pencarian informasi terbaru di internet, membentuk komunitas pecinta k-pop, kompetisi k-pop dance hingga yang paling ekstrim adalah meniru idola mereka seperti yang dilakukan oleh sekelompok remaja putri yang tergabung dalam Zuzu Cover Dance Super Junior.

Belakangan ini terdapat sebuah wacana yang berhembus di Malaysia untuk mengharamkan konser k-pop. Hal ini karena dipicu oleh aksi salah satu boyband asal Korea Selatan tersebut, B1A4. Dikutip dari situs malaysiandigest.com, ketika itu adalah sesi permainan Pop Parody di mana ada 5 penggemar diajak ke panggung untuk memerankan beberapa adegan dalam drama Korea. Saat itulah, salah satu anggota B1A4, yaitu Baro, secara refleks mencium dahi penggemar perempuan asal Malaysia. Aksi ini menimbulkan banyak kecaman karena tindakan tersebut dianggap tidak pantas dilakukan di negara itu.

Dampak yang timbul karena demam k-pop ini dalam beberapa kasus memang telah masuk kategori mengkhawatirkan, khususnya dalam konteks kebudayaan nusantara. Anak muda Indonesia lebih tertarik untuk memberikan waktu mereka untuk mencari tahu segala hal tentang Korea Selatan. Mulai dari jenis musik, pakaian tradisional, makanan, tempat wisata, alat musik tradisional, sejarah hingga tulisanya yang disebut Hangul.

Hal ini dalam beberapa titik tentu mengkhawatirkan karena dalam hitungan waktu, anak muda Indonesia perlahan tapi pasti, akan melupakan kebudayaannya sendiri. Tak ada lagi motivasi untuk mempelajari akar budaya dan sejarah negeri sendiri. Kesibukannya akan terganti dengan mencari tahu tentang kebudayaan negara lain yang hal itu diawali dengan kecintaannya pada dunia k-pop.

PERAN PEMERINTAH

    Tak dapat dipungkiri, salah satu penyebab keberhasilan Korea Selatan dalam mengalirkan segala hal tentang negeri tersebut adalah campur tangan pemerintah di dalamnya. Dalam sebuah diskusi, budayawan Radhar Panca Dahana mengatakan bahwa keberhasilan k-pop bukan dikarenakan kulturnya, melainkan adalah hasil kerja politik. Lebih lanjut lulusan S1 Fisip UI jurusan Sosiologi ini menjelaskan bahwa pemerintah Korea Selatan tak segan-segan untuk membiayai pembuatan film dengan nilai miliaran.

    Memang, sejak pelantikan Presiden Korea Selatan ke-10, Lee Myung Bak, pemerintahan ini menyadari pentingnya pertumbuhan pariwisata bagi perekonomian yang kemudian melakukan reformasi kebijakan pariwisata dan mengubah nama kementerian menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Dalam perjalanan reformasinya, Visi Pariwisata 21 (1999-2003) dan kedua Rencana Pembangunan Pariwisata (2002-2011) yang diterapkan. Salah satunya adalah ketika pelaksanaan Piala Dunia di tahun 2002 dan Asian Games September 2002. Melalui event ini, pemerintah meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang pariwisatanya dan kemudian melakukan ekspor besar-besaran produksi drama Korea ke negara Asia dan Eropa yang mendapatkan langsung mendapatkan hati dari para penontonnya.

    Di tahun 2004, ekspor film dan program televisi bersama dengan pariwisata dan produk k-pop menghasilkan pendapatan total hampir US$2 miliar. Selain itu menurut statistik Bank of Korea dari bidang ekspor budaya dan jasa hiburan, industry k-pop telah menghasilkan US$794 juta tahun 2011 dan mengalami peningkatan 25% dari US$637 juta dari tahun 2010 seiring k-pop semakin diminati oleh publik internasional.

    Melihat bagaimana pemerintah Korea Selatan mampu menyelamatkan perekonomiannya melalui pariwisata, terutama k-pop yang merupakan bagian dari fenomena Hallyu (fenomena di mana Korean wave menyebar ke seluruh dunia), tak ada salahnya pemerintah Indonesia mengambil langkah yang mirip. Mengingat dalam sebuah janji oleh Presiden Jokowi yang akan meningkatkan dan memberi dukungan penuh pada pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

    Meski hari ini arus k-pop mengalir sangat deras dan sukar untuk dibendung, ada harapan dalam benak kita semua bahwa hal ini tak menjadi berlebihan dan membawa dampak yang buruk bagi generasi muda Indonesia. Budaya hiburan adalah sesuatu yang netral, tergantung bagaimana cara konsumen menikmatinya. Kita berharap arus k-pop ini tidak sampai pada tahap penghapusan jati diri bangsa. Semoga bermanfaat.
   



Wednesday 18 February 2015

DUNIA IDOL: Awal Terbentuknya Super Junior

DUNIA IDOL: Awal Terbentuknya Super Junior: Awal Mula Terbentuknya Super Junior Super Junior ( 슈퍼주니어 ) atau SuJu ( 슈주 ) atau SJ, adalah sebuah grup boyband skala besar te...

Friday 13 February 2015

Valentine? Momen Pas Buat Mutusin Pacar

PERINGATAN KERAS --> Tulisan ini cuma buat remaja alay dan pemuda pemudi galau. Buat emak2 dan bapak2 yang maksa buat ikutan baca dikenakan kewajiban untuk menshare tulisan ini ke sosmed, terutama ke hati dan otak anak-anaknya



Udah tahun 2015 ya. Heboh apa tahun ini? Akhir Desember 2014 lalu iklan MEA alias masyarakat ekonomi ASEAN bolak balik di tivi. Kabarnya terhitung 1 Januari 2016 kelak Indonesia bakalan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Whatever deh, kali ini mau ngebahas everlasting-issue *bukan everlasting friend nya Super Junior, The Last Man Standing #duhhh!!

Apakah everlasting-issue itu? Di bulan Februari yang penuh banjir ini, salah satu momen paling diinget sama penduduk hampir di seluruh dunia (kita kecualiin Palestina ya, mereka ga punya waktu tuh buat valentinan) adalah tanggal 14 Februari alias Valentine’s Day, Hari Kasih Sayang. Ups, kecuali buat kamu-kamu yang ultah di bulan ini (met milad!) atau khusus ngelingkerin tanggal 3 Februari pake stabilo paling gede and paling ngejreng trus ikut kuis buat #HappyKyuhyunDay gyahahaha

okeh, ini di luar topik kita, buat intermezzo aja XD


Wednesday 11 February 2015

Laporan Kegiatan KKN

Assalamu'alaikum, anyeong haseyo


Salah satu hal paling seru yang pernah kualami dalam status mahasiswa adalah KKN alias kuliah kerja nyata. Ingin kubagikan ceritanya di sini, namun sebelumnya bagi adik-adik, khususnya mahasiswa STAI Miftahul Ulum yang akan menjalani KKN tahun ini, aku akan bagikan sedikit gambaran kegiatan yang kulakukan bersama teman-teman selama proses KKN itu dalam bentuk lampiran laporan kegiatan pribadi/kelompok. Laporan ini merupakan salah satu item yang harus disiapkan dan dilampirkan dalam laporan kelompok di akhir kegiatan. 

Silahkan download filenya di Laporan Kegiatan KKN

Semoga laporan ini bermanfaat dalam memberikan gambaran umum tentang kegiatan yang telah kami jalani terlebih dahulu. Ini hanya sebagian kecil, bisa jadi teman-teman lain punya kegiatan yang lebih seru dan punya manfaat besar. 

Well, selamat ber-kkn ria!

Friday 6 February 2015

Jangan Nunda Terus!

Don't wait till tomorrow what you can do today

Aih, pribahasa ini sering banget kita baca, lihat dengar dan rasakan *jrengggg S07 mode on
Artinya, jangan menunda pekerjaan atau apapun yang bisa kamu lakukan hari ini. Pribahasa beginian selalu nangkring di bagian bawah buku SIDU yang selalu setia nemenin masa-masa sekolah yang paling indah selama 12 tahun. Maklum, ketika kuliah kita udah beralih dengan make binder, atau malah sama sekali ga bawa catatan apa-apa ke kampus *ngekk

Aku coba nemuin spot paling oke buat

Wednesday 4 February 2015

I'm Still Here

Yes, I'm still here. To be honest, since graduate from high school in 2008, I never feel that I leave this school. While most of my friends were studying to another cities in Indonesia and also abroad, I stayed in Tanjungpinang. It was not only me, there were few friends who did it too. 

Why I said that I never left this school. Well, let me tell you my story while I'm practicing my English. It has been a long time I dont write in English xixixi 

I came back to SMAN 1 Tanjungpinang in October 2009 when Kak Lala asked me to be mentor instead of her. She said that there were about 15 students who joined Ramsa (Remaja Mushalla) or well-known as Rohis (Rohani Islam) need mentoring as a routine activity of their programmes. 

That day, I went to school for the first time after graduating in 2008. I saw many changes of that school. In front of the mushalla were usually a place for basketball team or some chinese students playing basketball after school or during the rest time. Now it has become a place where a number of motorcycles and cars are parked. Woww, I say to myself that there are showroom in our school. 

It was so different when I was there a few years ago where there were just few students who allowed to ride motorcycle to school. I knew that most of the students were rich, sometimes some of them drove a car in extra class. But, it was just few of them. Right now, it seems that each student rides to school. Hahaha...

Since 2009 I have become mentor for Ramsa mentoring programme. This programme is supported by the headmaster and become one of the most important programme in Ramsa. Day by day, year by year I always come every Friday to school and I see every alteration (perubahan). The school yard, the trees, the under-chair-trees, the two floors building and the canteen, also the teachers. 

Perhaps, when my friends come to school these days, they will be shock for the alteration. But it seems like something usual for me as I saw it almost every week. That's why I really really feel that I never leave this school since graduating in 2008. 

You see, I'm still here

Monday 2 February 2015

Trio Macan dan Tanjungpinang





Lagi, Trio Macan tampil di Tanjungpinang. Kali ini menghibur para peserta gerak jalan santai dalam rangka hari pers nasional yang berhadiah umroh. 


Mungkin karena aku ini terlalu sok baik dan sok suci, setiap mendengar nama trio macan, rasanya ada yang njelimet di dalam hati. Berkata, wah trio macan lagi? Apa cuma mereka yang mampu diundang sama penyelenggara?

Engga kali ini aja trio macan bikin Tanjungpinang digoyang. Terakhir kali adalah dalam rangka kampanye PDIP jelang pemilihan umum 2014. Aku yang ketika itu penasaran, datang ke Pamedan. Selain penasaran, juga ingin melihat seperti apa partai merah ini dalam berkampanye. Dan subhanallah, benar-benar yackkkkksss.....!! 

Ga cuma pas pemilu aja, aku ingat waktu pemilihan walikota Tanjungpinang Oktober 2012 lalu, grup dangdut ini juga ikut memeriahkan kampanye Lis-Syahrul yang didukung oleh PDIP. Kampanyenya siang, dari pagi hujan udah mengguyur Tanjungpinang dengan lebat. 

Sampe-sampe ketika itu di media sosial banyak yang berdoa (termasuk aku hehehe) agar hujan terus turun agar kampanye dan trio macan gagal tampil. Yah cuaca berkata lain, jam 1 siang, awan muncul dan bikin langit kembali cerah. Walhasil, yang tadi berharap Lis-Syahrul ga jadi kampanye sukses dibully di facebook xixixixi... 

Pas aku gugling, trio macan termasuk artis yang cukup sering diundang. Ada yang risih nanya, kenapa sih kok trio macan lagi. Apa karena mereka biayanya murah? 

Xixixi geli juga mendengar kalo tarif mereka murahan. Seringnya mereka ke sini bukan soal tarif, tapi lebih kepada siapa link atau orang yang ngasih job. Hubungan dengan pihak manajemen artis tentu mempengaruhi ke mana artis akan tampil. Soal bayaran, siapa yang tahu?

Melihat seringnya grup ini tampil, sudah jadi rahasia umum bahwa setiap kali PDIP di Tanjungpinang bikin event baik itu kampanye dan lainnya, tentu salah satu artis yang dibawa adalah Trio Macan. 

Nah, awal Februari 2015 ini trio macan datang lagi dalam rangka hari pers nasional. Beberapa foto yang aku lihat di facebook, buset dah, yang beginian bisa tampil di Tanjungpinang? Kota yang punya tagline jujur bertutur, bijak bertindak? Di ibukota provinsi Kepri yang Berpancang amanah, bersauh marwah? Hmm entah di mana marwah yang disauhkan itu. 

Tentu dengan pemimpin Tanjungpinang hari ini, kita bisa menebak siapa link yang menghubungkan grup dangdut ini. 

Sebagai warga kota Tanjungpinang, dengan segala macam kasus yang terjadi belakangan ini, aku berharap pihak pemerintah lebih berpikir dalam memilih artis yang didatangkan untuk menghibur masyarakatnya. 

Mungkin niat hati ingin menghibur, tapi bila hiburan ini mendatangkan murka Allah SWT, selayaknya ia tak lagi jadi pilihan.