Friday 31 July 2009

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM POLIGAMI

Nyambung tulisan semalam, kata pak ustadz, poligami mengandung nilai-nilai sosial. Salah satunya adalah tolong menolong. Cerita punya cerita, perempuan aslinya punya dua kebutuhan. Pertama kebutuhan biologis ( ngerti dong ya! ) lalu yang kedua kebutuhan materi ( duh, di mana-mana perempuan sama. Matre. Ga ada yang nggak matre. Klo ga butuh materi, boong banget ). Nah, klo stok laki-laki udah habis, otomatis dua kebutuuhan ini sedikit banyaknya ga terpenuhi. Nah, zaman sekarang, buat menuhin dua ini gampang banget. Ngelacur aja ( na'udzubillah...). Yupz, itu cara paling singkat. Dengan melacur perempuan udah dapat dua-duanya.Karena itulah, dengan adanya poligami, seorang laki-laki udah nolongin seorang perempauan dari jalan setan.

Lagipula, zaman sekarang udah banyak banget survei yang membuktikan klo jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kenapa??
Pertama, karena perang. Udah hpal banget dong sejarah dunia n juga Indonesia berabad-abad yang lalu. Kerjaannya perang melulu. Ga ngerti juga lah tujuan perang apaan. Klo nonton film perang, duh, hobi banget nih. Soalnya adegannya "selamat". Nah, di film-ilm perang hampir susah nemuin pemeran perempuan. Tuh tenda-tenda isinya laki-laki semua. Klo udah pergi untuk jalanin satu misi, ga satu dua aja yang tewas, tapi puluhan. Bahkan ratusan buat yang misi gede juga. Kebayang ga udah berapa laki-laki yang tewas.....
Kenyataannya perang ga terjadi zaman baheula aja, tapi ampe skarang beritanya juga masih wara wiri di TV. Yang tewas juga makain bnayak. Janda meningkat.

Lalu yang kedua, resiko kematian pada laki-laki lebih tingi dibanding perempuan. Kan laki-laki kerja di luar. Laki-laki lebih mudah terserang penyakit. Kecelakaan di tempat kerja dan lain sebagainya. Inilah yang bikin resiko kematian pada laki-laki lebih tinggi.

Kembali ke poligami tadi. Tujuan nikah itu, salah satunya kan untuk memperbanyak keturunan ( bener ya bahasanya ). Nah, perempuan itu banyak juga yang ga subur. Bertahun-tahun nikah, ga dapat keturunan, bosen dong. Masa di rumah berdua terus. Emang siiiih bilangnya belum diberi sama Allah, tapi saat periksa ke dokter, ternyata secara medis, ga subur. Nah lhooo.....Sanggup ga, ga punya keturunan. Karena itulah, dengan berpoligami, seorang laki-laki bisa melanjutkan keturunannya.

Hmmm.....sulit. Dan menurut sebagian perempuan, poligami ga masuk akal. Merugikan perempuan. Perempuan kan ga mau di madu hahahaha.....lebih baik diracun, katanya. Oleh kaum feminis, poligami dijadikan alasan bahwa Islam sangat merendahkan perempuan. Duuh...perlu mikir tuh ya yang bilang begitu. Kejam banget.

Guru penulis aja waktu baru nikah 6 bulan udah pengen suaminya nikah lagi. Kami yang jadi muridnya cuma bisa kernyat kernyit kan kening ( sinting kali nih guru ). Katanya mau nambah sodara. Ya deh buk....Tapi sekarang kayaknya penulis baru ngerti nih. Duh mulia banget nih perempuan. Moga masuk surgaaaa......

POLIGAMI


Wooaaaaaa.....

satu kata yang bikin para cewek pengen nonjok muka si pelaku. Duuuuh....masalah sensitif nih.

Tapi baru dapet materi ini nih dari ustadz ganteng tadi siang. Awalnya sih ngomongin masalah pentahriman, eh jadi ngelantur k poligami.

Jadi teringat nih diskusi masalah ini dengan temen kuliah di tengah jam Bahasa Arab ( karena membosankan akhirnya kami ngalor ngidul di belakang sambil cekikik cekikik ).
" Kalian setuju nggak dengan poligami ? "
Temenku yang lagi hamil langsung meNIDAKkan dengan diamini oleh yang ikut nimbrung.

Nah siang ini lembaran itu kebuka lagi. Dengan berbekal QS. An Nisa ( ustadz ganteng lupa ayatnya, so nti cari aja sendiri di antara 176 ayat ) kata pak ustadz, perintah awal nikah itu sebenarnya adalah untuk berpoligami. Jadi punya istri klo bisa ga satu, tapi 2, 3 atau 4 ( bisa mencak-mencak ini cewek-cewek ). Ibarat klo kita berwudhu, klo ga ada air ya pake debu. Wooooaaaaah.....beristri satu sama kayak tayamum euy!!

Emang sih poligami itu sendiri ga sembarangan. Aada syarat-syarat yang mesti dipenuhi oleh seseotrang yang mau berpoligami. Salah satunya adil. Adil di sini berarti adil secara MATERI, bukan HATI. Jadi cinta ga bisa adil. Eh, ga bisa dibagi, dibagi pun ga bakalan sama. Duh cinta, beraaat....

Poligami sendiri mengandung nilai sosial. Masalah ini kapan2 ja dibahas.

Akhir kata dari pak ustadz, seseorang yang sudah bersyahadat tidak boleh menolak atau membenci ketetapan dari Allah. Karena menolak sama artinya dengan tidak mengakui eksistensi Allah swt. Duuuuuhh....

So para perempuan , siap ga siap di poligami ( kali ja nikah sama pengusaha soleh yang secara finansial bisa berpoligami ), sekarang mesti siap!!!

( Duh, aku jadi takut juga, masa gara-gara nolak poligami ( dan talak ) syahadat jadi gugur...)



* Tersemangati dengan materi hari ini



Friday 24 July 2009

LEGAAAAAA BANGET

Hufff.....lega banget nih. Setelah sekian lamaaaaaa banget ( menurut aku nih ya ) kerja sama orang yang sama, akhirnya bisa lepas juga. Kerja dari tahun 2005 ampe sekarang. Duh, kerja apa kerja tu ya?? Wong klo kontrak aja cuma 2 tahun. Hahaha....

Ditawarin jadi guru ngaji sejak kelas 1 SMA, tepatnya setelah pake jilbab. mungkin selama ini ragu kali ya. Soalnya masa guru ngaji ga berjilbab. Lumayanlaah, buat nambah uang jajan. Sempat gede kepala juga, masih pake sragam putih abu-abu, tapi udah punya penghasilan. Walau ga seberapa.
Ditanya pengalaman mengajar, ya jelas belum ada lah.
Masa' anak ingusan kayak aku ( ceritanya waktu SMA ) udah punya pengalaman mengajar. Menghajar sih banyak banget.

Tapi terlepas dari tu semua, ternyata jadi anak buah banyak suka dukanya. dibentak2 sama kepala sekolah. Duh, penuh tekanan. Stress melulu bawaannya. Ini kepala klo negur ga pake perasaan. Maen bentak aja. Ga peduli di sana lagi ada anak murid. Perasaaaaan, perasaaaan.

Tapi sekarang akhirnya aku bisa juga keluar dari lingkaran kediktaktoran seorang pemimpin. Capek banget 4 tahun belakangan ini. Mudah-mudahan dengan pemimpin yang baru kesenangan hati bisa didapat. Walo harus kerja keras, karena kayaknya yang bakalan banyak belajar soal ini bukan aku, tapi beliau....