Friday 31 May 2013

Kultwit Tolak Kenaikan Harga BBM

nyanteng dari www.warkopmbahlalar.com
Baca postingan di http://kemenkeu.go.id  itu kok miris banget ya, tentang pro kontra harga bbm. Entah deh siapa yg nulis, lebih sadis dari saw (film thriller yang menggambarkan kesadisan pembunuhan)

Gol pertama pasti dong jajaran pmerintah beserta pejabat2nya, bahkan kadin juga. Eh kadin d tanjungpinang gmana y? Setuju juga?

Alasannya buat ngamanin apbn, klo ga dinaikin apbn bisa badai, imbasnya k gaji para pejabat. Klo gini, jelas dong knapa mreka setuju. Ckckck

Okeh, masalah gaji. Manusiawi ga sih? Dari satu sisi iya, tapi bener2 melukai hati masyarakat yg bahkan ga punya gaji jutaan hiks

Trus alasan apa lagi? Ehm mnurut yg nulis nh, bbm mesti naik untuk ngikutin kenaikan harga minyak dunia. Aduuh ikut2an ndak g punya pndirian

Ampun dijeeee, Indonsia, dari anak abege sampai pejabat tinggi; ada suka ikut2an. Harga dunia naik, eeh dia ikutan naik. Rakyat mekik!!

Apalagi? Bbm dinaikin tris rakyat dikasih BLSM? Ou em jiii rakyat dihargain segitu?? Balikin tuh duit century, blbi n hambalang * eh

Naikin harga bbm?? Duh emang pemasukan indonesia cm dri sana yah? Itu pajak pada kmana? Pada ga bayar kaaaaan, hayo ngaku

Orang kaya yg ga bayar pajak tagihin dong. Jangan dibiarin. Keluarin juga zakatnya berkah. *nyari data pajak eh udh kena ambil sama mafia nya

Duit pajak bocor k mana2, ke gayus daaaan mafia lainnya, serem nih. Pake no drop juga kagak mempan. Yg pnting bbm naik, apbn aman, gaji jaln

Naaaaah itu baru golongan pertama, yang ngedukung kenaikan harga bbm. Gol kedua adlah yg nolak, didominasi olh dpr mhsiswa buruh dll

Gol yg kdua ini udh demo dmana2, udh zaman baheula. Trakhir ngikutin demo thun 2012, dri buruh, mahasiswa smpe tkang ojek turun k jalan

Alasannya sderhana, ga pke data yg ribet namun jelas fakta d lapangannya. Naiknya harga bbm akan mmpengaruhi khidpan sosial n ekonomi mreka

Ya jelas ding, bbm itu salah satu kbutuhan utama. Naik dikit aja bisa merubah seluruh kehidupan. Yg tdinya naik angkot jd lbh milih jln kaki

Yang ibu2 biasanya masak nasi sehari sekilo jadi dikurangin, eh masalah perut ga bsa main2, bawang naik aja hboh apalgi bbm

Yang jelas, klo sampe itu bbm naik, biaya hidup jga naik. Biaya operasional prusahaan2 juga naik. Nah imbasnya apa? Pengangguran n kmiskinan

Yang punya usaha kecil2an hrus ngurangin kuantitasnya namun dijual dg harga yg sama atau dinaikin jga. Lah yang beli ga puas

Dan momen yg diambil utk menaikkan harga bbm adlh mndekati tahun ajaran baru dan bulan Ramadhan. Kebayangkan kbutuhan cetarnya?

Ada juga alasan politis, naikin harga bbm dg BLSM itu motif kampanye terselubung menuju pemilu 2014. Biar dipercaya lagi y? Eaaaa bahas kpn2

Gol ketiga, gol yg abstain. Nolak engga setuju engga, ga jelas. Apa pun kputusannya ikut aja

azizahnazi ‏@azizahnazi 15h
Sebenarnya mereka berharap agar bbm ga naik, cm ga nolak juga. Ga naik syukur, klo naik ya apa boleh buat. Ckkckckck males bahasnya xixixi

Di akhir tulisan d http://kemenkeu.go.id  itu ditulis ttg peran media. Slama ini media cm mengekspos mreka2 yg kontra dg kenaikan bbm

Smentara yg pro dg kenaikan itu eksposnya kurng sehingga dmana2 pmbritaannya demo melulu. Ngarep diekspos y hehehe

Sedih gitu y baca begituan d situs pemrintah. Pengn nonjok ga elegan banget, dikatain preman pula. Cc. Preman berdasi

Sunday 19 May 2013

Merenungkan Makna Menjadi Kader KAMMI (1of 5)


oleh Noval Abu Dzar (Pengurus Pusat KAMMI)

Mungkin di antara kita ada yang telah menjadi kader KAMMI selama 8 tahun. Ada juga yang sudah 5 tahun. Ada juga yang baru satu tahun atau bahkan kurang. Waktu adalah ukuran yang memberi kita label orang baru atau lama, dan hal tersebut memang tidak bisa dihindari. Tapi itu tidak memberi arti apa-apa bila lama dan baru, senior dan junior harus dipakai sebagai simbol kehormatan. Waktu akan berarti bila diartikan sebagai ‘kesempatan untuk berkontribusi’ sebagai aktivis mahasiswa. 

Kesempatan untuk berkontribusi sebagai kader KAMMI. Artinya, waktu hanyalah ukuran kesempatan untuk beramal sebagai kader KAMMI. Maka, menjadi kader KAMMI dalam perspektif kesempatan hanyalah soal takdir.

Kita perlu menyadari sesungguhnya sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah kaum muda, bahkan, sejarah dunia pun sejarah kaum muda. Terutama mahasiswa yang merupakan entitas intelektual yang menempati posisi strategis dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Mahasiswa adalah agen-agen pengubah, pilar-pilar keadilan dan kebenaran, teladan perjuangan, dan aset kunci masa depan bangsa yang tak terpisahkan dari rakyat Indonesia.

Berangkat dari kesadaran sejarah dan kenyataan hari ini, kita menyadari KAMMI lahir untuk mengawal cita-cita sejati reformasi, menyejahterakan rakyat dan mengisi kemerdekaan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, kesadaran-kesadaran dalam diri kitalah yang memberi kita rasa terarah, perasaan menuju ke tujuan mengapa kita menjadi kader KAMMI? Kesadaran tentang makna menjadi kader itulah yang akan menjadi pendorong, landasan, sekaligus penguat mengapa kita mau berlelah-lelah bekerja, berkontribusi, dan menjalankan amanah-amanah dakwah. Yang membuat kita rela untuk infaq, syuro, dauroh, demonstrasi yang menyebabkan waktu istirahat berkurang, waktu berkumpul dengan keluarga sedikit, banyak kesenangan pribadi yang di singkirkan bahkan memprioritaskan tujuan dan capaian dakwah di atas cita-cita pribadi. Itulah yang disebut kesadaran akan menjadi kader.

Kesadaran argumentasi, kesadaran afiliasi, kesadaran berkontribusi dan kesadaran ekspektasi adalah empat hal yang perlu kita bangun untuk menjadi kader KAMMI yang bisa menjadi landasan kuat bagi kita, untuk bisa terus bertanggungjawab sebagai kader dengan baik, maksimal dan penuh produktivitas.

Kesadaran Argumentasi adalah atas dasar apa sesungguhnya kita menjadi kader KAMMI. Kesadaran afiliasi, dalam perspektif normative ajaran Islam, adalah perintah untuk tidak hidup sendirian. 

Afiliasi yang benar, kuat dan loyal harus berbuah amal dan kontribusi. Kesadaran berkontribusi memberi kita pembuktian pada tataran yang lebih nyata tentang arti menjadi aktivis KAMMI. Dan kesadaran ekspektasi menjelaskan harapan-harapan yang ingin kita peroleh dari menjadi kader. Harapan itu ada yang terkait dengan harapan jauh di akhirat. Ada juga harapan yang dekat di dunia.

Merenungkan kembali makna menjadi kader KAMMI, pada akhirnya adalah merenungkan kembali tentang ekspektasi kita, harapan-harapan jauh dan harapan-harapan dekat kita. Tanpa itu segalanya bisa berubah menjadi sangat hampa. Afiliasi menjadi kering. Dan kontribusi hanya menjadi parade keterpaksaan. 

Menjadi aktivis KAMMI tiba-tiba berubah menjadi keterlanjuran yang di sesali. Di sini mimpi-mimpi dan kerinduan tentang kebahagiaan, balasan dan kejayaan sangat perlu untuk terus ditata kembali. Seperti potongan-potongan puzzle yang indah, yang kadang sedikit tidak beraturan karena benturan atau goncangan, kita perlu membuat gambar tentang harapan itu menjadi utuh kembali. Begitu seterusnya kesadaran ekspektasi harus terus ditata dan dirapikan agar selalu tampak indah dan menggairakan.

Kesadaran-kesadaran tersebut, secara berkelanjutan harus kita asah. Kita memang harus terus merenungkan kembali apa artinya menjadi aktivis. Itu mungkin tidak akan menghilangkan sama sekali rasa lelah akibat menjadi aktivis. Hal itu mungkin juga tidak akan menghilangkan sama sekali masalah-masalah, perbedaan pendapat, dan kadang juga kegagalan-kegagalan. Tapi setidaknya, kesadaran-kesadaran itu bisa membuat kita merasa punya alasan yang memadai mengapa kita mau menjadi aktivis KAMMI. Sampai hari ini.

Monday 13 May 2013

Tekad - Izzatul Islam


Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari bujur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi da?wah ini , jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi

Saturday 11 May 2013

Tagline, Meski Tak Baru Moga Terarah

Baru saja menyadari tagline blog yang baru saja diperbaharui beberapa waktu lalu.

Di awal pembuatan blog ini, pemilihan tagline memang agak sulit dan akhirnya memutuskan "What is Azizah thinking". Dengan pertimbangan bahwa blog ini akan berisikan apa saja yang dipikirkan oleh Azizah selama hidupnya. Rupanya, hidup itu tak selalu dipikirkan tapi harus juga dirasakan.

Terkadang memaksakan diri untuk selalu bertindak dengan cara 'berpikir' dan bukan dengan 'merasa'. Penggunaan bahasa pun menghindari untuk memakai kata 'rasa' karena ia mencerminkan kata - kata yang sering dilakukan oleh perempuan cengeng dan terlalu berperasaan.

Walaupun sudah nge-blog sejak 2007 rupanya tak banyak perkembangan, baik dari segi jumlah pengunjung maupun dari ide - ide dalam tulisan setiap kali posting. Ketika membandingkan diri dengan blog teman - teman yang lain, mencoba menilai secara objektif.

Saat membandingkan diri dengan blog teman - teman yang memiliki ide brilliant dan penuh idealisme blog ini seperti tenggelam dan mengkerdil sendiri karena tak memilki nilai seperti teman lain. Mungkin karena taglinenya "What is Azizah thinking" sehingga isinya adalah apa yang sedang dipikirkan, itulah yang dituliskan.

Sementara itu ada blog - blog lain yang isinya lebih kepada pengalaman - pengalaman yang bersifat pribadi. Tanpa tulisan panjang dan ide besar. Memang blog dibuat sebagai pengganti buku harian, karena sudah tak punya waktu lagi untuk menulis di buku harian yang sebenarnya. Kebiasaan dari SD tentu tak bisa ditinggalkan dengan mudah begitu saja, karena itu melanjutkannya di blog, meski keterbatasan waktu dan ide.

Oleh karena itu ketika mengganti tagline blog dengan "Mencoba berbagi dan menginspirasi untuk membumikan ideologi" tampaknya merupakan pilihan tepat. Membumikan ideologi bukan berasal dari kata - kata sendiri namun copas dari blog seorang teman yang sangat menginspirasi untuk terus mengembangkan blog ini sebagai salah satu langkah untuk membumikan ideologi.

Saat ditanya ideologi seperti apa, lihatlah kamus besar atau wikipedia. Ada banyak pengertian ideologi yang tertera di sana yang intinya, ideologi merupakan ide besar, sebuah pemikiran yang memiliki landasan. Landasan inilah yang menjadikan setiap orang memiliki ideologi yang berbeda dan berimplikasi pada cara ia memandang dan menyelesaikan sebuah masalah.

Berbagi dan menginspirasi menunjukkan bahwa dalam hidup tak cukup memakan segala sesuatunya sendiri. Sebuah kewajiban yang tercatut dalam ciri - ciri kepribadian seorang muslim, bermanfaat bagi orang lain. Menyadari bahwa begitu banyak hal yang dilalui sepanjang jatah usia yang diberikan, maka berbagi dan menginspirasi adalah sebuah tugas yang harus dilaksanakan.

Selamat, semoga tagline baru membuat blog ini menjadi lebih bermakna. Meski tak begitu baru hanya saja semoga ini menjadi cerminan dan lebih terarah dalam kerja - kerja lainnya.



Friday 10 May 2013

Ngakak :D :D :D


Galau? Gak Pantes

Karim Benzema
tulisan sama gambar ga nyambung -_-
Maunya bersedih, tapi dengan alasan itu sepertinya sedih kok cuma buang waktu. Mau menggalau rempong banget, kayak pantes aja buat digalauin.

Memang beberapa waktu belakangan agak kehilangan fokus. Itu akibat iman juga lagi turun. Pertemuan pekanan juga sama menyebalkan. Di akhir acara malah terkesan disudutkan karena kuliah tak kunjung selesai. Manajemen waktu berantakan, amanah keteteran dan tak tahu memprioritaskan tugas.

Sakit hati juga dibegitukan, seolah paling bermasalah di antara yang lain. Yah tapi kan ga boleh ngerasa gitu ya. Membangkang juga bukan pilihan terbaik, ujung - ujungnya cuma terisak sampe kehabisan nafas sebelum pamitan di acara pekanan. Ditanya kenapa bisa nangis begitu, udah males mau jawab.

Untunglah Kak Pura ada di waktu yang tepat.

Tapi ya sudahlah, udah berlalu kan.

Yang biasa mendengarkan ceritanya juga lagi cuti, ga tau kenapa tiba - tiba hilang dan baru muncul semalam. Entah darimana. Mungkin lagi galau juga hahahahaaa

Intinya masalah minggu ini cuma segelintir, kecil dan tak perlu lah terlalu dipikirkan.

Rihlah semalam mungkin baru terkumpul 50 persen semangat yang kececer. Sisanya mau dikumpulin lagi.
By the way, gmana kalau hari Minggu ini ke Trikora buat berenang lagi :)

Rihlah Pengurus Daerah KAMMI Kepulauan Riau

Jelang Musda IV para pengurus mau rihlah ke Coconut Beach, Tg. Uban, Bintan, Kepri
Meski minim 4 orang pengurus alhamdulillah tetap lancar. Full ukhuwah dan moga barokah
Ga tau apa tahun ini diamanahkan lagi di kepengurusan daerah.
Sekali kali foto kaki 
Mumpung lagi pada main futsal, cobain kayak nya
Ketua Kamda bagi2 nomor untuk tukar hadiah
Bersama Puri Suryani
"Puriii ayo jepret, mumpung lagi oke nih" 
Foto seluruh pengurus daerah KAMMI Kepri
atas (kiri-kanan) Puri - nurul - fatma
bawah (kiri-kanan) ramli - beni - apriandi - ivan - dacho - idhar - juang  - daffa
Daffa mau berenang aja
Ayo kak juang, dayung!
Add caption
Okeh, ini hadonah kita minggu ini 
Pengurus ikhwan 
secantik yang ambil foto :p
Pasutri PD KAMMI Kepri 
Caketumda berikutnya, hidup kk ramli, hidup kk juang!!

Tuesday 7 May 2013

Broken Man - Boys Like Girls

I want to scream until no sound comes out and you've learned your lesson
I want to swallow these pills to get to sleep
So I don't have to make a bad impression
I need to start to be myself
'Cause I'm sick of everybody else

I won't let you bring me down
It's here
And now I'm breaking out
I will learn to love again
But I will stand a broken man

I wanna run, but only far enough to make you miss me
I wanna take back all the shit that I have done
But I guess you are better off without me
I need to start to be myself
'Cause I'm sick of everybody else

I won't let you bring me down
It's here and now
I'm breaking out
I will learn to love again
But I will stand a broken man

I took one big step and I looked away
And then I thought of all the things that I wanted to say
I'm always too late
You never got your story straight
I'm always up late
I think I'm everything you hate

I took one big step and I looked away
And then I thought of all the things that I wanted to say
I'm always too late
You never got your story straight
I'm always up late
I think I'm everything you hate

I took one big step and I looked away
And then I thought of all the things that I wanted to say
I'm always too late
You never got your story straight
I'm always up late
I think I'm everything you hate

I won't let you bring me down
It's here and now
I'm breaking out
I will learn to love again
But I will stand a broken man

(I took one big step and I looked away)
I won't let you bring me down
(And then I thought of all the things that I wanted to say)
It's here and now I'm breaking out
(I'm always too late you never got your story straight I'm always up late I think I'm everything you hate)
I will learn to love again
(I took one big step then I looked away, and then I thought of all the things that I wanted to say)
But I will stand a broken man
(I'm always too late you never got your story straight)

More lyrics: http://www.lyricsmode.com/lyrics/b/boys_like_girls/

Pieces Of Me - Ashley Simpson


On a Monday, I am waiting
Tuesday, I am fading
And by Wednesday, I can't sleep
Then the phone rings, I hear you
And the darkness is a clear view
Cuz you've come to rescue me

Fall... With you, I fall so fast
I can hardly catch my breath, I hope it lasts

[Chorus:]
Ohhhhh
It seems like I can finally rest my head on something real
I like the way that feels
Ohhhhh
It's as if you know me better than I ever knew myself
I love how you can tell
All the pieces, pieces, pieces of me
All the pieces, pieces, pieces of me

I am moody, messy
I get restless, and it's senseless
How you never seem to care

When I'm angry, you listen
Make me happy it's your mission
And you won't stop til I'm there

Fall... Sometimes I fall so fast
When I hit that bottom
Crash, you're all I have

[Chorus:]
Ohhhhh
It seems like I can finally rest my head on something real
I like the way that feels
Ohhhhh
It's as if you known me better than I ever knew myself
I love how you can tell
All the pieces, pieces, pieces of me

How do you know everything I'm about to say?
Am I that obvious?
And if it's written on my face...
I hope it never goes away... yeah

On a Monday, I am waiting
And by Tuesday, I am fading into your arms...
So I can breathe

[Chorus:]
Ohhhhh
It seems like I can finally rest my head on something real
I like the way that feels
Ohhhhh
It's as if you've know me better than I ever knew myself
I love how you can tell
Ohhhhh
I love how you can tell
Ohhhhh
I love how you can tell
All the pieces, pieces, pieces of me
All the pieces, pieces, pieces of me...

Anakku Dimakan Kucing

Pagi ini kurasakan ada pergerakan dari orang - orang di rumah. Aku yang sedang beristirahat setelah semalaman mencari makanan menjadi cemas dan waspada akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Aku teringat anak - anak ku yang baru saja lahir sedang mendekam kedinginan di sudut kamar. Mereka mungil, begitu melihat mereka lahir rasa sakit setelah melahirkan menjadi hilang entah ke mana. Maha Suci Allah yang sudah memberikanku kesempatan untuk melahirkan. 

Si Ibu sudah mulai bergerak mencari sesuatu yang bau di kamarnya, kulihat juga anak laki - lakinya yang ikut  membantu. Ckckck anak beranak yang kompak. Tapi aku tak suka dengan apa yang mereka lakukan pagi ini. 

Jantungku berdegup dengan kencang ketika langkah kaki mereka mendekati tempat persembunyian anak - anakku yang mungkin sekarang sedang meringkuk dingin dan ketakutan. Bahaya mendekat, ya Allah apa yang harus kulakukan. Aku tak mungkin mendekat untuk menyelamatkan mereka dari cengkraman Ibu dan anak yang menakutkan itu. Tubuh mereka besar, berpuluh kali lipat dariku. 

"Haaaa ko nyoa, Sup. Dapek dek ibu", jantungku langsung mencelos ketika kudengar si Ibu berkata dengan riangnya ke anak laki - lakinya. 

Seketika mereka menjumput anak - anakku dan memasukkan ke dalam kantong asoi. Kasur tipis yang kujadikan tempat persembunyian itu langsung diangkat keluar. Wajah anak - anakku begitu pucat dan penuh aura ketakutan. 

Kasur yang sudah tersimpan lama itu memang sudah kugigiti agar bisa jadi tempat persembunyian sekaligus untuk beristirahat. Buatku sangat empuk apalagi setelah melahirkan. Orang - orang di rumah, terutama si Ibu mungkin berpikir aku tak lagi ada di rumah itu karena ia sudah begitu apiknya menyimpan barang - barang.

Meski begitu aku tetap bisa mengambil makanan yang tersisa bahkan yang masih terbungkus sekalipun. Malam - malam saat mengitari rumah kadang kudapati roti yang disisakan oleh si Ibu untuk anak pertamanya. Ah sayang bukan rezeki gadis itu, roti itu berhasil kurebut sebelum ia sempat memakannya di pagi hari. Mie instant yang telah dibungkus dengan kantong - kantong asoi hitam pun berhasil kugigiti dan kubawa sedikit demi sedikit untuk anak - anak. 

"Wak pangaan ko bu?" kata si anak laki - laki

"Agiah an se ka kuciang" kata si Ibu pelan.

Tak bisa kubayangkan mereka yang masih kecil kecil itu dimakan oleh musuh bebuyutan kami yang dari tadi memang ikut mengitari si Ibu dan anak laki - lakinya. Aku pun tak bisa berbuat apa - apa, hanya memohon ampun kepada Allah SWT atas kelalaianku menjaga keselamatan anak - anak yang bahkan belum bisa berjalan itu. 

Si anak laki - laki berjalan keluar rumah untuk memberikan kucing makanan lezat, anak - anakku. Hanya tangisan yang bisa kuberikan tanpa kata - kata. Tak ada seorang pun teman yang bisa kujadikan tempat bersandar untuk jadi tempat berkeluh kesah. Aku tau ini takdir kami, takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT ketika kami diciptakan. Aku hanya bisa bersyukur bahwa aku dan anak - anak pernah lahir ke dunia. 

Tak lama kemudian si anak laki - laki memasuki rumah, dengan tangan kosong yang artinya, anak - anakku sudah tak lagi berada di dunia melainkan di dalam mulut menuju perut kucing itu. Ah, selamat jalan anakku.

Kutinggalkan rumah tersebut dengan hati perih dan kesedihan yang mendalam. Aku harus mencari tempat baru karena si Ibu dengan bantuan anak laki - lakinya dengan bersemangat pagi ini kembali membersihkan seluruh isi rumah. 

cit ciiitt........ 

*terinspirasi oleh penangkapan tikus pagi ini :p maaf kalo agak aneh


Monday 6 May 2013

Butuh Bantuan

Sebenarnya tak mau lagi mempermasalahkan hal - hal kecil begini. Tentang piket, tentang ketepatan waktu hadir di kantor dan membantu membersihkan kantor. 

Rumah yang dijadikan sebagai kantor itu memang tidak begitu besar untuk ukuran kantor. Tapi tetap aja membersihkannya sendirian menguras tenaga yang tak sedikit. Dari teras hingga ke dapur bahkan ke lantai dua yang berada tepat di atas dapur. Tetesan keringat bisa berliter - liter. Mana kain pel yang baru dibeli sangat sangat sangat berat T_T

Dan mereka lebih memilih untuk datang 15 hingga 30 menit lebih dari waktu yang seharusnya.  Karena pekerjaan itu membutuhkan waktu sekitar 15 menit, maka ketika mereka datang tinggal bagian - bagian kecil yang perlu dikerjakan. Yang tak memakan banyak tenaga -_-

Kalo dipikir - pikir sebenarnya ada hikmah yang bisa diambil ketika setiap pagi membersihkan kantor sendirian dari depan hingga belakang. Yah, bisa dihitung - hitung ini adalah olahraga yang bagus menimbang jarang bahkan hampir tak pernah berolahraga yang benar - benar olahraga. Tangan bergerak, kaki bergerak karena untuk menyapu dan mengepel. Olahraga.

Latihan yang bagus sebagai calon ibu rumah tangga :p karena aktivitas membersihkan kantor memakan waktu kurang dari 30 menit. Artinya ketika nanti berumah tangga, mengurus rumah pastinya tak butuh waktu lama di luar Tapi bukan berarti tak butuh bantuan untuk mengerjakan segala halnya.

Wednesday 1 May 2013

Amanah Mewah untuk Orang Sok Gagah

Minggu ini otak rada kacau balau bin galau wa sakau

Biasanya amanah itu datang ketika kualitas diri semakin baik. Harus bertanya pada diri sendiri, apa ada yang salah ketika tak ada satu pun amanah yang diemban. Alias pengangguran dalam tanda kutip.

Lalu, siang itu datang telpon untuk sebuah amanah baru. Ou em jiiii! Ini beneran atau hanya sekedar iseng??
Tak sanggup rasanya dapat amanah seperti itu. Amanah mewah untuk orang sok gagah, sungguh tak layak dan tantangan ke depan yang entahlah.

Penolakan bukan tak dilakukan, berusaha bicara tak karuan dengan kondisi kekinian yang tak memungkinkan untuk pengembanan amanah. Sayang, ditolak habis - habisan

Sudah pula berkata bahwa kali ini terpaksa membangkang dengan kesepakatan yang diambil, tapi rupanya tak bisa. "Tolong ya Ukhti"

Walau hati nolak habis - habisan, tapi rupanya fisik bergerak sendiri menyiapkan hal - hal yang dibutuhkan. Tak ada waktu lagi, semua harus siap!! Sepanjang perjalanan berusaha tak memikirkan, tapi rupanya otak berjalan sendirian mencari strategi mapan. Duh, masih bisa balik lagi ga ya?

Akhir pekan, semua diutarakan, namun rupanya hanya disuruh untuk mengumpulkan keberanian sebagai salah satu ciri keistiqomahan. Poin yang dijelaskan sungguh mengerikan. Ada poin sabar dalam ketaatan dan hanya berharap Allah yang beri balasan.

Ah, kakak, tak ada hal lain kah yang bisa membatalkan keputusan tersebut?? Ada banyak hal yang akan kuhadapi jika ini dilanjutkan. Banyak persiapan, terutama mental dan ilmu pengetahuan dibalik persiapan utama yaitu ruh. Ada satu tahun penuh pernah kulalui dengan amanah yang tak jauh berbeda. Entahlah, apa kau tau atau tidak bagaimana aku saat itu.

Yah, mungkin karena selama ini sok gagah, jadi banyak yang berpikir cocok untuk dapat berbagai amanah.
Mungkin selama ini selalu terlihat macho walaupun kadang agak cengeng. Terlalu banyak bicara sehingga selalu diletakkan di depan untuk menghadapi orang.

Saat ini kondisi sedang tidak baik, harusnya amanah bukannya datang tapi diambil alih seperti kejadian tahun lalu. Satu per satu amanah yang ada dialihkan ke orang lain. Begitu tahu, langsung sadar dan tahu diri bahwa memang sudah saatnya amanah dialihkan.

Nah sekarang harusnya kejadiannya sama. Tapi kata si kakak,"Mungkin dengan amanah ini, Nurul bisa jadi lebih baik dari sekarang. Mungkin kalau diperingatkan secara halus, tidak mempan, jadi harus pake cara yang keras"

Gubrakkkk!!!!!


*Masih dalam pengharapan, keputusan tersebut diubah -______-