Di KAMMI, jenjang keanggotaan dibagi menjadi tiga, yaitu Anggota Biasa 1 (AB1), Anggota Biasa 2 (AB2) dan Anggota Biasa 3 (AB3). Jenjang keanggotaan ini harus melalui tahapan yang disebut Dauroh Marhalah atau DM yang terbagi menjadi DM1, DM2 dan DM3.
Dauroh Marhalah 2 (DM2) diikuti oleh para AB1 yang telah lulus proses sertifikasi dari kaderisasi. DM2 dilaksanakan selama 4 hari. Komitmen peserta sangat dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan secara penuh, tanpa izin. Karenanya tidak banyak yang mau dan bisa mengikutinya.
Kader KAMMI yang telah lulus DM2 berhak mengikuti kajian AB2 dan suplemen lainnya berdasarkan jenjang keanggotaan. Para AB2 diharapakan menjadi motor penggerak di dalam KAMMI. Jenjang keanggotaan yang satu ini menjadi sangat penting karena mereka adalah mesin yang menggerakkan KAMMI.
Jenjang keanggotaan tertinggi di KAMMI adalah AB3. Untuk naik ke jenjang ini, kader harus mengikuti proses DM3 yang berlangsung selama 1 minggu. Para AB3 adalah ujung tombak arah pergerakan di KAMMI. Mereka para pemikir, pengambil kebijakan dan keputusan. Aku menyebut mereka para ideolog.
Di setiap jenjang keanggotaan kader berhak mendapat suplemen dari kaderisasi. Seperti yang udah disebutkan di atas. Hal paling penting dalam proses pengkaderan di KAMMI adalah kegiatan pembinaan intensif seminggu sekali. Kehadiran kader menjadi salah satu hal sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses ini.
Selain itu, kaderisasi menyelenggarakan kajian yang dilaksanakan dua minggu sekali untuk menambah pemahaman kader tentang kesempurnaan Islam. Di dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI, juga telah tersedia dauroh/pelatihan yang berbeda di setiap jenjang. Misalnya di jenjang AB1 maka kader berhak mengikuti Training Jurnalistik, training dasar organisasi, training kewirausahaan, dauroh Quran dan sebagainya.
Lalu suplemen lainnya adalah silaturahim tokoh, mantuba atau manhaj tugas baca di mana para kader diharapkan untuk membaca buku-buku yang telah ada dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI untuk menyamakan frekuensi pergerakan. Apakah dilarang membaca buku lainnya? Tentu tidak. Selanjutnya kader juga berhak ikut dalam rihlah dan junior camp sebagai sarana untuk mencapai muwashofat.
Demikian penjelasan singkat mengenai jenjang kenggotaan KAMMI. Hal ini harus dijelaskan di awal pelaksanaan DM1 agar para calon kader AB1 memahami jalur pengkaderan di KAMMI sehingga mereka pun tahu apa manfaat yang didapat dengan bergabung di organisasi ini.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment