Menonton
film Innocent of Muslim bukanlah hal yang penulis sarankan untuk dilakukan bagi
seluruh umat manusia di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Dengarkanlah
nasihat ini untukmu wahai saudaraku. Menontonnya sama dengan memakan umpan yang
mereka, para pembuat film atau pun siapa pun yang memproduseri film tersebut,
lemparkan kepada kita umat muslim. Untuk apa? Tentu saja untuk membuat muslim
dunia marah dan mengecam mereka, mengeluarkan pernyataan untuk menolak dan
memboikot peredaran film tersebut.
Lebih parah untuk membuktikan pada dunia
bahwa umat muslim terlalu mudah diprovokasi. Mereka tahu betul bahwa umat
muslim akan bereaksi keras jika Rasulullah saw. kembali divisualisasikan di
media.
Melalui
tulisan ini penulis berharap kita mampu memilah film mana yang patut untuk kita
tonton, khususnya bagi umat muslim. Para ulama sudah berijma’ bahwa menggambar fisik
Rasulullah, baik wajahnya maupun seluruh tubuhnya, adalah diharamkan. Tidak
seorang pun diperbolehkan untuk melakukan hal itu. Mengapa? Hal ini bisa
mengakibatkan pengkultusan pada Rasulullah saw., padahal yang patut diesakan
hanya Allah swt.
Reaksi
yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia dinilai berlebihan oleh
sebagian kalangan karena banyak merusak fasilitas dan menimbulkan kekacauan public.
Umat Islam dinilai dunia sebagai umat anarkis yang bertindak semaunya hanya
karena rasulnya digambarkan oleh media.
Penilaian
ini tentu tidak adil karena hanya melibatkan satu pihak. Tak ada asap jika tak
ada api, reaksi merupakan respon terhadap aksi. Artinya reaksi yang ditunjukkan
oleh umat Islam memiliki alasan yang kuat. Penghinaan yang terhadap nabi
tercinta mereka.
Setelah
kehebohan yang ditimbulkan oleh film Fitna, karikatur Rasulullah SAW, dan situs
– situs yang mengadakan perlombaan menggambar karikatur Rasulullah SAW,
mustahil masyarakat dunia, tidak mengetahui larangan visualisasi Rasulullah
SAW.
Nah
hari ini kita kembalikan dihadapkan pada permasalahan yang sama dan reaksi yang
muncul dari umat Islam pun tidak jauh beda. Demonstrasi di depan Kedubes AS,
membakar bendera, memboikot peredaran film. Dunia menilai umat Islam anarkis!
Now, who’s starting it first? Siapa yang memulai ini duluan?? Inilah reaksi
dari apa yang mereka lakukan.
Dunia terlanjur mendapatkan opini bahwa umat Islam ada umat yang bengis, penuh kekerasan, jahat, dan dengan kejam menyebutnya teroris. Siapa yang berjasa dalam hal ini? Media. Dalam ilmu komunikasi, hal ini dikenal dengan kemampuan media dalam mencitrakan buruk suatu pihak hingga pihak tersebut serba salah dalam bersikap. Jika mereka bereaksi keras, justru membenarkan bahwa isu itu memang benar. Tapi disisi lain, jika pihak yang disudutkan itu diam saja, tetap saja akan membuat orang lain berpikir, “Nah kan, mereka tidak menyangkal. Berarti memang benar seperti itu gambaran dalam film tersebut.”
Tentu umat Islam menjadi dilemma. Rasul mereka
dihina dan dijelek-jelekkan di mata dunia, tentu saja mereka marah. Dan umat
Islam memang harus marah! Sudah saatnya masyarakat dunia mengetahui bahwa apa
yang digambarkan di dalam film tersebut bukanlah hal yang sebenarnya.
Rasulullah SAW yang mulia memiliki akhlak yang luar biasa yang bahkan mampu
meluluhkan hati seorang Yahudi yang sekian lama berbuat jahat kepada beliau.
”Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari
karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari
bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak
menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Q.S Al Fath : 29]
Sosok Nabi
Muhammad SAW
Michael Hart yang menulis buku 100 Tokoh Dunia
yang Paling Berpengaruh mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang luar
biasa yang memiliki kombinasi tak tertandingi antara segi agama dan segi
duniawi. Dikarenakan oleh hal inilah Michael Hart, yang non muslim, mengagumi
Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah
manusia.
Sayang kita tak hidup di zaman itu, zaman di mana
orang – orang di lingkungan beliau melihat dan memperhatikannya secara
langsung. Mereka menjadi saksi kehidupan Nabi Muhammad SAW, sebagai penyebar
agama Islam dan pemimpin umat. Saban hari mereka menyaksikan bagaimana akhlak
luhur seorang Muhammad terhadap anak yatim, tetangga dan bahkan non muslim. Bagaimana
kejujuran beliau membuat masyarakat Mekkah hanya percaya padanya dalam hal
menitipkan barang meskipun di lain sisi mereka membenci dan berhasrat besar
untuk membunuh beliau.
Entah apa yang menjadi pertimbangan sang
sutradara atau pun musuh Islam lain ketika mencoba menggambar sosok Rasulullah
SAW setelah mengetahui bahkan Rasulullah SAW sendiri mengharamkan wajahnya
untuk dilukis. Apa yang digambarkan dan ditampilkan untuk dunia oleh musuh
Islam hingga hari ini tidaklah benar dan tidak satupun yang benar.
Rasulullah SAW manusia mulia, tak hanya akhlaknya
namun beliau juga dianugerahi kesempurnaan lahiriah. Di antaranya seperti
penuturan Hindun binti Abi Halah r.a., sebagai berikut :
“Nabi
Muhammad SAW adalah seorang manusia yang sangat anggun, yang wajahnya bercahaya
bagaikan bulan purnama di saat sempurnanya. Badannya tinggi sedang. Postur tubuhnya
tegap. Rambutnya ikal dan panjang yang tidak melebihi daun telinganya. Warna kulitnya
terang, dahinya luas. Alisnya memanjang halus, bersambung dan indah. Sepotong urat
halus membelah kedua alisnya yang akan tampak timbul di saat marahnya. Hidungnya
mancung sedikit membengkok, yang di bagian atasnya berkilau cahaya. Janggutnya lebat.
Pipinya halus. Matanya hitam. Mulutnya sedang. Giginya putih, tersusun rapi. Dadanya
bidang dan berbulu ringan. Lehernya putih bersih, dan kemerah – merahan. Perutnya
raya dengan dadanya. Bila berjalan, jalannya cepat laksana orang yang turun
dari atas. Bila menoleh, seluruh tubuhnya menoleh. Pandangannya lebih banyak ke
arah bumi ketimbang langit yang kebanyakannya merenung. Beliau mengiringi
sahabat – sahabatnya di saat berjalan, dan beliau jugalah yang memulai salam.”
Subhanallah, bagi kita umat muslim mari berdoa
dan berharap dapat berjumpa dengan beliau dan menyaksikan langsung seperti apa
sosok beliau yang sebenarnya. Kepada mereka yang senang mengolok-olokkan
Rasulullah SAW, sesungguhnya mereka gemar memancing emosi umat dan telah tetap
azab Allah SWT atas mereka. Yang dapat kita lakukan adalah menyuruh mereka
berhenti melakukan hal tersebut jika tidak ingin diserang dan dibunuh sebagai
konsekuensi telah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Kepada masyarakat dunia yang mengecam Islam
sebagai agama yang bengis, anarkis, sadis, kejam dan jahat mari menilik lebih
jauh penyebab muslim melakukan hal – hal yang menurut dunia melampaui batas. Reaksi
tak akan muncul tanpa adanya aksi. Semoga ini menjadi pelajaran bagi orang –
orang yang jengkel hatinya terhadap Nabi Muhammad SAW dan Islam sebagai
rahmatan lil ‘alamin.
No comments:
Post a Comment