Masih kepikiran tentang pameran partai politik di Pamedan.
Ini bukan kegiatan saya sebagai caleg, sebenarnya lebih mengarah bagaimana jika mahasiswa mengadakan hal tersebut bekerjasama dengan KPU dan Pemerintah Daerah.
Beberapa waktu lalu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat pameran dan pertunjukan kesenian budaya Melayu. Kegiatan ini tentunya untuk memenuhi salah satu kriteria dalam kepariwisataan yaitu adanya event atau kegiatan - kegiatan yang bisa menjadi daya tarik turis dalam mengunjungi Tanjungpinang, dan Kepri pada umumnya.
Kegiatan ini bisa jadi dikatakan sukses menarik para pengunjung sehingga selama seminggu lapangan Pamedan dipenuhi oleh masyarakat Kota Tanjungpinang. Ada yang sekedar berkeliling karena ingin tahu, ada pula yang ingin belanja dan lain sebagainya. Hasilnya hal ini dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membuka lapak mereka untuk berjualan. Jadilah selama seminggu pamedan dipenuhi oleh masyarakat Kota Tanjungpinang.
Nah menjelang Pemilu 2014 tidak ada salahnya kalo kita juga buat pameran dengan konsep yang hampir sama. Hanya saja mungkin ini belum punya hitung - hitungan untung secara ekonomi, tergantung jika ada yang punya kemasan berbeda.
Bagi saya, jika KPU dan pemerintah berkenan untuk melaksanakan hal ini tentu akan sangat terbantu dalam rangka mensosialisasikan partai politik beserta caleg yang mereka usung dalam Pemilu 2014 mendatang.
Dalam bayangan saya masing - masing parpol mendirikan stannya yang didekor sedimikian rupa untuk menarik para pengunjung singgah. Di stan - stan itu pula parpol mengenalkan kepada masyarakat mengenai dirinya, baik tentang sejarah, struktur kepengurusan, tokoh - tokoh parpol, ide dan hasil karya nyata parpol, caleg hingga kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan oleh parpol.
Tak hanya itu, pameran ini bisa jadi kesempatan bagi partai politik untuk melakukan rekrutmen anggota baru yang diwujudkan dalam pembagian KTA, misalnya. Atau dalam cara lain yang menjadi sarana rekrutmen bagi masing - masing parpol.
Di samping memperkenalkan partai politik kepada masyarakat, pameran juga dapat dijadikan ajang penyerapan aspirasi masyarakat. Melalui kotak - kotak aspirasi, masyarakat bisa menyampaikan secara langsung, baik tulisan maupun tulisan keluhan, kritik dan sarannya kepada partai politik. Juga masyarakat bisa menggunakan kesempatan ini untuk bertemu langsung dengan wakil mereka (anggota dewan) yang dulunya telah mereka pilih. Mungkin dalam jangka waktu selama ini rakyat kesulitan untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi mereka secara langsung, maka pameran ini memberikan kesempatan.
Selain hal yang saya sebutkan di atas, pameran partai politik diharapkan bisa mengurangi jumlah golongan putih alias golput. Ada banyak alasan masyarakat memilih untuk golput. Tingginya rasa ketidakpercayaan pada parpol menjadi salah satu alasan masyarakat menjadi golput. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena masyarakat belum terlalu mengenal partai politik yang ada. Mulai dari ideologi yang mereka bawa, tujuan partai politik, dan kader - kadernya.
Masyarakat mengenal partai politik hari ini kebanyakan dari pemberitaan di media di mana di sana lebih banyak pemberitaan mengenai kasus - kasus yang menjerat kader parpol sehingga pencitraan yang terbangun adalah parpol yang hanya bisa melahirkan kader - kader bermental korupsi.
Berangkat dari tujuan di atas ada harapan bahwa suatu hari nanti pameran partai politik ini akan terlaksana. Jika ditinjau dari sudut pandang ekonomi mungkin kegiatan ini tidak mendatangkan keuntungan apa - apa karena yang dijual oleh partai politik dalam pameran tersebut adalah ide - ide mereka. Atau pemikiran saya ini masih kurang dalam silahkan jika teman - teman punya sudut pandang lain :)
Memang kegiatan ini bisa jadi ajang kampanye untuk partai politik menuju Pemilu 2014 oleh karena itu untuk dana yang digunakan pun bisa berasal dari infak alias iuran faksa dari masing - masing partai politik ditambah dana sosialisasi dari KPU. Saya sedang berusaha memahami tentang pendanaan di KPU tapi tentunya dengan kekuatan finansial yang dimiliki partai politik, kegiatan ini tentu tak akan mengalami kesulitan dalam hal pendanaan :) *ketimbang dananya dipakai untuk lakukan serangan fajar atau buat money politic :D
Mungkin cukup sekian, saya yakin bahwa teman - teman punya pemikiran yang berbeda karena itulah indahnya menjadi manusia. Maaf kiranya jika tulisan ini menggambarkan dangkalnya cara saya berpikir
Teringat sebuah status dari Professor :
lapangan pamedan a yani dulu dan kini//
dulu tempat kanak2 bermain bola kaki//
budak sekolah lari pagi seminggu sekali//
kini tempat kampanye dan pentas seni//
dari bazar hingga arena promosi//
shalat aidil fitri dan adha setahun sekali//
tempat banyak masyarakat mengais rezeki//
dari tukang parkir musiman hingga banci//
ga berani komen di facebook, kak. takut dikira frontal :D
ReplyDeleteidenya bagus sih, kak.
setidaknya jadi kaya sosialisasi ke masyarakat tentang parpol dan kader-kadernya itu sendiri.
selain bisa meminimalisir golput, mungkin bisa membuka mata masyarakat supaya ga tertarik sama money politic atau sejenisnya gitu.
cuma mungkin permasalahannya itu ga semua masyarakat tertarik dengan sesuatu yg berbau politik.
kalo emang ada, kayanya bakal butuh usaha yg lebih buat ngajakin masyarakatnya dateng, deh :D
ya elaaaaah anak ini komen langsung d fb kenapa? biar nanti bisa tukar pikiran.
ReplyDeletecoba aja ada yang mau bikin kegiatan ini ya nggi :D
klo masalah berbau politik ya nanti bisa dikemas, klo ada pameran kan biasanya masyarakat ada yang jualan, pasti rame deh yang dateng
takut huahahaha
ReplyDeletekakak bikin, gih. ajuin proposal ke walikota. mana tau di terima, kak :D
kalo jualan baju mungkin rame, kak. kalo yg di jual makanan? ngga deh kayanya.
kalau ga dibuat satu panggung khusus. jadi di jadwalin per parpol buat promosi. tapi disamping itu juga ada stand per parpolnya, kak. supaya lebih inovatif *apasihnggihahaha