Wednesday, 17 June 2015

#5 ~ Place to Visit

Masih ngutang tulisan buat challenge ini. Meskipun sudah lewat saya tetap ingin menuliskannya. Tentang lima tempat yang ingin saya kunjungi. Tiba-tiba menulis kali ini dengan menggunakan kata 'saya' tidak 'aku' seperti biasanya.

Tapi sepertinya lebih nemu gregetnya kalo pake kata saya. Bisa masuk kalangan mana saja. Eh gitu ga sih? Hehehe

Duh jadi ngomongin kata sapaan. Kembali ke tema yuk tentang tempat yang ingin saya kunjungi.

Seperti sebagian orang saya suka sekali jalan-jalan mengunjungi tempat baru. Hal yang disukai dari sebuah perjalanan sebenarnya bukan tempat tujuannya, tapi lebih pada perjalanannya. I love seeing the scenery while travelling. Tak peduli apakah hanya pergi ke pulau seberang tapi yang penting apa yang saya lihat sepanjang perjalanan.

Mari lihat tempat yang ingin saya kunjungi bila Allah swt mengizinkannya

1. Natuna, Ujung Utara Indonesia

Oh yeeah, sejak bertemu pak Edi Sutrisno yang saya kenal lewat tulisannya di harian lokal Haluan Kepri dan mengikuti seminar singkatnya tentang buku yang baru saja ia selesaikan, maka tempat pertama yang ingin kunjungi adalah Pulau Natuna.

Silahkan searching mengenai wilayah yang katanya jadi rebutan antara Indonesia, Cina dan Vietnam ini. Natuna menawarkan keindahan alam bukan karena gunung yang tinggi menjulang tapi pada keperawanan laut yang membentang.

Konon dari gambar yang saya lihat di buku dan beberapa pencarian di internet, pulau ini punya pantai yang sungguh indah. Kalau semua orang ingin ke Bali, maka saya hanya ingin menikmati pantai Natuna yang biru jernih dan bersih. Sama sekali belum tersentuh manusia, begitu kira-kira kata Pak Edi.

2. Switzerland

Kenapa mau ke Swiss? Apa karena beberapa waktu lalu beberapa member Super Junior liburan ke sini? Hahaha tidak juga. Liburan mereka hanya faktor pendukung yang semakin mendorong saya untuk ingin sekali berada di sana.

Begitu di sekolah belajar tentang negara, maka Swiss adalah negara favorit yang sekali saya kunjungi. Kenapa? Tentu saja karena keindahan alam yang ia tawarkan. Warna warni dunia di sana. Entahlah, mungkin di Indonesia juga punya tapi saya ingin sekali berada di Swiss untuk beberapa hari.

3. Lombok, NTB

Huft... saya gagal ke sana ketika ikut seleksi pertukaran pemuda antar provinsi. Nasib berkata lain, saya ditempatkan di Jakarta saja selama dua bulan sementara teman lain yang kebagian rezeki ke NTB.

4. Pulau-pulau kecil di sekitar pulau Bintan, Kepri

Walau apa pun juga saya harus bisa menjelajahi pulau-pulau yang ada di sekitar pulau Bintan ini. Sejauh ini saya baru menjejaki pulau Penyengat (hahaha everybody does), pulau Numbing dan Pulau Pangkil. Selain itu masih banyak pulau yang masuk daftar kunjungan.

Ada fakta menarik yang saya temui mengenai pulau Pangkil. Pulau yang awalnya saya kira masuk dalam wilayah Kota Tanjungpinang ini tersedia dalam bahasa Inggris di google. Iya, sebelum saya berangkat ke sana, saya browsing dulu bagaimana pulau itu. Ternyata saya mendapatkan referensi yang berbahasa Inggris mengenai resort di sana.

Well, memang ada resort milih orang asing yang dibangun di pulau-pulau tertentu di Kepri. Di mana tempatnya tidak boleh dimasuki pribumi sini yang tidak berkepentingan.

Namun, beberapa kali saya berkunjung ke sana dalam setahun terakhir, saya belum menemukan resort yang dimaksud. Mungkin karena belum mengelilingi pulau secara keseluruhan

5. Lokasi Ombak Bono di Kampar, Riau

Lagi-lagi karena pak Edi. Dari beliau saya baru tahu kalau di Kampar, Riau sana ada tempat wisata internasional yang belum tersentuh. Mereka menyebutnya Bono Waves. Wisman pecinta surfing sering ke sini untuk menantang ombak Bono.

Ombak Bono sendiri sebenarnya terbentuk karena pertemuan arus antara sungai Kampar dan air laut. Ombaknya bisa tinggi dan gila-gilaan di bulan-bulan tertentu sehingga banyak orang yang pengen surfing. Oh ya, tempat ini juga digunakan untuk syuting iklan kalo ga salah. Iklan rokok deh kayaknya, mungkin pria punya selera hahaa

bukan baywatch

Kalo bisa ke sana, bukan mau ikutan surfing sih. Cuma mau melongo aja melihat kehebatan ombak Bono itu xixixxii... Well, it deserves for it.

Karena jatahnya cuma lima, ya segitu dulu. Kalo bicara soal tempat banyak sih tempat yang ingin kita kunjungi, baik di dalam maupun luar negeri. Mungkin berikutnya panitia akan bikin tema tempat yang ga ingin dikunjungi, naaaah baru deh xixixi.

Btw, ada yang masukin Tanjungpinang sebagai tempat yang ingin dikunjungi ga ya? Memang soal tawaran pasriwisata Tanjungpinang belum sehebat kota lainnya, apalagi dibandingkan dengan Yogya atau yang sekelasnya.

Salah satu andalan Tanjungpinang adalah Pulau Penyengat yang beberapa waktu lalu masuk dalam salah satu destinasi wisata nasional, terutama ditinjau dari segi sejarahnya.

Pulau ini adalah benteng pertahanan pasukan kerajaan dulunya karena didukung oleh kondisi geografisnya terutama di benteng bukit kursi yang sangat strategis untuk mengamati pergerakan musuh.

Dari pulau ini pulalah lahir dua pahlawan nasional Indonesia yaitu Raja Ali Haji dengan Gurindam 12nya dan Raja Haji Fisabilillah yang dikenal gagah berani dalam menghadapi penjajah.

Untuk mengelilingi pulau ini bisa jalan kaki atau pake becak motor. Saya pikir lebih seru dengan berjalan kaki. Di awal kunjungan saya dan teman-teman mengatakan, ke Penyengat itu bukan jalan-jalan tapi ziarah kubur. Karena banyak sekali tempat wisata yang memang adalah makam para raja terdahulu beserta anggota keluarganya.

Tempat lain yang banyak dikunjungi ya Mesjid Penyengat itu yang konon bagian dalamnya direkatkan dengan putih telur sehingga imam mesjid tak perlu menggunakan pengeras suara karena suaranya sudah terdengar hingga sudut mesjid.

Waduh jadi promo... Sampe jumpa di tulisan berikutnya :)

2 comments: