Wednesday 8 October 2014

Tempat Kembali yang Pasti

Dalam sebuah adegan dalam drama The Frist Wives Club, Chung Na-mi mencurahkan isi hatinya pada Kil juk sang selingkuhan. Katanya ada sebuah perbedaan antara laki - laki dan perempuan yang selingkuh. Saat mereka tak bercerai, laki-laki selalu punya tempat kembali. Berbeda dengan perempuan, meski tak diceraikan ia sama sekali tak dapat kembali pada keluarganya.

Cukup sulit memahami apa yang dikatakan Na-mi karena aku tidak berada di posisi tersebut. Secara teori aku akan berkata selalu ada tempat kembali bagi perempuan atau laki - laki yang bertobat dari perselingkuhannya. Berjanji perbuatan tersebut tak akan terulang lagi. 

Lalu, aku teringat semalam di rumah dua sepupuku di Ganet. Ketika aku akan pulang Syahdan ingin ikut. Hehehee.... Aku tak ingat apa yang sudah kulakukan selama aku di Ganet. Kami hanya bermain boneka tangan dan bersembunyi dari Kalisa agar mereka tak saling mencubit lagi. 

Akhirnya dengan paksa, Ibu dan Abi nya nurunin Syahdan dari motor. Aku ga tahu apa dia mekik - mekik soalnya udah pake headset. Di jalan aku mikir, Syahdan dan Kalisa, betapa pun mereka dekat dengan selain orang tuanya, ujung - ujungnya pasti akan kembali ke orang tuanya kan. 

Tulisan ini agak random sih. Yang mau aku sampein adalah sesuka apa pun kita atau setidak menyenangkan pun, kita selalu punya tempat kembali. Tempat kembali yang lagi aku bicarain ini adalah tempat kembali yang pasti, yaitu kembali pada Allah SWT. 

Seseru - serunya kita di dunia, toh engga bakal nyampe ratusan tahun. Bisa hidup sampe usia 70 tahun aja udah bonus banget. Pun, semenderitanya kita di dunia, segalanya akan berakhir dan kita bakalan balik ke tempat asal.

Well, lagi random sih mikirnya... Maaf kalo jadi ga nyambung

No comments:

Post a Comment