Saya kembali dengan reviem film korea yang rilis tahun 2012 dengan judul Masquerade. Udah lama sih tapi baru kemarin kepikiran untuk donlot dan nonton.
Mungkin para pecinta korean movie bakalan langsung ngedonlot film ini setelah membaca bahwa film ini dibintangi oleh Lee Byung Hun. Awalnya ga ngeh dia itu siapa, tapi begitu buka asian wiki, woww banget. Deretan award yang pernah dia terima ngalah-ngalahin Choi Min sik. Deretan film dan drakor yang dibintangi nya juga banyak banget. Panteslah kalo suaminya Lee Min Jung ini ditunggu-tunggu come backnya.
Tapi bukan Lee Byung Hun yang menjadi daya tarik buat saya dari film ini (meskipun setelah itu saya jadi nyariin film LBH yang lain), melainkan aktris Han Hyo Jo yang jadi Ratu nya. Well, setelah dia sukses di Dong Yi, kayaknya cuma artis ini yang cocok didandani ala perempuan Joseon.
Ada juga lho artis yang ga cocok didandani ala era Joseon, kayak Park Shin Hye misalnya hahaha ngeliat doi di Evil Twin aneh banget.
Baiklah Masquerade bercerita tentang King Gwanghae yang terkenal dengan kegarangannya. Suatu hari dia meradang besar karena menemukan sendok yang dipakai berubah warna yang menunjukkan bahwa makanan itu diracun. Well, jadilah bawaannya curigaan bahwa ada seseorang yang ingin membunuhnya. Ya iyalah, lagian sepanjang jaman ga ada tuh raja yang ga masuk dalam daftar pembunuhan.
King Gwanghae ini sebenarnya raja yang bijak, tapi entah karena apa (ga dijelasin di film sih atau saya yang ga ngeh) sekarang dia cuma tertarik dengan pesta dan wanita. Hal ini lah yang membuat sahabatnya yang juga adalah iparnya dari pihak ratu melakukan sesuatu yang bagi kerajaan termasuk dalam pengkhianatan.
Suatu ketika King Gwanghae mau mengunjungi wanita incarannya di luar istana. Dia pun memerintahkan sekretaris negara buat nyari orang yang wajahnya mirip dengannya. Nemu deh itu si Ha-sun. Orang biasa sih, tapi bukan masuk dalam kasta budak.
Awalnya Ha-sun hanya diminta untuk gantiin raja kalo raja mau pergi keluar (kayaknya ada peraturan bahwa raja ga boleh keluar dari kamarnya). Tapi setelah King Gwanghae jatuh sakit gegara obat berbahaya yang dikasih wanita simpanan itu, sekretaris negara mengambil keputusan untuk membiarkan Ha-sun berperan jadi raja sampai raja yang aseli sembuh.
Naaah di sinilah kelucuan itu bermula. Hahahahaha ga tahan ketika adegan Ha-sun pengen buang air besar. Sumpah, harus nonton sendiri, bingung mau cerita pegimana.
Baru tahu kalo raja zaman dulu engga pernah punya toilet buat buang air. Selalu ada dayang-dayang yang datang bawa pispot. Bukan cuma itu aja, yang cebokin juga dayang dayangnya, ueeekksss!!! Untuuuuung kagak hidup di zaman itu.
Yang paling parah adalah kotoran raja di bawa ke dokter kerajaan buat diperiksa kekentalannya, bahkan sampe dicicipin. Ueeksss!!! Beneran pengen muntah!!
Si raja asli yang lama banget sembuhnya itu menyebabkan Ha-sun harus belajar banyak tentang urusan pemerintahan dari sekretaris negara dan kasim Jo. Lucu deh hubungan mereka ini. Sama pengawal kerajaan juga lucu banget, meski dia tahu belakangan kalo itu adalah raja yang palsu, tapi ia rela mengorbankan nyawanya.
Selama masa itulah hubungan khusus di antara mereka terjalin. Sekretaris negara dan kasim Jo bagaimanapun menyukai dan menyetujui beberapa pemikiran yang disampaikan oleh Ha-sun. Pandangannya tentang rakyat, tentang hubungan mereka dengan Ming, bagaimana ia memperlakukan para dayang, peraturan pajak dan pelaksanaan aturan lainnya dalam pemerintahan.
Konflik pun muncul ketika menteri yang jahat mencurigai kepalsuan raja tersebut. Namun King Gwanghae yang telah sadar berhasil meredam pemberontakan. Lalu di mana Ha-sun?
Ha-sun sebenarnya punya ambisi untuk jadi raja, sekretaris negara pun memberi dukungannya. Namun di detik terakhir ia memutuskan mundur karena ia tak ingin menumpahkan darah siapa pun. Karena itulah sekretaris negara meminta pengawal kerajaan DooBuJang untuk mengantarkannya ke pelabuhan dengan selamat agar ia selamat dari kejaran pasukan kerajaan yang diperintahkan King Gwanghae untuk membunuh Ha-sun.
Dasar King Gwanghae, udah dibantuin malah mau dibunuh. Tapi ya itu resiko buat orang yang udah melihar wajah raja, apalagi duduk di singgasana raja, meskipun itu adalah perintah raja sendiri, Sadis dan penuh ketidakadilan!!!
Secara umum banyak pesan moral yang disampaikan film ini. Seolah-olah sutradara ingin berteriak bahwa pemimpin seperti ini lho yang rakyat impikan. Pemimpin yang benar-benar memikirkan mereka dan berada di tengah mereka untuk menyelesaikan permasalahan dengan tangannya sendiri.
Kekurangan film? Ouchh, benar-benar kecewa karena kemunculan Han Hyo Joo ga seperti yang saya harapkan. Cuma muncul beberapa kali dan perannya ga begitu penting selain jadi saksi satu-satunya yang membuktikan bahwa Ha-sun adalah raja palsu. ck, cape deh, kesel sama sutradaranya -_-
Jadiii.. Ha-Sunnya mati??? Jadi penasaran... :D
ReplyDeletehehehhee nonton aja mbak irly, ntar malah ditabok kalo ngasih tau ending nya XD
ReplyDeleteHaha, saya malah nonton ini karena ada Shim Eun Kyungnya, yang jadi Sawol kalo ga salah. Perasaan hampir di tiap drama/movie saeguk ada pelayan yang namanya Sawol :P
ReplyDeleteYah, memang kalo dilihat dari pemain2 veterannya movie ini ga begitu mengesankan. ala-ala prince and pauper gitu lah..
yap, di drama Maid nya Oh Ji Ho juga ada pelayan yang namanya Sawol, nasib nya sama, mati juga T_T
ReplyDelete