Wednesday, 28 January 2015

Gurindam 12 di Melbourne, Australia

Assalamu’alaikum apa kabar teman, lama aku engga nulis di blog. Saking lama ditinggal sudah dihinggapi banyak lalat hehe…

Kali ini aku punya cerita tentang perjalanan luar biasa seorang teman yang sekaligus dilakukan untuk mempromosikan kebudayaan Melayu Kepulauan Riau di Universitas Monash, Melbourne Australia. Weel for not wasting the time let me begin *telling story mode on
Dwi Saptarini bersama Professor Margaret Kartomi dan WNI asal Medan yang udah lama tinggal di Ausie


Berawal dari email yang diterima Kak Dwi yang berisi undangan untuk menghadiri acara symposium internasional budaya Melayu di Australia. Woww kebayang bergetar-getarnya handphone yang lagi disilent *abaikan

Nah Alhamdulillah Profesor Margaret Kartomi yang
menyelenggarakan kegiatan ini bersedia untuk membiayai transportasi, konsumsi hingga akomodasi. Untuk kedua kalinya aku mau bilang WOWWW!!! Kalo ditanya, pengen ga dapat kesempatan kayak gini, wuihhh pastinya. Gratis ke luar negeriiiiiii. Tapi mesti ngaca dulu, klo aku juga dibiayain apa yang bisa kuberi? Hehehe kalo Kak Dwi ke sana buat promoin kebudayaan Melayu plus ngebacain Gurindam 12 di depan para professor dari dunia lain *kalimat ambigu :D
kiri ke kanan : Supriyadi, Dwi Saptarini, Konjen Dewi S Wahab, Rina Dwi Lestari

Well back to the story, Kak Dwi ke Australia bersama Supriyadi dan Bu Rina Dwi Lestari (satu tambah satu tambah satu jadinya tiga orang). Oh ya aku lupa memperkenalkan diri. Dwi Saptarini yang kusapa dengan Kak Dwi dikenal sebagai salah satu MC kece di Kota Tanjungpinang. Kami mengenalnya sebagai salah satu MC yang kerap tampil di acara –acara pemko atau pemprov. Meski bermata sipit dan berbadan kecil, suaranya merupakan kebalikan dari rupa fisiknya hehee
Dwi Saptarini, costumed by Sanggar Bintan Telani


Sementara itu Supriyadi atau yang lebih populer sebagai Adi LinkEpin adalah pemain biola dari Samudra Ensemble, salah satu komunitas music anak-anak muda di Tanjungpinang yang kerap diundang menjadi pengisi  acara keislaman dan pertunjukan besar lainnya seperti MTQ Tingkat Nasional 2014 lalu. Tak hanya Kak Dwi dan Adi, ada juga Bu Rina Dwi Lestari yang berasal dari Balai Diklat Provinsi Kepri.
Supriyadi alias Adi LinkEpin


Simposium ini merupakan simposium kedua yang digelar Prof Margaret Kartomi setelah tahun 2013 lalu beliau mengadakannya di Hotel Aston, Tanjungpinang. Nah rombongan ini diundang untuk ikut Simposium Internasional Budaya Melayu di Universitas Monash. Kece badai!!


Acara ini dihadiri oleh professor-professor ahli sejarah, budaya dan linguistic yang berasal dari Amerika, Australia, London, Singapura, Kanada, dan Malaysia. Ga ketinggalan rupanya berkesempatan hadir pula Konsulat Jendral RI di Melbourne yaitu Ibu Dewi Savitri Wahab. Ada dalam tweetnya nih :
Tweet-an nya Ibu Konjen RI

Ga kebayang kecenya acara yang digelar di Auditorium Musik Fakultas Seni Universitas Monash tersebut. Secara tidak langsung Kepri mendapat promosi secara gratis dari budayanya. Mudah-mudahan juga berimbas pada kedatangan orang-orang Ausie buat berwisata ke Tanjungpinang dan sekitarnya. Karena itu dalam kegiatan tersebut ga ketinggalan Kak Dwi dan rombongan bawa-bawa pakaian melayu, majalah dan cenderamata buat dipamerkan di sana.

 Selain ikut pameran, penampilan utama dari Kepri adalah pembacaan Gurindam 12 oleh Kak Dwi yang diiringi alunan music dari gesekan biola Supriyadi. Guuuurindaaaam dueee beeelaaas, guubahan Raje Ali Hajiiii… Barangsiapeee, mengenal Allaaaaah…. Dan seterusnya. Emang mesti denger sendiri baru tahu gimana merindingnya dengerin tiap bait gurindam dibacakan.
Pembacaan Gurindam 12


Dan luar biasa!! Menurut Kak Dwi para hadirin yang hadir di ruangan itu rasanya langsung jatuh cinta sama Kak Dwi, eh maksudnya budaya Melayu hehhee…. Segera setelah acara selesai para audience mengucapkan selamat dan mengapresiasi penampilan Kak Dwi dan Supriyadi. Iww bangga ya sama budaya Melayu. Tak kan Melayu Hilang di Bumi

Di bawah ini ada link informasi mengenai kegiatan tersebut, sayangnya hingga tulisan ini diposting, aku belum dapat artikel atau berita tentang penampilan Kepri di symposium itu.

http://artsonline.monash.edu.au/music-archive/the-second-international-symposium-on-the-malay-musical-arts-of-indonesias-riau-islands-siri-registrations-now-open/

http://news.detik.com/read/2015/01/09/152953/2798865/1513/monash-university-gelar-pameran-dan-seminar-budaya-kepulauan-riau

Wassalamu'alaikum semoga bermanfaat :)

8 comments:

  1. kereeenn....lebih keren lagi klu dwi bagi oleh2 hehe....#modus
    btw...diajak jg donk dwi bikin blog
    oh komunitas blog kita gimana digeliatkan lagi ?
    ajak2 adik2 mahasiswa donk bikin blog terus nulis ttg tj pinang
    kan banyak event nih di tanjungpinang
    setidaknya itu juga turut membantu promosi kota tanjungpinang meski lewat tulisan
    gimana dek ? #harussetuju #maksa :D

    ReplyDelete
  2. Masyaallah kereeen bingiiiittt......hebatnya kak Dwi yg mengharumkan budaya Indonesia keluar negeri. Moga2 makin banyak anak muda yg peduli budaya Indonesia..jgn cuma heboh sama Kpop aja :(

    ReplyDelete
  3. Ohh ini toh gurindam yamg ada di lagu apa gitu saya prnh denger mak, iya iya saya jd ikut tau nih ^_^

    Main ke blogku mak kalau berkenan hehe
    http://leeviahan.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. Mak Ina : xixixiii oleh-olehnya berupa cerita nih mak, efektif juga promo daerah melalui blog, moga kak dwi ntar bikin blog

    MomTraveler : alhamdulillah kak dwi dapat kesempatan ini mak, kabarnya pertama kali di Monash University.

    Lee Via Han : klo denger langsung bisa merinding merinding badai mak, siaaap meluncur ke TKP ;)

    ReplyDelete
  5. Job well done!. Salam kenal dari LA.

    ReplyDelete
  6. salam kenal juga mak Erita :) :) :)

    ReplyDelete
  7. wah bagus artikelnya dan bermanfaat banget, salam kenal ya mimin

    ReplyDelete
  8. yuhuuuu... bantuin share yaa biar orang tanjungpinang juga dapat informasi ini :)

    ReplyDelete