Sunday, 18 January 2015

25 Tahun


Akhirnya sudah 25 tahun ya tanggal 8 Januari 2015 ini. Rasanya? I cant explain it by words. Hanya saja meski dalam hitungan angka sudah sangat dewasa, tentu secara prilaku tampaknya ga sama dengan umur yang dianut *bukan agama

Mereka ini salah satu kelompok mentoring hasil tangkapan ahahaa maaf kalo bahasanya tangkapan. Berawal dari inisiatif masing-masing untuk berkumpul n mentoring lagi melanjutkan kegiatan yang udah mereka geluti dari SMA.
Seiring berjalannya waktu, kelompok ini mengalami pasang surut dan beberapa kali ganti personil :D 

Engga separah Super Junior yang sampe menggugat manajemen nya sendiri sih, alhamdulillah juga hubungan kami baik. Ada beberapa yang tak lagi ikut karena kesibukan di luar dan ada juga yang harus pindah ke kota lain. Harapan kami, mereka masih berada dalam lingkaran mentoring, di mana pun kapan pun dan siapa pun mentornya. 

Oh ya, terima kasih untuk teman-teman dalam foto yang telah bersusah payah nyari rumah. Aku sebenarnya bukan jenis yang sering dikunjungi, lebih seringnya mengunjungi. Tak banyak yang tahu alamatnya, tak banyak pula yang bertamu. Selain beberapa tahun belakangan jarang di rumah, mungkin aku termasuk kategori yang canggung menerima tamu. hahaha lebih karena ga tahu harus menyuguhkan apa atau mau ngobrol apa :D 

Sejak memasuki usia 20 tahunan sepertinya setiap tahun mendapat suguhan kue ulang tahun plus lilinnya. Kuusahakan untuk engga tiup lilin, bukan kebiasaan yang Rasulullah ajarkan. Lilinnya engga dibakar tapi tetap kusimpan. 

Ketika ulang tahun yang ke 20, aku membuat perjanjian dengan seorang teman. Kami lahir di bulan yang sama hanya berjarak beberapa hari namun di tahun yang berbeda. Kami mengharuskan bahwa tahun itu kami harus saling memberi hadiah satu sama lain. Oukeii kuberikan hadiah buku, begitu pula dengannya. 

Bila kuurutkan usia 21 tahun sungguh menyenangkan diberi surprise oleh mentoring smansa. Aku ingat, hari sabtu mereka ngotot ingin mentoring, memang Jumat nya engga jadi karena sekolah ada acara. Kami mentoring di bawah pohon di depan kelas. Hanya ada beberapa orang, kutanya mana yang lainnya. Mereka menjawab, masih di kelas untuk piket. 

Okey kumulai saja dengan beberapa orang yang ada. Tak lama satu per satu izin ke toilet dan segala macam dan tak lama kemudian gerombolan yang hampir 15 orang itu datang dari belakang sambil membawa kue dan hadiah. Ou sungguh terharu... Pertama kalinya dalam hidup :D agak norak ya

Penasaran juga kapan mereka bikin persiapan sedemikian rupa. Selain kue, mereka juga rupanya sudah menulis pesan-pesan singkat di kertas origami yang sudah dipotong kecil-kecil. Puluhan ucapan yang bikin senyum merekah setiap membacanya. Tulisan-tulisan itu semoga dikabulkan oleh Allah SWT ya. Hadiah yang mereka berikan juga tak terduga, benar-benar sesuatu yang aku butuhkan dan kuminta dalam setiap kesempatan berdoa. 

Usia 23 tahun kue ulang tahun berikutnya kudapatkan dari kantor. Memang sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap karyawan yang berulang tahun harus dibelikan kue. Woww menyenangkan sekali ketika kami memakan kue sederhana itu di dapur kantor. Di tahun ini sangat banyak yang mendoakan agar aku menikah. Hahaha terima kasiiiih sungguh meski belum terlaksana insya Allah segera, jika pun tidak tentu diganti dengan yang hal lain ;) 

Usia 24 tahun kulewatkan ulang tahun di atas kapal selama dua hari menuju Jakarta dengan makan pop mie dan tidur sepanjang hari. Pengen nangis ketika Ibu bilang, "Ulang tahun iza mah, di ateh kapa lo tu" --> Iza ulang tahun di atas kapal :D lalu kami makan pop mie lagi pagi itu. Tengah hari saat kami merapat ke pelabuhaan dan hape kuhidupkan, langsung berderet-deret sms ucapan selamat masuk. "Elu di laut mana?" sms ini cukup menghibur setelah aku mendapat sms yang bikin hari itu jadi ruwet :D 

Selama sebulan tidak di Tanjungpinang dan tidak mentoring. Ah rupanya mereka bikin kejutan. Anak-anak yang manis, penuh cinta, semoga Allah takdirkan kami melangkah bersama ke surga. Meski sudah bulan Februari, mereka tetap mempersiapkan setidaknya kue ulang tahun dengan angka 24 itu di sekolah. Hari mereka memberi kue, kupikir itu adalah salah satu hari yang paling menyenangkan dalam hidup, sensasinya sungguh tak terkira. Masih terasa debaran ketika mereka datang dengan kue itu. 

Dari kelompok lainnya kudapatkan sebuah buku catatan sederhana. Meski sederhana, melihat goresan itu aku baru sadar bahwa ini bukan buku biasa. Tidak dibeli di toko manapun tapi hasil buatan tangan. Ah sungguh romantis ya :D Di usia ini aku tahu ada harapan besar yang ditaruh. Sayang, aku belum mampu menunaikannya. Mian 

Dan ini adalah kue untuk usiaku yang ke-25 tahun. Kotak surat mereka mengingatkanku di hari usiaku 21 tahun, tepat saat aku mendapat kejutan yang sama dari mentoring di sekolah. Surat-surat itu, menjadi saksi bahwa ada doa-doa baik yang terlantun untukku. Entah kelak doa siapa yang akan dikabulkan. Kita tak pernah tahu doa siapa yang akan Allah kabulkan. 

Gumawoyo, kedatangan kalian ke rumah sudah sangat lebih dari cukup :) 

Ah, ada satu keinginan sebenarnya. Ada sepercik keinginan di dalam hati bahwa hari di mana ajal menjemput adalah hari yang sama di mana aku pernah lahir. Seperti RAsulullah SAW. Tahunnya? Wallahu'alam bisshawab

1 comment:

  1. muahmuahmuah 😘😘
    kakak mendadak puitis romantis wekeke
    semoga doa yg terlantun diijabah dan permintaan yg diucap terkabulkan. aamiin ya Raab.

    ReplyDelete