Monday, 3 February 2014

Maafkan Kami

Pacaran itu masalah! Aku dengan tegas - tegas mengatakan bahwa pacaran itu masalah besar buat bangsa ini. Masalah itu banyak, perjudian masalah, narkoba juga masalah, korupsi masalah, segala sesuatu di sekitar kita adalah masalah yang mampu merusak sendi - sendi kehidupan. 

Entah sejak kapan dan entah sudah berapa nama yang kudengar. Label aktivis dakwah rupanya tak mampu membendung hasrat seseorang untuk mengikuti kata hati (atau nafsu?) untuk menjalin hubungan istimewa dengan lawan jenis. 

Aku tak sedang berbicara tentang kamu yang belum mendapat sentuhan nilai - nilai Islam itu. Aku sedang berbicara padamu yang telah bertahun - tahun mendapatkan sentuhan itu. Telah lama berada dalam lingkaran ukhuwah yang mengobarkan ghirah keislaman. Yang menangisi derita anak Palestina. Yang berjibaku menggalang dana untuk bencana di Indonesia dan dunia Islam lainnya. Aku bicara padamu yang lelah seharian mengurusi organisasi di kampus sembari terus berusaha menyelesaikan tilawah satu juz. Aku juga berbicara pada diriku sendiri. 

Untukmu kader dakwah (mengutip judul buku Ustadz Rahmat Abdullah), pikirkan beberapa hal ini sebelum kamu memutuskan untuk pacaran

Jika kamu pacaran, lalu siapa yang akan menjadi mentor untuk adik - adik di sekolah dan para mahasiswa baru yang haus akan ilmu? Menjadi mentor tak hanya harus pintar kan? Menjadi mentor adalah usaha untuk menjadi teladan. 

Kalo kamu juga pacaran, gimana dengan mereka? Siapa yang akan mengisi pos - pos mentoring sebagai mentor bagi mereka? Siapa yang bisa mereka jadikan teladan saat isu pacaran begitu mendunia? 

Kalau kamu juga pacaran dan tak lagi menjadi mentor lalu siapa yang akan merawat mereka? Sanggupkah jika dimintai pertanggungjawaban saat mereka terjerumus pada hal yang tak baik dan itu karena kita? 

Generasi muda yang setiap hari kita lihat adalah bagian dari proyek peradaban ini kan? Bukankah mimpi kita sama? Bukankah kita ingin membangun sebuah bangunan peradaban yang besar dan kita adalah batu batanya? Bagaimana mungkin bangunan ini akan kokoh jika batu batanya keropos? 

Saat kamu disapa dalam hangatnya cinta lawan jenismu, anak Palestina sedang mencari bebatuan untuk dilemparkan pada tentara Israel. Saat kita menjalani kehidupan biasa ala anak muda dengan serpihan cinta mereka di Syria menangis menunggu donasi dari saudara seimannya. Saat kita menekuni hape untuk membaca pesan dari sang pecinta ada satu peluru yang menembus dada pemuda di Mesir. Di malam hari saat kita menerima telpon dari si dia, di Sinabung ada nyawa yang melayang karena bencana. Kita bukan orang - orang egois kan?

Aku hanya merasa sedikit marah. Laa taghdob kata Rasulullah. Jangan marah. 

Kamu dan aku adalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari kesalahan. Mungkin aku tak berada di posisimu yang sedang merasakan gairah cinta yang menggebu - gebu. Yang merasakan kehangatan dari sejuknya perhatian dari seorang lawan jenis. Mungkin aku tak berada di posisimu karena itu aku tak pernah tau bagaimana hebatnya perasaan itu, apalagi ketika orang tua pun memberi restu. 

Oleh karena itu maafkan aku yang telah lancang menasehatimu dengan cara yang tak kau senangi. Maafkan aku yang telah menilai diri sendiri lebih baik darimu. Maafkan aku yang mencoba - coba masuk dalam wilayah pribadimu. 

Karena kamu aktivis dakwah, aku tak meragukan betapa dahsyatnya ibadahmu. Aku tak meragukan sholatmu, tilawahmu yang selalu tembus satu juz dalam sehari bahkan lebih. Qiyamul lail ku tak bisa menyamai khusyuknya saat kamu berduaan dengan-Nya. Tidak, aku tak pernah ragu pada ibadahmu karena kau lebih baik daripada aku. 

Kepada kamu yang belum sempat kami sentuh dalam program mentoring, maafkan kami..... Indonesia mungkin harus mengalami keterlambatan untuk mencapai kesuksesan dan menjadi negara yang maju. Maafkan kami, maafkan kami, maafkan kami dan kepada Allah kami mohon ampun....

"Wahai orang - orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya dan bersikap lemah lembut terhadap orang - orang yang beriman, dan bersikap keras terhadap orang - orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikanNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya), Maha Mengetahui" (QS. Al Maidah : 54)

2 comments:

  1. godaan utk pacaran memang besar dan dahsyat ya mak, makanya banyak pula org2 yg tau teori islam namun tetap pacaran :'(

    ReplyDelete
  2. iyaaa karena itu tulisan ini ditujukan buat yang udah dapat sentuhan Islam. Yang udah ikut ngaji... makin hari mentor sulit dicari tapi insya Allah selalu ada pengganti :D

    ReplyDelete