Mari tinggalkan sejenak cerita saya selama di pembekalan karena banyak sekali yang harus diceritakan. Namun insya Allah akan saya tulis di kemudian hari dengan tujuan semoga teman - teman peserta jambore berikutnya menemukan blog saya dan punya referensi tentang JPI dan BPAP ( program Menpora RI ).
Saat ini sedng di bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang. Kami berada di ruang tunggu. Huft... Mungkin untuk beberapa lama saya tidak akan mengisi blog ini karena sulitnya modem untuk koneksi
Entahlah apakah di sana jaringan kuat atau tidak. Hhehehehe...
Ini adalah salah satu mimpi yang terwujud.
Semangat!!!!!
Tuesday, 31 May 2011
Monday, 30 May 2011
Pembagian Kelompok Daerah Tujuan BPAP
Baik di hari pertama, pada malam tanggal 24 Mei 2011 itu, kami langsung dibagi per kelompok daerah tujuan. Sebelumnya diadakan pemilihan Pak Lurah dan Bu Lurah yang akan bertanggungjawab terhadap peserta selama acara JPI berlangsung.
Awalnya saya merasa pemilihan itu tampak tidak tersusun karena kata Kak Dicky, Ketua PPMI Provinsi Kepri, tidak ada mekanisme pemilihan yang baku untuk memilih Pak Lurah dan Bu Lurah. Jadi siapa saja yang boleh mengajukan dirinya menjadi Pak Lurah maupun Bu Lurah. Yaah mungkin itu memang sudah aturan main, jadi ikut saja. Oleh karena itu terpilihlah Azrudin dan Delia Putry Kesuma sebagai Palu dan BUlu untuk peserta JPI 2011 di mana keduanya juga berasal dari Batam.
Setelah memilih Palu dan Bulu, maka tibalah giliran untuk membacakan pengumuman daerah tujuan masing - masing peserta yaitu DKI Jakarta, NTB, Kalimantan Tengah dan Maluku. Berikut nama - namanya serta daerah tujuan :
A. DKI Jakarta
1. Henny Anggreni ( Natuna )
2. Nurul Azizah ( Tanjungpinang )
3. Frida Astuti ( Batam )
4. Leli Susanti ( Karimun )
5. Yoddy Andesman ( Batam )
6. Joko Septiyohadi ( Natuna )
7. Robin Arino ( Anambas )
8. Nurhidayah ( Bintan )
B. Maluku
1. Ilham Sujandi ( Tanjungpinang )
2. Nurul Faizin ( Karimun )
3. Aljariah ( Anambas )
4. Daeng Syafriadi ( Natuna )
5. Taufik Hidayatullah ( Batam )
6. Sri Wahyuni ( Batam )
7. Mahadir ( Karimun )
8. Yufi Adelia ( Bintan )
C. Nusa Tenggara Barat
1. Sanimah ( Bintan )
2. Dedi Darmadi ( Anambas )
3. Putri Mayang Suri ( Karimun )
4. Hairul Rubadri ( Natuna )
5. Zulfa Hendrik ( Batam )
6. Salmiyati ( Batam )
7. Reno Saputra ( Karimun )
8. Eni Liana ( Natuna )
D. Kalimantan Tengah
1. Herima Hendrawan ( Tanjungpinang )
2. Andi Triadi ( Bintan )
3. Afrizal ( Anambas )
4. Maysarah ( Karimun )
5. Khairunnisak ( Natuna )
6. Azrudin ( Batam )
7. Delia Putry Kesuma ( Batam )
8. Dwi Saptarini ( Tanjungpinang )
Sebenarnya ada satu peserta yang pulang karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk terus bertahan hingga JPI dan BPAP nanti, Dwi Novianti dari Bintan. Sebagai gantinya dimasukkanlah Sanimah dari daerah asal yang sama, yaitu Sanimah.
Awalnya saya merasa pemilihan itu tampak tidak tersusun karena kata Kak Dicky, Ketua PPMI Provinsi Kepri, tidak ada mekanisme pemilihan yang baku untuk memilih Pak Lurah dan Bu Lurah. Jadi siapa saja yang boleh mengajukan dirinya menjadi Pak Lurah maupun Bu Lurah. Yaah mungkin itu memang sudah aturan main, jadi ikut saja. Oleh karena itu terpilihlah Azrudin dan Delia Putry Kesuma sebagai Palu dan BUlu untuk peserta JPI 2011 di mana keduanya juga berasal dari Batam.
Setelah memilih Palu dan Bulu, maka tibalah giliran untuk membacakan pengumuman daerah tujuan masing - masing peserta yaitu DKI Jakarta, NTB, Kalimantan Tengah dan Maluku. Berikut nama - namanya serta daerah tujuan :
A. DKI Jakarta
1. Henny Anggreni ( Natuna )
2. Nurul Azizah ( Tanjungpinang )
3. Frida Astuti ( Batam )
4. Leli Susanti ( Karimun )
5. Yoddy Andesman ( Batam )
6. Joko Septiyohadi ( Natuna )
7. Robin Arino ( Anambas )
8. Nurhidayah ( Bintan )
B. Maluku
1. Ilham Sujandi ( Tanjungpinang )
2. Nurul Faizin ( Karimun )
3. Aljariah ( Anambas )
4. Daeng Syafriadi ( Natuna )
5. Taufik Hidayatullah ( Batam )
6. Sri Wahyuni ( Batam )
7. Mahadir ( Karimun )
8. Yufi Adelia ( Bintan )
C. Nusa Tenggara Barat
1. Sanimah ( Bintan )
2. Dedi Darmadi ( Anambas )
3. Putri Mayang Suri ( Karimun )
4. Hairul Rubadri ( Natuna )
5. Zulfa Hendrik ( Batam )
6. Salmiyati ( Batam )
7. Reno Saputra ( Karimun )
8. Eni Liana ( Natuna )
D. Kalimantan Tengah
1. Herima Hendrawan ( Tanjungpinang )
2. Andi Triadi ( Bintan )
3. Afrizal ( Anambas )
4. Maysarah ( Karimun )
5. Khairunnisak ( Natuna )
6. Azrudin ( Batam )
7. Delia Putry Kesuma ( Batam )
8. Dwi Saptarini ( Tanjungpinang )
Sebenarnya ada satu peserta yang pulang karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk terus bertahan hingga JPI dan BPAP nanti, Dwi Novianti dari Bintan. Sebagai gantinya dimasukkanlah Sanimah dari daerah asal yang sama, yaitu Sanimah.
Sunday, 29 May 2011
Hari Pertama ( 24 Mei )
Tanggal 24 Mei 2011 yang lalu saya dan 5 orang teman lainnya dari Tanjungpinang mulai masuk Hotel Shangrilla untuk mengikuti pembekalan Jambore Pemuda Indonesia dan Bakti Pemuda Antar Provinsi 2011 di Malang nanti.
Dari Tanjungpinang, peserta yang lolos seleksi ada Dwi Saptarini, seorang MC yang punya jam terbang cukup tinggi. Bisa dibilang pejabat mana yang tak kenal Kak Dwi. Mantan Ketua BEM STISIPOL ini saya acungi jempol karena punya pengetahuan yang lebih dari saya dalam hal seni dan budaya Melayu, terutama yang ada di Tanjungpinang.
Kemudian ada Ilham Sujandi, mahasiswa POLTEKES ini juga tak kalah bagusnya karena dia menguasai banyak jenis tari Melayu serta punya percaya diri yang tinggi. Dan yang terakhir ialah Heriman Hendrawan dari UMRAH yang juga merupakan teman adik saya dulunya. Awalnya saya mengira dia masih anak nakal seperti dulu hahaha... Namun ternyata tidak, sebaliknya dia adalah anak yang cerdas.
Setiap kamar hotel ditempati oleh 2 hingga 3 peserta yang berasal dari daerah yang berbeda. Saya sendiri satu kamar dengan Salmiyati dari Batam. Alhamdulillah satu kamar dengan anak yang cukup menyenangkan bagi saya pribadi dan seperti sedang menginap dengan kader ketika ada acara karena dia cukup antusias ketika sholat berjamaah.
Sebenarnya bisa dibilang kami satu kamar berempat karena ada pintu penyambung antara kamar saya dengan kamar di sebelahnya yang dihuni oleh dua orang lagi yaitu Frida Astuti yang juga dari Batam serta Kak Eli Liana dari Natuna. Mereka menyenangkan dan sangat low profile.
Acara pembekalan dibuka oleh Bapak HZ Dadang, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri yang cukup ganteng itu ( heee....). Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa masyarakat masih membutuhkan idealisme para pemuda dalam membangun negeri ini. Begitu banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh pemuda memperparah keadaan negeri yang tak kunjung berkembang dan masyarakat terancam kesejahteraannya.
Disampaikan pula bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pemuda antara lain pendidikan, lapangan pekerjaan, penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, pemanfaatan waktu luang, pergaulan bebas dan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan yang terbatas.
Adapun Jambore Pemuda Indonesia dan Bakti Pemuda Antar Provinsi ini ialah program dari Kementrian Pemuda dan Olahraga yang bertujuan untuk melibatkan para pemuda dalam pembangunan negeri, tak hanya itu ini juga merupakan ajang bagi para pemuda untuk mengembangkan dirinya. SElain itu kegiatan ini dapat memperkuat rasa kebangsaan dalam diri para pemuda.
Peserta dari Kepri berjumlah 40 orang yang terdiri dari 32 orang peserta produktif dan 8 pendamping. Kegiatan JPI akan berlangsung di Malang dari tanggal 1 hingga 6 Juni, sementara BPAP, Kepri sudah bekerja sama dengan 4 daerah tujuan yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Maluku dan NTB.
Saya menemui banyak orang hari ini meskipun isi pikiran masih berada di luar memikirkan KAMMI, BEM dan binaan. Namun demikian hal ini tidak boleh berlarut - larut karena sepertinya saya sedang diberikan kesempatan untuk mengamalkan salah satu ayat dalam Al Quran yang tidak dapat saya ingat surah dan ayatnya, namun intinya adalah " Allah menciptakan manusia bersuku - suku dan berbangsa - bangsa agar mereka saling mengenal. " Nah inilah kesempatan saya untuk itu!!!!
Well untuk hari pertama ini yang bisa tuliskan kepada teman - teman semoga bermanfaat. Oh ya lupa satu lagi. Di pembekalan hingga 30 Mei ini kami akan dibekali oleh panitia berkaitan dengan seni dan budaya. Selain itu juga kami juga dibagi dalam beberapa kelompok. Ada kelompok tari, senam kreasi, stand pameran, duta wisata, pengantin, dan MC. Saya sendiri masuk dalam kelompok stand pameran yang artinya saya akan bekerja sama dengan beberapa orang untuk mempersiapkan apa saja yang akan kami tampilkan di Malang nanti untuk memperkenalkan Kepri kepada masyarakat di sana.
Sekian
Dari Tanjungpinang, peserta yang lolos seleksi ada Dwi Saptarini, seorang MC yang punya jam terbang cukup tinggi. Bisa dibilang pejabat mana yang tak kenal Kak Dwi. Mantan Ketua BEM STISIPOL ini saya acungi jempol karena punya pengetahuan yang lebih dari saya dalam hal seni dan budaya Melayu, terutama yang ada di Tanjungpinang.
Kemudian ada Ilham Sujandi, mahasiswa POLTEKES ini juga tak kalah bagusnya karena dia menguasai banyak jenis tari Melayu serta punya percaya diri yang tinggi. Dan yang terakhir ialah Heriman Hendrawan dari UMRAH yang juga merupakan teman adik saya dulunya. Awalnya saya mengira dia masih anak nakal seperti dulu hahaha... Namun ternyata tidak, sebaliknya dia adalah anak yang cerdas.
Setiap kamar hotel ditempati oleh 2 hingga 3 peserta yang berasal dari daerah yang berbeda. Saya sendiri satu kamar dengan Salmiyati dari Batam. Alhamdulillah satu kamar dengan anak yang cukup menyenangkan bagi saya pribadi dan seperti sedang menginap dengan kader ketika ada acara karena dia cukup antusias ketika sholat berjamaah.
Sebenarnya bisa dibilang kami satu kamar berempat karena ada pintu penyambung antara kamar saya dengan kamar di sebelahnya yang dihuni oleh dua orang lagi yaitu Frida Astuti yang juga dari Batam serta Kak Eli Liana dari Natuna. Mereka menyenangkan dan sangat low profile.
Acara pembekalan dibuka oleh Bapak HZ Dadang, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri yang cukup ganteng itu ( heee....). Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa masyarakat masih membutuhkan idealisme para pemuda dalam membangun negeri ini. Begitu banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh pemuda memperparah keadaan negeri yang tak kunjung berkembang dan masyarakat terancam kesejahteraannya.
Disampaikan pula bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pemuda antara lain pendidikan, lapangan pekerjaan, penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, pemanfaatan waktu luang, pergaulan bebas dan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan yang terbatas.
Adapun Jambore Pemuda Indonesia dan Bakti Pemuda Antar Provinsi ini ialah program dari Kementrian Pemuda dan Olahraga yang bertujuan untuk melibatkan para pemuda dalam pembangunan negeri, tak hanya itu ini juga merupakan ajang bagi para pemuda untuk mengembangkan dirinya. SElain itu kegiatan ini dapat memperkuat rasa kebangsaan dalam diri para pemuda.
Peserta dari Kepri berjumlah 40 orang yang terdiri dari 32 orang peserta produktif dan 8 pendamping. Kegiatan JPI akan berlangsung di Malang dari tanggal 1 hingga 6 Juni, sementara BPAP, Kepri sudah bekerja sama dengan 4 daerah tujuan yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Maluku dan NTB.
Saya menemui banyak orang hari ini meskipun isi pikiran masih berada di luar memikirkan KAMMI, BEM dan binaan. Namun demikian hal ini tidak boleh berlarut - larut karena sepertinya saya sedang diberikan kesempatan untuk mengamalkan salah satu ayat dalam Al Quran yang tidak dapat saya ingat surah dan ayatnya, namun intinya adalah " Allah menciptakan manusia bersuku - suku dan berbangsa - bangsa agar mereka saling mengenal. " Nah inilah kesempatan saya untuk itu!!!!
Well untuk hari pertama ini yang bisa tuliskan kepada teman - teman semoga bermanfaat. Oh ya lupa satu lagi. Di pembekalan hingga 30 Mei ini kami akan dibekali oleh panitia berkaitan dengan seni dan budaya. Selain itu juga kami juga dibagi dalam beberapa kelompok. Ada kelompok tari, senam kreasi, stand pameran, duta wisata, pengantin, dan MC. Saya sendiri masuk dalam kelompok stand pameran yang artinya saya akan bekerja sama dengan beberapa orang untuk mempersiapkan apa saja yang akan kami tampilkan di Malang nanti untuk memperkenalkan Kepri kepada masyarakat di sana.
Sekian
Friday, 20 May 2011
Jelang Keberangkatan
Alhamdulillah dalam waktu dekat akan mengikuti Jambore Pemuda Indonesia dan Bakti Pemuda Antar Propinsi yang insya Allah akan diadakan dari 1 Juni hingga 18 Juli nanti di Malang ( untuk JPI ) dan sisanya kami berada di daerah plihan masing - masing.
Daerah yang bekerja sama dengan Kepri ada 4 yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Maluku dan NTB. Nah, selanjutnya setelah JPI, saya akan berada di salah satu daerah tersebut selama kurang lebih 45 hari.
Berat juga sesungguhnya meninggalkan amanah yang ada di Tanjungpinang, namun sepertinya Allah swt Maha Tahu akan keterbatasan dan kejenuhan yang saya sedang alami akhir - akhir ini. Tidak ingin membiarkan hambaNya menjadi futur dan kemudian lambat laun mundur dan menghilang dari jalan dakwah, maka Allah memberikan saya kesempatan untuk saling mengenal teman - teman dari seluruh nusantara Insya Allah di Malang nanti.
Meskipun demikian, saya harus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan amanah - amanah yang saya emban akhir - akhir ini yang pada awalnya saya anggapa sebagai beban kehidupan dan hampir saja menjadi kambing hitam saya ketika Indeks Prestasi saya di kampus menurun drastis.
Tapi tentu saja hal ini bukanlah hal besar karena saya bisa berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan prestasi lebih daripada sebelumnya. Terinspirasi dari video Danang A. Prabowo, sepertinya IP bukanlah hal yang patut dikhwatirkan secara berlebihan. Beliau yang mahasiswa IPB itu bisa menjadi mahasiswa berprestasi tingkat nasional, padahal dalam video itu ia mengatakan bahwa ia pernah mendapat IP 2,7 ujian C dan bahkan pernah mengulang.
Selama dua bulan akan meninggalkan Tanjungpinang, saya sebenarnya cukup risau. Terlebih dengan kondisi organisasi yang tidak memungkinkan sebenarnya untuk ditinggalkan. BEM, KAMMI dan juga anak - anak mentoring yang harus saya bina yang tentunya merupakan salah satu langkah saya dalam pembinaan diri pula.
Semoga perjalanan ini dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah swt tanpa mengurangi sedikit pun keistiqomahan saya terhadapNya dan terhadap jalan panjang ini.
Ada rasa khawatir yang muncul dalam diri saya membayangkan bahwa ini adalah kegiatan budaya yang bisa saja selama kegiatan ada prinsip - prinsip yang selama ini saya pegang kuat akan lepas begitu saja selama kegiatan. Semoga tidak demikian adanya.
*pembekalan akan diadakan tanggal 24 - 30 Mei. Saya harus dapat izin minimal untuk pelantikan pengurus KAMMI Daerah Kepri
Daerah yang bekerja sama dengan Kepri ada 4 yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Maluku dan NTB. Nah, selanjutnya setelah JPI, saya akan berada di salah satu daerah tersebut selama kurang lebih 45 hari.
Berat juga sesungguhnya meninggalkan amanah yang ada di Tanjungpinang, namun sepertinya Allah swt Maha Tahu akan keterbatasan dan kejenuhan yang saya sedang alami akhir - akhir ini. Tidak ingin membiarkan hambaNya menjadi futur dan kemudian lambat laun mundur dan menghilang dari jalan dakwah, maka Allah memberikan saya kesempatan untuk saling mengenal teman - teman dari seluruh nusantara Insya Allah di Malang nanti.
Meskipun demikian, saya harus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan amanah - amanah yang saya emban akhir - akhir ini yang pada awalnya saya anggapa sebagai beban kehidupan dan hampir saja menjadi kambing hitam saya ketika Indeks Prestasi saya di kampus menurun drastis.
Tapi tentu saja hal ini bukanlah hal besar karena saya bisa berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan prestasi lebih daripada sebelumnya. Terinspirasi dari video Danang A. Prabowo, sepertinya IP bukanlah hal yang patut dikhwatirkan secara berlebihan. Beliau yang mahasiswa IPB itu bisa menjadi mahasiswa berprestasi tingkat nasional, padahal dalam video itu ia mengatakan bahwa ia pernah mendapat IP 2,7 ujian C dan bahkan pernah mengulang.
Selama dua bulan akan meninggalkan Tanjungpinang, saya sebenarnya cukup risau. Terlebih dengan kondisi organisasi yang tidak memungkinkan sebenarnya untuk ditinggalkan. BEM, KAMMI dan juga anak - anak mentoring yang harus saya bina yang tentunya merupakan salah satu langkah saya dalam pembinaan diri pula.
Semoga perjalanan ini dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah swt tanpa mengurangi sedikit pun keistiqomahan saya terhadapNya dan terhadap jalan panjang ini.
Ada rasa khawatir yang muncul dalam diri saya membayangkan bahwa ini adalah kegiatan budaya yang bisa saja selama kegiatan ada prinsip - prinsip yang selama ini saya pegang kuat akan lepas begitu saja selama kegiatan. Semoga tidak demikian adanya.
*pembekalan akan diadakan tanggal 24 - 30 Mei. Saya harus dapat izin minimal untuk pelantikan pengurus KAMMI Daerah Kepri
Thursday, 19 May 2011
Terlalu Sedih
S E D I H
http://www.mp3-codes.com/download/143981-1-litre-of-tears-theme--instrumental-mp3.html
Monday, 16 May 2011
Si Pembuat Jejak
Saya melihat video ini untuk pertama kalinya di Dauroh Quran yang diadakan oleh KAMMI Komisariat Batam tahun lalu di Batam. Tentu saja saat itu ketika itu yang menjadikannya menarik bagi saya pribadi hanyalah backsound Jepang yang diputar.
Namun setelah saya melihat lagi, betapa video ini memberikan inspirasi tersendiri bagi diri saya pribadi dan semoga juga semua teman - teman yang melihatnya.
Namun setelah saya melihat lagi, betapa video ini memberikan inspirasi tersendiri bagi diri saya pribadi dan semoga juga semua teman - teman yang melihatnya.
Saturday, 14 May 2011
Saya Ini Sedang Futur
Saya ini sedang futur
Terbukti dengan ogah-ogahan datang ke pengajian tiap pekan
Dengan alasan klasik kuliahlah, lelahlah, kerjalah,
Sibuklah, inilah, itulah
Saya ini sedang futur…
Lihat penampilan saya yang banyak berubah
Tak lagi pandai menjaga pandangan, sering cari sasaran
Saya ini sedang futur
Jarang baca buku tentang Islam, lagi demen baca Koran
Dulu tilawah tidak pernah ketinggalan, sekarang satu lembar udah lumayan
Tilawah sudah tidak berkesan, nonton layer emas ketagihan
Saya ini sedang futur
Mulai malas sholat malam, jarang bertafakur
Ba’da subuh kanan kiri salam, lantas kembali mendengkur
Apalagi waktu libur, sampai menjelang dzuhur
Saya ini sedang futur
Lihat perut semakin buncit, karena junkfood dan pangsit
Kalo infaq mulai sedikit dan mulai pelit
Apalagi saum sunnah, perut saya ogah
Ente tau ane lagi futur
Sedikit dzikir, banyakan tidur, belajar ngawur, IP pun hancur
Shohib-shohib kagak ada yang negur
Ente tau ane lagi futur
Hati beku, otak ngelantur mikirin orang se-dulur
Diri sendiri kagak pernah ngukur
Ente taulah ane sekarang seneng duduk di kursi goyang,
Perut kenyang hati melayang
Mulut sibuk ngomongin orang,
Aib sendiri nggak kebayang
Ente tau ana Bengal
Bangun malem sering ditinggal
Otak bebal banyak menghayal
Udah lupa yang namanya ajal
Ente tau ane begini
Udah sok tau, seneng dipuji ngomong sok suci kayak murrabi,
Kagak ngaca diri sendiri
Ente tau ana gegabah
Petantang-petenteng merasa gagah
Diri ngaku-ngaku ikhwah
Klo mau muhasabah, diri ini nggak beda sama sampah
Ente tau ane sekarang udah kalah di medan perang
Ane pengen pulang kandang
Ke tempat ane dulu datang
Saya ini sedang futur
Tak lagi pandai bersyukur
Seneng disanjung dikritik murung
Saya ini sedang futur
Malas ngurusin da’wah, rajin bikin ortu marah
Sedikit sekali muhasabah, sering kali meng-ghibah
Ya.. saya ini memang sedang futur
Mengapa saya futur …??
Mengapa tidak ada satu ikhwah pun yang menegur dan menghibur??
Kanapa batas-batas mulai mengendur??
Kepura-puraan, basa-basi dan kekakuan subur??
Kenapa di antara kita sudah tidak jujur??
Kenapa ukhuwah di antara kita sudah mulai luntur??
Kenapa di antara kita hanya pandai bertutur??
Ya Allah … berikan hambaMu ini pelipur
Agar saya tidak semakin futur
Apalagi sampai tersungkur…
( KH. Rahmat Abdullah rahimahullah)
==========================================================================
Sebuah Renungan, semoga kita tetap Istiqomah dijalan ini...
wallahu'alam...
*copasan dari fb DPC PKS Karimun
Terbukti dengan ogah-ogahan datang ke pengajian tiap pekan
Dengan alasan klasik kuliahlah, lelahlah, kerjalah,
Sibuklah, inilah, itulah
Saya ini sedang futur…
Lihat penampilan saya yang banyak berubah
Tak lagi pandai menjaga pandangan, sering cari sasaran
Saya ini sedang futur
Jarang baca buku tentang Islam, lagi demen baca Koran
Dulu tilawah tidak pernah ketinggalan, sekarang satu lembar udah lumayan
Tilawah sudah tidak berkesan, nonton layer emas ketagihan
Saya ini sedang futur
Mulai malas sholat malam, jarang bertafakur
Ba’da subuh kanan kiri salam, lantas kembali mendengkur
Apalagi waktu libur, sampai menjelang dzuhur
Saya ini sedang futur
Lihat perut semakin buncit, karena junkfood dan pangsit
Kalo infaq mulai sedikit dan mulai pelit
Apalagi saum sunnah, perut saya ogah
Ente tau ane lagi futur
Sedikit dzikir, banyakan tidur, belajar ngawur, IP pun hancur
Shohib-shohib kagak ada yang negur
Ente tau ane lagi futur
Hati beku, otak ngelantur mikirin orang se-dulur
Diri sendiri kagak pernah ngukur
Ente taulah ane sekarang seneng duduk di kursi goyang,
Perut kenyang hati melayang
Mulut sibuk ngomongin orang,
Aib sendiri nggak kebayang
Ente tau ana Bengal
Bangun malem sering ditinggal
Otak bebal banyak menghayal
Udah lupa yang namanya ajal
Ente tau ane begini
Udah sok tau, seneng dipuji ngomong sok suci kayak murrabi,
Kagak ngaca diri sendiri
Ente tau ana gegabah
Petantang-petenteng merasa gagah
Diri ngaku-ngaku ikhwah
Klo mau muhasabah, diri ini nggak beda sama sampah
Ente tau ane sekarang udah kalah di medan perang
Ane pengen pulang kandang
Ke tempat ane dulu datang
Saya ini sedang futur
Tak lagi pandai bersyukur
Seneng disanjung dikritik murung
Saya ini sedang futur
Malas ngurusin da’wah, rajin bikin ortu marah
Sedikit sekali muhasabah, sering kali meng-ghibah
Ya.. saya ini memang sedang futur
Mengapa saya futur …??
Mengapa tidak ada satu ikhwah pun yang menegur dan menghibur??
Kanapa batas-batas mulai mengendur??
Kepura-puraan, basa-basi dan kekakuan subur??
Kenapa di antara kita sudah tidak jujur??
Kenapa ukhuwah di antara kita sudah mulai luntur??
Kenapa di antara kita hanya pandai bertutur??
Ya Allah … berikan hambaMu ini pelipur
Agar saya tidak semakin futur
Apalagi sampai tersungkur…
( KH. Rahmat Abdullah rahimahullah)
==========================================================================
Sebuah Renungan, semoga kita tetap Istiqomah dijalan ini...
wallahu'alam...
*copasan dari fb DPC PKS Karimun
SURAT TERBUKA UNTUK GUBERNUR KEPULAUAN RIAU DAN BUPATI BINTAN
oleh : Noe Ranger**
Ketua Majelis Permusyawaratan Daerah
KAMMI Daerah Kepri
bismillahirrahmanirrahim
segala puji hanya milik Allah azza wajalla
pemilik singgasana yang luas, meliputi langit dan bumi
raja diraja pemilik seluruh kekuatan dan kekuasaan
penjamin kehidupan makhluk dan pencurah rizki tiada putus
penggenggam nyawa manusia
mari berkaca, adalah sebuah dagelan jika dengan muluknya menisbatkan negeri segantang lada ini dengan simbol2 Islam dalam setiap pengambilan kebijakan dan keputusan, adalah kelucuan yg menggilakan jika secara bersamaan gelar setia amanat yang akan menjalankan klausul "adat bersendi syarak bersendi kitabullah" dengan pernyataan setuju tentang sebuah pesta amoral dalam perspektif kemelayuan diadakan di segantang lada. ada ruang kontadiksi dan paradoks dari ini semua. ketidak pahaman akan menafsirkan upaya meningkatkan kemajuan daerah oleh pemangku jabatan telah mencederai banyak hal, nilai-nilai budaya moral yang tertanam kuat di segantang lada, aturan agama yang ratusan tahun telah di fahami turun temurun, seakan pelegalan acara amoral tersebut telah menikam berkali-kali kebesaran dan kejayaan masa silam yang memang terkenal dengan marwah dan harga diri.
pada sektor aturan moral yang menjadi landasan baku aturan selanjutnya, hukum aurat berlaku bagi muslim karena mereka yang menerapkan. bagi mereka non-muslim tentu tidak mengakui hukum tersebut. karena jelas kalau melayu berarti muslim, masuk melayu berarti masuk islam, itulah yang menjiwai tindak tanduk penduduk melayu silam hingga kini. tidak pantas acara tersebut alasannya adalah acara tersebut digelar di negeri melayu yang notabene mayoritas muslim dan diliput televisi sehingga jadi konsumsi publik, mempertontonkan aurat adalah sesuatu yang memalukan bagi kami orang melayu, customs yang mendarah daging ini tidak akan mungkin dengan mudah meluntur oleh masyarakat melayu yang benar-benar faham dengan kemelayuannya sendiri.
pemerintah hendaknya merunduk sejenak dan berpikir jernih, banyak hal sebenarnya yang bisa menjadi alternatif memajukan negeri, memperbaiki pelaksanaan sistem birokrasi saat ini, memberantas korupsi, mendengar jeritan supir-supir mencari solar yang langka, mendengarkan aspirasi dari konstituen dan masyarakat luas secara gentle dan massif, memusatkan pembangunan manusia, memberi kesempatan banyak anak-anak muda untuk mengenyam pendidikan tinggi dengan beasiswa, memperhatikan pasar, memperhatikan ruang pekerjaan dan kesejahteraan. hentikan kegilaan pada mobil dinas, pada bensin dinas, pada pulsa dinas, pada perjalanan dinas, pada rumah dinas yang tidak akan pernah berakhir kecuali berujung pada penindasan. kalau dalam tulisan ini mendetilkan satu persatu kebobrokan yang ada tentu tidak akan pernah selesai, saya rasa birokrat segantang lada lebih tahu dari saya apa saja kelemahan yang masih melanda.
membuka mata dan membaca dunia jangan sepihak dan serampangan, masih ada china yang sangat melindungi warganya dari pornografi dan pornoaksi, melindungi warganya dari kejahatan korupsi. ada iran yang eksis memajukan bangsanya meski puluhan tahun diembargo dan dikucilkan. sangat disayangkan mata dan hati telah tertutup kepentingan melihat dunia hanya untuk kepentingan dan ambisi tertentu. manakala lombok dan wilayah lain direduksikan ke segantang lada, tentu perlu penyaringan info yang mendalam dan dalil yang kuat. sekarang, di hadapan unsur-unsur kebudayaan melayu, patutkan acara tersebut dibuat demi kepentingan ekonomi yang belum jelas maslahatnya untuk masyarakat sendiri, sangat gambling dan dangkal pikiran.
secara sadar, saya perlu mengingatkan hal ini, karena peringatan rakyat kepada pemimpin adalah sesuatu yang perlu dan lumrah demi kelansungan segantang lada yang aman versi langit dan bumi.
ikan senangin dari singapur
masuk belat ditengah selat
jika ingin negeri makmur
buang maksiat rajinlah shalat
jalin selidi dibuat lukah
dalam lumpur lukahnya berkilat
tuah negeri jangan dilangkah
agar kubur dipenuh malaikat
*surat dibuat berkenaan dengan acara amoral BPF di lagoi bintan
** surat ini hasil copasan dari catatan fb yang bersangkutan
Ketua Majelis Permusyawaratan Daerah
KAMMI Daerah Kepri
bismillahirrahmanirrahim
segala puji hanya milik Allah azza wajalla
pemilik singgasana yang luas, meliputi langit dan bumi
raja diraja pemilik seluruh kekuatan dan kekuasaan
penjamin kehidupan makhluk dan pencurah rizki tiada putus
penggenggam nyawa manusia
mari berkaca, adalah sebuah dagelan jika dengan muluknya menisbatkan negeri segantang lada ini dengan simbol2 Islam dalam setiap pengambilan kebijakan dan keputusan, adalah kelucuan yg menggilakan jika secara bersamaan gelar setia amanat yang akan menjalankan klausul "adat bersendi syarak bersendi kitabullah" dengan pernyataan setuju tentang sebuah pesta amoral dalam perspektif kemelayuan diadakan di segantang lada. ada ruang kontadiksi dan paradoks dari ini semua. ketidak pahaman akan menafsirkan upaya meningkatkan kemajuan daerah oleh pemangku jabatan telah mencederai banyak hal, nilai-nilai budaya moral yang tertanam kuat di segantang lada, aturan agama yang ratusan tahun telah di fahami turun temurun, seakan pelegalan acara amoral tersebut telah menikam berkali-kali kebesaran dan kejayaan masa silam yang memang terkenal dengan marwah dan harga diri.
pada sektor aturan moral yang menjadi landasan baku aturan selanjutnya, hukum aurat berlaku bagi muslim karena mereka yang menerapkan. bagi mereka non-muslim tentu tidak mengakui hukum tersebut. karena jelas kalau melayu berarti muslim, masuk melayu berarti masuk islam, itulah yang menjiwai tindak tanduk penduduk melayu silam hingga kini. tidak pantas acara tersebut alasannya adalah acara tersebut digelar di negeri melayu yang notabene mayoritas muslim dan diliput televisi sehingga jadi konsumsi publik, mempertontonkan aurat adalah sesuatu yang memalukan bagi kami orang melayu, customs yang mendarah daging ini tidak akan mungkin dengan mudah meluntur oleh masyarakat melayu yang benar-benar faham dengan kemelayuannya sendiri.
pemerintah hendaknya merunduk sejenak dan berpikir jernih, banyak hal sebenarnya yang bisa menjadi alternatif memajukan negeri, memperbaiki pelaksanaan sistem birokrasi saat ini, memberantas korupsi, mendengar jeritan supir-supir mencari solar yang langka, mendengarkan aspirasi dari konstituen dan masyarakat luas secara gentle dan massif, memusatkan pembangunan manusia, memberi kesempatan banyak anak-anak muda untuk mengenyam pendidikan tinggi dengan beasiswa, memperhatikan pasar, memperhatikan ruang pekerjaan dan kesejahteraan. hentikan kegilaan pada mobil dinas, pada bensin dinas, pada pulsa dinas, pada perjalanan dinas, pada rumah dinas yang tidak akan pernah berakhir kecuali berujung pada penindasan. kalau dalam tulisan ini mendetilkan satu persatu kebobrokan yang ada tentu tidak akan pernah selesai, saya rasa birokrat segantang lada lebih tahu dari saya apa saja kelemahan yang masih melanda.
membuka mata dan membaca dunia jangan sepihak dan serampangan, masih ada china yang sangat melindungi warganya dari pornografi dan pornoaksi, melindungi warganya dari kejahatan korupsi. ada iran yang eksis memajukan bangsanya meski puluhan tahun diembargo dan dikucilkan. sangat disayangkan mata dan hati telah tertutup kepentingan melihat dunia hanya untuk kepentingan dan ambisi tertentu. manakala lombok dan wilayah lain direduksikan ke segantang lada, tentu perlu penyaringan info yang mendalam dan dalil yang kuat. sekarang, di hadapan unsur-unsur kebudayaan melayu, patutkan acara tersebut dibuat demi kepentingan ekonomi yang belum jelas maslahatnya untuk masyarakat sendiri, sangat gambling dan dangkal pikiran.
secara sadar, saya perlu mengingatkan hal ini, karena peringatan rakyat kepada pemimpin adalah sesuatu yang perlu dan lumrah demi kelansungan segantang lada yang aman versi langit dan bumi.
ikan senangin dari singapur
masuk belat ditengah selat
jika ingin negeri makmur
buang maksiat rajinlah shalat
jalin selidi dibuat lukah
dalam lumpur lukahnya berkilat
tuah negeri jangan dilangkah
agar kubur dipenuh malaikat
*surat dibuat berkenaan dengan acara amoral BPF di lagoi bintan
** surat ini hasil copasan dari catatan fb yang bersangkutan
Kepada Siapa Kami Mengadu? (Mempertanyakan Peran Penyandang Gelar Adat dalam Menjaga Marwah Melayu)
Oleh : Nurul Mahfud*
Ketua KAMMI Komisariat Batam
Tanggal 11 mei kemarin, Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (LAM Kepri) baru saja memberikan apresiasi kepada Gubernur Kepulauan Riau saat ini. Apresiasi berupa pemberian gelar Datok Setia Amanah ini diberikan atas beberapa pertimbangan, salah satunya adalah karena pak gubernur dinilai telah banyak mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat melayu
Melalui tulisan ini penulis tak lupa ingin mengucapkan selamat atas gelar Datok Setia Amanah yang telah didapat Bapak gubernur. Semoga dengan adanya gelar tersebut Bapak Gubernur semakin progresif dalam membangun Kepulauan Riau.
Gelar Datok Setia Amanah ini terlihat sangat cocok diterima oleh Bapak Gubernur yang memiliki visi mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Bunda tanah melayu yang ramah lingkungan, sejahtera dan berakhlak mulia.
Kini dengan adanya gelar adat yang disandang ini, Bapak Gubernur tidak hanya dituntut untuk memajukan Kepulauan Riau, namun beliau juga dituntut untuk senatiasa menjaga marwah, martabat dan harga diri Kepulauan Riau.
Mencermati tulisan Bapak Huzrin Hood, seorang tokoh masyarakat yang juga mendapatkan gelar adat sebagi pemangku adat kerajaan Bentan. Dalam tulisan yang ditampilkan Batam Pos dua hari yang lalu (11/5) tersebut, Bapak Huzrin Hood menggambarkan begitu besarnya harapan masyarakat di dalam sebuah gelar adat.
Dari tulisan tersebut penulis melihat ada dua sisi yang diharapkan oleh masyarakat dari seorang tokoh yang mendapatkan gelar adat. yang pertama adalah masyarakat mengharapkan tokoh yang mendapatkan gelar adat mampu menjadi pemimpin yang amanah, dekat dengan masyarakat dan mampu mensejahterakan masyarakat.
Kedua, mereka yang mendapatkan gelar adat juga diharapkan untuk menjadi seorang penjaga adat. melayu merupakan sebuah kebudayaan yang memiliki nilai-nilai yang mulia dan sangat erat dengan ajaran islam. Masyarakat melayu tentunya mengharapkan para penyandang gelar adat mampu menjaga nilai-nilai mulia tersebut sebagai marwah melayu.
Tak heran makanya jika Tenas Effendy dalam bukunya tunjuk ajar melayu menyebutkan: Apa tanda melayu jati, bersama Islam hidup dan mati. Apa tanda Melayu bertuah, memeluk Islam tiada menyalah. Apa tanda melayu bertuah, sebarang laku menurut sunnah. Apa tanda melayu pilihan,hidup matinya dalam beriman. Apa tanda melayu beradat, syarak dipegang, sunnah diingat.
Termasuk dalam membuat rancangan maupun kebijakan terkait upaya pengembangan Kepulauan Riau. Bapak Gubernur selaku pemimpin Kepulauan Riau kewajiban untuk memperhatikan apakah rancangan dan kebijakan yang dibuatnya mengkikis nilai-nilai adat. Sehingga rancangan dan kebijakan yang dibuat tidak menodai marwah Kepulauan Riau.
Harus diakui saat ini perekonomian merupakan salah saktu factor yang menentukan maju atau tidaknya suatu daerah. Tidak heran makanya jika setiap daerah berlomba-lomba mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan perekonomian di daerahnya.
Industri pariwisata memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan perekonomian. Besarnya potensi bidang pariwisata dalam sektor perekonomian ini pernah disampaikan oleh David Scowsill, Presiden dan CEO world Travel & Tourism Council (WTTC).
Dalam siaran persnya ia menyampaikan bahwa pariwisata mampu menciptakan lapangan pekerjaan, menghasilkan ekspor, dan merangsang investasi. Di masa-masa pemulihan pasca krisis global saat ini, industry pariwisata berada dalam posisi unik untuk memperkuat pertumbuhan ekononomi.
Berbicara tentang pariwisata tentunya tidak bisa lepas dari kebudayaan daerah itu sendiri. Di Kepulauan Riau kita memiliki beragam potensi di bidang pariwisata yang jika dikelola dengan baik akan dapat menjadikan kebanggaan tersendiri bagi provinsi Kepulauan Riau. Seperti halnya yang tertera dalam kolom inspirasi Batam pos yang berjudul kelola wisata, bahwa wisata itu terbentuk dengan merujuk pada kekhasannya yang telah dikelola dengan baik.
Untuk itu pengelolaan industri pariwisata ini tentunya tidak boleh mengesampingkan nilai-nilai adat dan kebudayaan yang kita miliki sebagai bangsa melayu. Kebudayaan melayu merupakan kebudayaan yang begitu identik dengan norma-norma kesopanan. Sehingga jangan sampai demi mendapatkan sebuah keuntungan kita menjual nilai-nilai kebudayaan yang selama ini kita junjung.
Kepulauan Riau sendiri telah memiliki sebuah kawasan pariwisata terpadu di pulau bintan yang dikenal dengan sebutan lagoi. Di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, bukan keanehan lagi jika terjadi benturan antara kebudayaan asing dengan kebudayaan daerah dalam pengembangan industri pariwisata.
Seperti yang terjadi saat ini, sebuah event internasional bernama Bikini Party Fashion akan diselenggarakan di lagoi. Event ini akan disiarkan langsung oleh sebuah stasiun TV Fashion internasional. Kehadiran event ini di tanah melayu tentunya membuat respon penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Event yang akan mempertontonkan kemolekan tubuh persertanya yang dibalutkan dengan bikini putih ini dilihat dari kacamata adat maupun agama sudah sangat bertentangan. Namun mirisnya munculnya berbagai statemen dari para tokoh adat yang mendukung event ini pun kontan menyakiti masyarakat percaya kepada mereka untuk menjaga adat.
Penulis sebagai bagian dari masyarakat Kepulauan Riau yang sangat mencintai kebudayaan melayu dan menghormati para penyandang gelar adat sangat mengharapkan para penyandang gelar adat tidak diam saja atau bahkan secara terang-terangan mendukung tergelarnya Bikini Party Fashion di tanah melayu ini. Jika harapan ini terabaikan, maka pada siapa lagikah masyarakat Kepulauan Riau menyampaikan aduannya untuk menjaga nilai-nilai mulia budaya melayu?
Namun tak ada yang perlu dikhawatirkan, penulis yakin masyarakat melayu adalah masyarakat yang memiliki keyakinan dan keimanan yang kuat. Disaat para tokoh adat hanya diam, maka masyarakat melayu punya Allah SWT tempat mengadu agar nilai-nilai budaya melayu tetap terjaga. Dan biarlah Allah SWT nanti yang mempertanyakan tanggung jawab para tokoh adat yang notabene mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjaga adat justru yang hanya diam saja ketika adatnya mulai ternodai.
Ketua KAMMI Komisariat Batam
Tanggal 11 mei kemarin, Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (LAM Kepri) baru saja memberikan apresiasi kepada Gubernur Kepulauan Riau saat ini. Apresiasi berupa pemberian gelar Datok Setia Amanah ini diberikan atas beberapa pertimbangan, salah satunya adalah karena pak gubernur dinilai telah banyak mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat melayu
Melalui tulisan ini penulis tak lupa ingin mengucapkan selamat atas gelar Datok Setia Amanah yang telah didapat Bapak gubernur. Semoga dengan adanya gelar tersebut Bapak Gubernur semakin progresif dalam membangun Kepulauan Riau.
Gelar Datok Setia Amanah ini terlihat sangat cocok diterima oleh Bapak Gubernur yang memiliki visi mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Bunda tanah melayu yang ramah lingkungan, sejahtera dan berakhlak mulia.
Kini dengan adanya gelar adat yang disandang ini, Bapak Gubernur tidak hanya dituntut untuk memajukan Kepulauan Riau, namun beliau juga dituntut untuk senatiasa menjaga marwah, martabat dan harga diri Kepulauan Riau.
Mencermati tulisan Bapak Huzrin Hood, seorang tokoh masyarakat yang juga mendapatkan gelar adat sebagi pemangku adat kerajaan Bentan. Dalam tulisan yang ditampilkan Batam Pos dua hari yang lalu (11/5) tersebut, Bapak Huzrin Hood menggambarkan begitu besarnya harapan masyarakat di dalam sebuah gelar adat.
Dari tulisan tersebut penulis melihat ada dua sisi yang diharapkan oleh masyarakat dari seorang tokoh yang mendapatkan gelar adat. yang pertama adalah masyarakat mengharapkan tokoh yang mendapatkan gelar adat mampu menjadi pemimpin yang amanah, dekat dengan masyarakat dan mampu mensejahterakan masyarakat.
Kedua, mereka yang mendapatkan gelar adat juga diharapkan untuk menjadi seorang penjaga adat. melayu merupakan sebuah kebudayaan yang memiliki nilai-nilai yang mulia dan sangat erat dengan ajaran islam. Masyarakat melayu tentunya mengharapkan para penyandang gelar adat mampu menjaga nilai-nilai mulia tersebut sebagai marwah melayu.
Tak heran makanya jika Tenas Effendy dalam bukunya tunjuk ajar melayu menyebutkan: Apa tanda melayu jati, bersama Islam hidup dan mati. Apa tanda Melayu bertuah, memeluk Islam tiada menyalah. Apa tanda melayu bertuah, sebarang laku menurut sunnah. Apa tanda melayu pilihan,hidup matinya dalam beriman. Apa tanda melayu beradat, syarak dipegang, sunnah diingat.
Termasuk dalam membuat rancangan maupun kebijakan terkait upaya pengembangan Kepulauan Riau. Bapak Gubernur selaku pemimpin Kepulauan Riau kewajiban untuk memperhatikan apakah rancangan dan kebijakan yang dibuatnya mengkikis nilai-nilai adat. Sehingga rancangan dan kebijakan yang dibuat tidak menodai marwah Kepulauan Riau.
Harus diakui saat ini perekonomian merupakan salah saktu factor yang menentukan maju atau tidaknya suatu daerah. Tidak heran makanya jika setiap daerah berlomba-lomba mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan perekonomian di daerahnya.
Industri pariwisata memiliki potensi yang cukup besar untuk meningkatkan perekonomian. Besarnya potensi bidang pariwisata dalam sektor perekonomian ini pernah disampaikan oleh David Scowsill, Presiden dan CEO world Travel & Tourism Council (WTTC).
Dalam siaran persnya ia menyampaikan bahwa pariwisata mampu menciptakan lapangan pekerjaan, menghasilkan ekspor, dan merangsang investasi. Di masa-masa pemulihan pasca krisis global saat ini, industry pariwisata berada dalam posisi unik untuk memperkuat pertumbuhan ekononomi.
Berbicara tentang pariwisata tentunya tidak bisa lepas dari kebudayaan daerah itu sendiri. Di Kepulauan Riau kita memiliki beragam potensi di bidang pariwisata yang jika dikelola dengan baik akan dapat menjadikan kebanggaan tersendiri bagi provinsi Kepulauan Riau. Seperti halnya yang tertera dalam kolom inspirasi Batam pos yang berjudul kelola wisata, bahwa wisata itu terbentuk dengan merujuk pada kekhasannya yang telah dikelola dengan baik.
Untuk itu pengelolaan industri pariwisata ini tentunya tidak boleh mengesampingkan nilai-nilai adat dan kebudayaan yang kita miliki sebagai bangsa melayu. Kebudayaan melayu merupakan kebudayaan yang begitu identik dengan norma-norma kesopanan. Sehingga jangan sampai demi mendapatkan sebuah keuntungan kita menjual nilai-nilai kebudayaan yang selama ini kita junjung.
Kepulauan Riau sendiri telah memiliki sebuah kawasan pariwisata terpadu di pulau bintan yang dikenal dengan sebutan lagoi. Di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, bukan keanehan lagi jika terjadi benturan antara kebudayaan asing dengan kebudayaan daerah dalam pengembangan industri pariwisata.
Seperti yang terjadi saat ini, sebuah event internasional bernama Bikini Party Fashion akan diselenggarakan di lagoi. Event ini akan disiarkan langsung oleh sebuah stasiun TV Fashion internasional. Kehadiran event ini di tanah melayu tentunya membuat respon penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Event yang akan mempertontonkan kemolekan tubuh persertanya yang dibalutkan dengan bikini putih ini dilihat dari kacamata adat maupun agama sudah sangat bertentangan. Namun mirisnya munculnya berbagai statemen dari para tokoh adat yang mendukung event ini pun kontan menyakiti masyarakat percaya kepada mereka untuk menjaga adat.
Penulis sebagai bagian dari masyarakat Kepulauan Riau yang sangat mencintai kebudayaan melayu dan menghormati para penyandang gelar adat sangat mengharapkan para penyandang gelar adat tidak diam saja atau bahkan secara terang-terangan mendukung tergelarnya Bikini Party Fashion di tanah melayu ini. Jika harapan ini terabaikan, maka pada siapa lagikah masyarakat Kepulauan Riau menyampaikan aduannya untuk menjaga nilai-nilai mulia budaya melayu?
Namun tak ada yang perlu dikhawatirkan, penulis yakin masyarakat melayu adalah masyarakat yang memiliki keyakinan dan keimanan yang kuat. Disaat para tokoh adat hanya diam, maka masyarakat melayu punya Allah SWT tempat mengadu agar nilai-nilai budaya melayu tetap terjaga. Dan biarlah Allah SWT nanti yang mempertanyakan tanggung jawab para tokoh adat yang notabene mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjaga adat justru yang hanya diam saja ketika adatnya mulai ternodai.
*tulisan ini saya copas dari fb yang bersangkutan
Wednesday, 11 May 2011
Bimbingan Konseling : Prinsip dan Asas
Oke pagi ini saya sudah sangat sangat berniat untuk membuat sebuah tulisan sebagai persiapan untuk ujian nanti malam. Begitu sudah siap akan menulis tiba – tiba suara sms masuk berbunyi dan datang lah perintah sang ketua untuk mengirimkannya beberapa file serta beberapa hal lainnya yang patut disiapkan hari itu. Niat yang sudah di ujung jari akhirnya kembali ke kaki dan saya harus menunda untuk menulis, sebagai gantinya pagi ini saya sibuk mengedit semua surat – surat. Hoooooh……
Waktu berjalan begitu cepat dan hari sudah menunjukkan pukul 10 lewat beberapa menit ketika tugas itu selesai. Mari kembali ke niat awal untuk menuliskan hal – yang harus saya persiapkan untuk ujian bimbingan dan konseling nanti malam.
Bimbingan dan konseling pada hakikatnya berfungsi untuk memfasilitasi para siswa di sekolah untuk mengembangkan potensi dirinya serta mengambil peran dalam proses tumbuh kembangnya. Ini merupakan tulisan yang tercatat dalam buku kuning saya yang sacral itu (heee…). Seorang guru BK bukanlah seperti yang kita lihat dan alami selama ini. Persepsi kita tentang guru BK hanya sebatas guru yang bertugas untuk menangani anak – anak bermasalah, terutama dalam hal kedisiplinan dan perilaku menyimpang di sekolah. Tentu saja ini sempit sekali dan merupakan pengertian yang salah menurut saya.
Selanjutnya muncul pertanyaan di kepala saya, jika demikian seharusnya satu sekolah tidak cukup memiliki satu atau dua orang guru BK. Kira – kira jika fungsinya seperti itu, berapa ya idealnya guru BK di sekolah? Lalu seberapa besarkah pengaruh guru BK dalam keberhasilan peserta didik? Hmmm saya masih belum bisa menemukan jawabannya karena juga tidak memungkinkan dengan sistem pendidikan saat ini ( emang sistem yang gimana toh hehehe *sotoy.com )
Baiklah, kembali ke catatan berikutnya. Karena BK yang sedang saya pelajari saat ini lebih mengarah kepada bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak – anak, maka ada beberapa prosedur yang harus dilewati ketika seorang guru atau konselor (secara dosen saya itu berprofesi semacam konselor gitu, aktif di KPAI soalnya ) menemukan seorang anak yang punya masalah ( bukan anak bermasalah lhooo ).
Pertama yang harus dilakukan ialah mengidentifikasi kasus yang sedang menimpa anak tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik atau istilahnya call them approach. Hal ini bertujuan untuk menjalin keakraban dengan peserta didik atau anak yang sedang mendapatkan masalah tersebut. Dalam upaya mendekatkan diri dengan peserta didik dengan sendirinya ia akan belajar memahami masalahnya sendiri. Kemudian, di langkah pertama ini seorang guru BK melakukan analisis dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi.
Kedua, mengidentifikasi masalah yaitu dengan cara mendeteksi peserta didik yang bermasalah tersebut dengan meggunakan instrument atau alat ungkap masalah. Adapun aspek – aspek yang diperlukan dalam mengungkapkan masalah ialah sebagai berikut; bagaimana kondisi jasmani dan kesehatan, kepribadian, interaksi sosial, financial, keadaan dan hubungan keluarga, hubungan muda mudi serta penggunaan waktu senggang.
Ketiga, melakukan diagnose, yaitu mencari factor penyebab masalah peserta didik tersebut. Factor penyebab bisa berasal dari luar juga bisa berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Kemudian yang keempat melakukan prognosis yaitu menganalisis apakah masalah itu bisa diatasi atau tidak.
Langkah kelima ialah dengan melakukan treatment atau upaya penyembuhan atau penyelesaian masalah peserta didik. Dan terakhir, evaluasi dan follow up untuk mengetahui apakah layanan/konseling yang sudah dilakukan berhasil atau tidak.
PERTEMUAN II
Di pertemuan selanjutnya dosen saya mulai menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling. Dalam catatan di buku kuning saya, dikatakan bahwa konseling merupakan bimbingan atau teknik yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta didik. Sementara itu bimbingan dijelaskan sebagai bantuan yang diberikan kepada peserta didik.
Ketika diajuka pertanyaan apa saja syarat menjadi konselor, maka untuk menjadi konselor itu merupakan hal yang tidak mudah karena memerlukan persiapan mental, fisik dan rohani serta mesti ramah pada orang yang akan dibimbing. Selain itu peserta didik yang akan dibimbing juga mesti menyatakan kesediaannya untuk mendapatkan bimbingan tersbut.
Adapun misi layanan konseling ada tiga macam, pertama pendidikan yaitu melakukan pembentukan karakter terhadap peserta didik. Kedua, pengembangan potensi peserta didik. Yang terakhir, pengentasan masalah yaitu mengeluarkan peserta didik dari permasalahan.
Berhubungan dengan pengertian konseling, maka ada dua teknik bimbingan yang biasa dilakukan yaitu grup guidance dan individual conselling. Dalam grup guidance ada banyak hal yang bisa dilakukan antara lain home run yaitu melakukan pendekatan kepada peserta didik . kemudian berwisata dan diskusi kelompok di mana masing – masing peserta terlibat untuk memecahkan masalah bersama – sama. Kegiatan lainya dapat berbentuk kegiatan kelompok, organisasi siswa, sosio drama atau bermain peran, dan psiko drama yaitu menyelesaikan masalah dari segi psikis. Sementara itu untuk individual conselling merupakan teknik bimbingan yang dilakukan face to face artinya hanya antara peserta didik dan konselor atau guru BK.
PERTEMUAN III
Cukup lama tidak mengadakan pertemuan dengan dosen cantik kami. Di pertemuan ketiga kami mulai membahas prinsip – prinsip bimbingan konseling dan asas bimbingan konseling.
Prinsip bimbingan konseling yang pertama ialah bimbingan konseling ini diperuntukkan bagi semua individu yang artinya siapapun orangnya berhak mendapatkan bimbingan konseling dan setiap konselor mengarah pada promotif, preventif, akuratif dan rehabilitative. Kedua bimbingan konseling merupakan proses individuasi yang benar – benar diberikan pada anak yang bermasalah meskipun menggunakan teknik kelompok.
Ketiga, bimbingan yang diberikan menekankan pada hal positif. Keempat, bimbingan ini merupakan usaha bersama. Selanjutnya hal esensi dalam bimbingan konseling ialah pengambilan keputusan. Terakhir, dapat dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan.
Selanjutnya mari kita bicarakan masalah asas bimbingan konseling antara lain meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan (artinya orang yang akan dibimbing harus menyatakan kerelaannya), asas keterbukaan ( tidak boleh ada fakta yang disembunyikan ), asas kegiatan ( individu harus berpartisipasi ), kemandirian ( anak yang bermasalah menjadi dewasa dalam menghadapi masalah ), serta asas kekinian. Kemudian, asas kedinamisan, keterpaduan ( kerjasama antara beberapa pihak ), keharmonisan ( tidak bertentangan dengan adat dan nilai agama ), dan keahlian ( dilakukan oleh seorang professional ). Asas yang terakhir yaitu asas ahli tangan kasus yang artinya kasus dapat dialihkan jika tidak dapat ditangani oleh pihak – pihak terkait.
Ya gitu lah catatan saya selama tiga pertemuan bimbingan dan konseling ini, pertemuan berikutnya kami lanjutkan dengan mendiskusikan kasus – kasus yang paling banyak dihadapi oleh anak – anak zaman sekarang seperti pergaulan bebas, kekerasan dalam rumah tangga dan kasus lainnya.
So semoga catatan ini bermanfaat buat teman – teman semua. Dan boleh dicopas, asal mencantumkan penulis aslinya hohhooho....
Waktu berjalan begitu cepat dan hari sudah menunjukkan pukul 10 lewat beberapa menit ketika tugas itu selesai. Mari kembali ke niat awal untuk menuliskan hal – yang harus saya persiapkan untuk ujian bimbingan dan konseling nanti malam.
Bimbingan dan konseling pada hakikatnya berfungsi untuk memfasilitasi para siswa di sekolah untuk mengembangkan potensi dirinya serta mengambil peran dalam proses tumbuh kembangnya. Ini merupakan tulisan yang tercatat dalam buku kuning saya yang sacral itu (heee…). Seorang guru BK bukanlah seperti yang kita lihat dan alami selama ini. Persepsi kita tentang guru BK hanya sebatas guru yang bertugas untuk menangani anak – anak bermasalah, terutama dalam hal kedisiplinan dan perilaku menyimpang di sekolah. Tentu saja ini sempit sekali dan merupakan pengertian yang salah menurut saya.
Selanjutnya muncul pertanyaan di kepala saya, jika demikian seharusnya satu sekolah tidak cukup memiliki satu atau dua orang guru BK. Kira – kira jika fungsinya seperti itu, berapa ya idealnya guru BK di sekolah? Lalu seberapa besarkah pengaruh guru BK dalam keberhasilan peserta didik? Hmmm saya masih belum bisa menemukan jawabannya karena juga tidak memungkinkan dengan sistem pendidikan saat ini ( emang sistem yang gimana toh hehehe *sotoy.com )
Baiklah, kembali ke catatan berikutnya. Karena BK yang sedang saya pelajari saat ini lebih mengarah kepada bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak – anak, maka ada beberapa prosedur yang harus dilewati ketika seorang guru atau konselor (secara dosen saya itu berprofesi semacam konselor gitu, aktif di KPAI soalnya ) menemukan seorang anak yang punya masalah ( bukan anak bermasalah lhooo ).
Pertama yang harus dilakukan ialah mengidentifikasi kasus yang sedang menimpa anak tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada peserta didik atau istilahnya call them approach. Hal ini bertujuan untuk menjalin keakraban dengan peserta didik atau anak yang sedang mendapatkan masalah tersebut. Dalam upaya mendekatkan diri dengan peserta didik dengan sendirinya ia akan belajar memahami masalahnya sendiri. Kemudian, di langkah pertama ini seorang guru BK melakukan analisis dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada peserta didik untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi.
Kedua, mengidentifikasi masalah yaitu dengan cara mendeteksi peserta didik yang bermasalah tersebut dengan meggunakan instrument atau alat ungkap masalah. Adapun aspek – aspek yang diperlukan dalam mengungkapkan masalah ialah sebagai berikut; bagaimana kondisi jasmani dan kesehatan, kepribadian, interaksi sosial, financial, keadaan dan hubungan keluarga, hubungan muda mudi serta penggunaan waktu senggang.
Ketiga, melakukan diagnose, yaitu mencari factor penyebab masalah peserta didik tersebut. Factor penyebab bisa berasal dari luar juga bisa berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Kemudian yang keempat melakukan prognosis yaitu menganalisis apakah masalah itu bisa diatasi atau tidak.
Langkah kelima ialah dengan melakukan treatment atau upaya penyembuhan atau penyelesaian masalah peserta didik. Dan terakhir, evaluasi dan follow up untuk mengetahui apakah layanan/konseling yang sudah dilakukan berhasil atau tidak.
PERTEMUAN II
Di pertemuan selanjutnya dosen saya mulai menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling. Dalam catatan di buku kuning saya, dikatakan bahwa konseling merupakan bimbingan atau teknik yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta didik. Sementara itu bimbingan dijelaskan sebagai bantuan yang diberikan kepada peserta didik.
Ketika diajuka pertanyaan apa saja syarat menjadi konselor, maka untuk menjadi konselor itu merupakan hal yang tidak mudah karena memerlukan persiapan mental, fisik dan rohani serta mesti ramah pada orang yang akan dibimbing. Selain itu peserta didik yang akan dibimbing juga mesti menyatakan kesediaannya untuk mendapatkan bimbingan tersbut.
Adapun misi layanan konseling ada tiga macam, pertama pendidikan yaitu melakukan pembentukan karakter terhadap peserta didik. Kedua, pengembangan potensi peserta didik. Yang terakhir, pengentasan masalah yaitu mengeluarkan peserta didik dari permasalahan.
Berhubungan dengan pengertian konseling, maka ada dua teknik bimbingan yang biasa dilakukan yaitu grup guidance dan individual conselling. Dalam grup guidance ada banyak hal yang bisa dilakukan antara lain home run yaitu melakukan pendekatan kepada peserta didik . kemudian berwisata dan diskusi kelompok di mana masing – masing peserta terlibat untuk memecahkan masalah bersama – sama. Kegiatan lainya dapat berbentuk kegiatan kelompok, organisasi siswa, sosio drama atau bermain peran, dan psiko drama yaitu menyelesaikan masalah dari segi psikis. Sementara itu untuk individual conselling merupakan teknik bimbingan yang dilakukan face to face artinya hanya antara peserta didik dan konselor atau guru BK.
PERTEMUAN III
Cukup lama tidak mengadakan pertemuan dengan dosen cantik kami. Di pertemuan ketiga kami mulai membahas prinsip – prinsip bimbingan konseling dan asas bimbingan konseling.
Prinsip bimbingan konseling yang pertama ialah bimbingan konseling ini diperuntukkan bagi semua individu yang artinya siapapun orangnya berhak mendapatkan bimbingan konseling dan setiap konselor mengarah pada promotif, preventif, akuratif dan rehabilitative. Kedua bimbingan konseling merupakan proses individuasi yang benar – benar diberikan pada anak yang bermasalah meskipun menggunakan teknik kelompok.
Ketiga, bimbingan yang diberikan menekankan pada hal positif. Keempat, bimbingan ini merupakan usaha bersama. Selanjutnya hal esensi dalam bimbingan konseling ialah pengambilan keputusan. Terakhir, dapat dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan.
Selanjutnya mari kita bicarakan masalah asas bimbingan konseling antara lain meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan (artinya orang yang akan dibimbing harus menyatakan kerelaannya), asas keterbukaan ( tidak boleh ada fakta yang disembunyikan ), asas kegiatan ( individu harus berpartisipasi ), kemandirian ( anak yang bermasalah menjadi dewasa dalam menghadapi masalah ), serta asas kekinian. Kemudian, asas kedinamisan, keterpaduan ( kerjasama antara beberapa pihak ), keharmonisan ( tidak bertentangan dengan adat dan nilai agama ), dan keahlian ( dilakukan oleh seorang professional ). Asas yang terakhir yaitu asas ahli tangan kasus yang artinya kasus dapat dialihkan jika tidak dapat ditangani oleh pihak – pihak terkait.
Ya gitu lah catatan saya selama tiga pertemuan bimbingan dan konseling ini, pertemuan berikutnya kami lanjutkan dengan mendiskusikan kasus – kasus yang paling banyak dihadapi oleh anak – anak zaman sekarang seperti pergaulan bebas, kekerasan dalam rumah tangga dan kasus lainnya.
So semoga catatan ini bermanfaat buat teman – teman semua. Dan boleh dicopas, asal mencantumkan penulis aslinya hohhooho....
Friday, 6 May 2011
MERAJUK
Pernah merajuk? Hehehe.... Tak semua orang pernah mengalaminya, atau bahkan termasuk kategori yang sering.
Sedikit berbagi, yang kupelajari dari merajuk :
So stop merajuk!!
"Roda dakwah akan terus berputar ada dengan tidak adanya kau bersamanya. Jika dakwah tak bersamamu, maka ia akan bersama orang lain. Namun jika kau tidak bersamanya, kau akan bersama siapa?"
"Allah akan menggantikan mereka di mana mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka"
Sedikit berbagi, yang kupelajari dari merajuk :
- Tidak bisa tersenyum karena harus manyun seharian penuh di mana itu bukan karakter sebenarnya yang suka senyum sana sini dan kadang tak jelas sendiri
- Lebih gampang capek karena membutuhkan energi yang besar untuk melakukan sesuatu yang hampir tak pernah dilakukan sebelumnya.
- Tak leluasa berbicara karena harus konsisten pasang muka manyun agar merajuk bisa dirasakan dan diketahui oleh orang yang bersangkutan.
- Membuat orang lain salah paham dan bisa saja sakit hati mendalam karena dicuekkin saat bicara face to face, soalnya ngomong sambil manyun.
- Buang waktu karena ketika aksi merajuk dilancarkan, tak ada yang peduli. Ujung - ujungnya sakit hati sendiri --"
- Tak terlibat dalam kegiatan - kegiatan yang bermanfaat dan berkontribusi di dalamnya
So stop merajuk!!
"Roda dakwah akan terus berputar ada dengan tidak adanya kau bersamanya. Jika dakwah tak bersamamu, maka ia akan bersama orang lain. Namun jika kau tidak bersamanya, kau akan bersama siapa?"
"Allah akan menggantikan mereka di mana mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka"
Subscribe to:
Posts (Atom)