Tuesday 15 December 2009

PRESIDENKU



Democrazy malam ini seru juga. Agenda sidang kali ini membahas cara komunikasi Pak SBY yang belakangan tidak stabil. Di beberapa tayangan video terlihat Bapak Presiden SBY yang dinilai “marah-marah”. Seperti saat berpidato di pertemuan para Bupati. Ada seorang Bupati yang tertidur kala sang Presiden berpidato. Kemudian beliau dengan tegas mnegur Bupati tersebut, “ Itu yang tidur, klo mau tidur silahkan di luar. Bagaimana pemimpin mau memimpin rakyat? “
            Oleh media hal ini dibesar-besarkan. Media kemudian membentuk opini publik dengan mengatakan bahwa emosi sang Presiden sedang tidak stabil. Terbukti dengan sikapnya yang marah-marah.
            Seorang ahli komunikasi politik yang hadir malam itu sebagai narasumber berkata, ” SBY mulai kelihatan watak dasarnya. Dan ini sudah mulai terlihat di jilid 2 ia memimpin. Sebelumnya di jilid 1 banyak pemolesan dan drama.”
            Tak hanya itu, seorang pengamat politik yang juga diundang oleh Democrazy berpendapat bahwa presiden SBY merasa dirinya hebat. Beliau tidak mau dicuekin dan berbagai pendapat yang menurut penulis negatif terhadap Pak SBY.
            Penulis jadi berpikir dan heran, sebenarnya apa yang terjadi? Pendapat-pendapat negatif mengenai Pak SBY akhir-akhir ini terus bermunculan. Saat Beliau merasa keamanannya meulai terancam oleh kekuatan politik tertentu, muncullah opini bahwa Pak SBY bawaannya selalu curiga, paranoid. SBY terlalu over dalam menghadapi suatu masalah. Beliau seharusnya tidak perlu takut karena beliau adalah pilihan rakyat dan didukung oleh DPR serta aparat keamanan di belakangnya.
            Diakui bahwa akhir-akhir ini cukup banyak masalah yang dihadapi oleh Indonesia. Dan sama sekali tidak ringan. Dimulai dari kasus Antasari yang melahirkan kasus Bibit – Chandra dan Bank Century. Presiden SBY ditantang. Agendanya untuk memberantas korupsi benar-benar minta dibuktikan. Rakyat mulai menagih janji kampanye beliau. Desakan – desakan dari berbagai pihak pun terus menekan beliau untuk menagambil sikap.
            Kembali pada pendapat-pendapat miring tadi, ada lagi yang membela bahwa presiden juga manusia. Marah, gusar, dan curiga adalah hal yang manusiawi. Menurut Arswendo Atmowiloto, salah seorang narasumber, opini-opini tersebut ada disebabkan oleh konsep masyarakt sendiri mengenai beliau. Seorang presiden tidak boleh marah, tidak boleh tegang, harus senyum terus, tidak boleh begini, tidak boleh begitu dan lain sebagainya.
            Sudah tidak hormatkah bangsa ini pada pemimpinnya?? Apakah tidak ada lagi rasa segan rakyat saat mengomentari pemimpinnya??
            Penulis tidak bermaksud menyalahkan atau menuding siapa pun. Rakyat memang harus mengawasi kinerja pemimpin mereka. Daya kritis rakyat juga tidak boleh turun sedikit pun dalam menilai hal-hal tersebut. Tapi haruskah mencercanya hanya karena sikap beliau saat menegur si Bupati yang tertidur saat ia berpidato dinilai marah-marah? Bukankah hal yang dilakukannya itu wajar? Penulis bisa membayangkan opini lain yang akan muncul seandainya beliau tidak bersikap seperti itu.
            Seorang presiden memang dituntut untuk tetap terlihat tegar di hadapan rakyat. Seorang presiden juga tidak boleh mengeluh apalagi curhat di depan rakyatnya. Seorang presiden harus bisa menahan amarah dan mengendalikan emosinya.
Namun dibalik itu, sebagai rakyat, pernahkah kita belajar untuk memahami pemimpin kita? Pernahkah kita berpikir tentang apa saja yang dipikirkannya? Bangsa ini begitu besar. Presiden tidak bisa bergerak dan bekerja sendiri. Marilah kita menjadi kaki dan tangan beliau. Mata dan pendengaran beliau. Bukankah ia adalah pilihan rakyat Indonesia? Mari kita dukung pemimpin kita yang sudah dipilih oleh 62 % rakyat Indonesia. Bersama-sama kita sukseskan beliau dalam membangun Indonesia. Kritiklah kebijakan yang beliau ambil bila kebijakan tersebut tidak memihak rakyat dan kurangilah menekan pribadi beliau. Masih banyak hal yang perlu dikritisi ketimbang berkomentar bahwa belakangan ini beliau suka marah-marah.

Tanjungpinang, 15 Desember 2009
                                                Dalam rangka keprihatinan terhadap presiden

2 comments:

  1. Buat Bupati yg tidur….
    Habis ngapain pak tadi malam?? Kayaknya capek bgdzzz
    Begadang mikirin rakyat ya’?

    Buat pak Presiden….
    Pak Presiden kok nggak ngantuk ya’ ?
    Bukannya masalah yang harus difikirkan dan dipecahkan juga banyak.?

    Ou…ou…ou….

    ReplyDelete