Mentoring ialah suatu proses pembinaan yang dilakukan seseorang terhadap sebuah kelompok yang terdiri dari 7 hingga 12 orang secara intensif seminggu sekali. Yang membina suatu kelompok mentoring disebut sebagai mentor. Di sini mentor berfungsi sebagai guru, teman, kakak, dan bahkan orang tua kedua bagi para binaannya ( disebut mentee – dibaca menti ).
Proses mentoring saat ini banyak digunakan oleh anggota – anggota rohis ( rohani islam sekolah ). Mereka terbagi ke dalam kelompok – kelompok kecil dengan satu orang mentor setiap kelompoknya. Mentoring juga merupakan salah satu sarana yang dipakai dalam penyampaian risalah nabi kepada remaja.
Mentoring merupakan metode yang efektif dalam sebuah pembelajaran karena ianya merupakan kelompok kecil di mana pengawasan terhadap satu anggota akan lebih mudah digunakan. Mentoring bertujuan untuk membina keislaman, keimanan dan ketakwaan para anggotanya. Lalu mengapa mentoring begitu penting dan perlu untuk diterapkan di setiap sekolah yang diikuti oleh setiap siswa tanpa terkecuali?
Lalu Mengapa Kita Harus Ikut Mentoring?
Pertama, metode mentoring muncul disebabkan kurangnya pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah – sekolah umum. Dalam seminggu, peserta didik hanya disediakan waktu 90 menit untuk mendapatkan pengetahuan agama yang seharusnya menjadi pondasi kehidupan mereka. Waktu yang sangat singkat itu pun kadang hanya diisi dengan teori – teori tanpa tindakan untuk membentuk karakter peserta didik yang menjadikan agama sebagai hal nomor satu dalam kehidupan mereka.
Padahal dalam proses pendidikan, hal paling penting ialah bagaimana agar peserta didik mampu bersikap dengan baik. Tentunya waktu 90 menit tidak cukup untuk itu. Dengan kata lain, mentoring juga merupakan kegiatan untuk menambah pengetahuan keagamaan yang disampaikan dengan cara – cara yang menarik ( tidak melulu ceramah ).
Kedua, Rasulullah juga pernah melakukan mentoring terhadap sahabat – sahabatnya. So sebagai umat Islam yang senantiasa meneladani beliau, sudah seharusnya kita juga mengikuti apa yang pernah beliau contohkan.
Ketiga, melalui mentoring kita mendapat pengetahuan Islam yang kadang tidak kita dapatkan dari sekolah melalui proses belajar mengajar biasa. Sebagai sarana penyampaian ajaran Islam, tentunya hal – hal yang lebih banyak dibahas atau didiskusikan ialah masalah – masalah keislaman.
Keempat, materi – materi mentoring disampaikan dengan cara – cara yang menarik dan tidak membosankan karena diselingi dengan permainan – permainan yang sarat makna. Tak hanya itu, mentoring juga bersifat fleksibel karena ia dapat dilakukan di mana saja, tidak harus di dalam mesjid. Mentoring dapat dilakukan di bawah pohon yang rindang, di kantin, di tepi pantai, dan tempat – tempat mengasyikkan lainnya. Semua itu tergantung pada kesepakatan anggota mentoring.
Dengan demikian, mentoring merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam rangka memperbaiki moral dan perilaku yang menyimpang di kalangan remaja dengan mengembalikan dan mengenalkan mereka pada agama yang disampaikan secara tidak monoton. Karena itu ajaklah teman, saudara, adik, kakak untuk mengikuti kegiatan mentoring di sekolah. Jika belum ada, cobalah ajukan pada pihak sekolah. Selamat mentoring.