Alhamdulillah ya akhirnya niat itu tersampaikan.
Insya Allah awal bulan September sudah akan berhenti bekerja sebagai karyawan di perusahaan developer. Leganya subhanallah, melihat kondisi belakangan sudah tidak mungkin untuk lanjut lagi. Bukan sok baik tapi hanya tak ingin kondisinya makin buruk jika kuteruskan.
Alasan utamaku memang kuliah, ingin menyelesaikan skripsi yang berceceran itu. Tahun lalu skripsi itu tak kuselesaikan mungkin karena faktor kemalasan dan lainnya. Namun di awal, sebelum malas itu datang, pernah kucoba untuk menyelesaikannya sembari terus bekerja. Ah ternyata aku tak sehebat mereka yang mampu bekerja sambil menyelesaikan skripsi, bergelar cum laude pula.
Meyakini kemampuanku yang tak seberapa, terutama untuk berkonsentrasi pada beberapa hal, kuputuskan untuk berhenti. Lagi pula sepertinya sudah ada sinyal - sinyal bahwa aku harus berhenti dari pekerjaan ini.
Beberapa hal di kantor mungkin berasal dari diriku sendiri. Seperti laporan yang selalu salah dan kerap ditegur untuk beberapa kesalahan. Mengakui kesalahan sepertinya lebih baik. Ini salahku lalai dalam bekerja. Bukan ingin sok baik, aku tak ingin masalah ini berketerusan sehingga berefek pada hal - hal lain yang menyebabkan kacaunya manajemen perusahaan. Langkah mundur sepertinya pilihan terbaik.
Berat memang untuk meninggalkan sebuah pekerjaan yang cukup lama digeluti. Dulu awalnya kupikir pekerjaan ini adalah ladang dakwah yang baru. Berharap ada yang mendapat hidayah dengan kehadiranku di sini. Itu hal paling berharga dan harus jadi tujuan utama. Gajinya lebih besar daripada langit dan bumi. Siapa yang tak tergiur?
Kupikir, pekerjaan ini unik. Ketika teman - teman lain kebanyakan berprofesi sebagai guru atau wartawan, kucoba untuk berada di lahan yang belum pernah kusentuh. Bekerja di kantoran mungkin belum menjadi styleku. Selama ini aku adalah guru, yang tak pernah duduk lama di kantor mengerjakan laporan - laporan. Guru di sekolah dan menjadi guru privat.
Begitu perusahaan ini membuka proyek, kupikir akan ada banyak orang yang kutemui. Hei hei tentunya ini akan jadi hal yang menyenangkan. Dan memang benar. Orang - orang yang kutemui seperti para tukang dan konsumen atau para bos - bos membuatku belajar tentang karakter manusia. Mereka yang jarang kutemui di kehidupan sebelumnya sekarang menjadi bagian dari keseharian. Bukankah itu hal yang menyenangkan?
Menjalaninya selama setahun ternyata cukup menyenangkan. Namun sayang, kuliah tahun ini harus jadi yang utama untuk dibereskan. Aku bukan orang keren yang bisa ngerjain semua hal dalam satu waktu. Apalagi setelah setahun, pekerjaan ini membutuhkan daya konsentrasi yang penuh agar proyek berjalan lancar.
Dengan segera aku menyatakan ketidaksanggupanku untuk meneruskannya. Dalam pesan hikmah, memilih itu bisa membangun karakter. Dengan demikian, dengan segala konsekuensi yang akan diterima, kuputuskan untuk berhenti..
No comments:
Post a Comment