Thursday, 10 December 2015

DM2 Terakhir



Well, menuliskan ini bikin sedih sebenarnya. Gimana engga, insya Allah pertengahan Desember 2015 ini saya akan pindah ke Bandung ikut bang Rio membangun rumah tangga di sana (ciyeee). 

Jadi tanggal 2-6 Desember lalu, KAMMI Tanjungpinang ngadain dauroh marhalah 2 lagi. Daurohnya diadain di mesjid raya dompak. Hmmm tempatnya bagi saya rada serem sih xixixi... 

Berhubung demikian otomatis ini terakhir kalinya saya terlibat dalam kepanitiaan di KAMMI, organisasi ekternal yang udah banyak memberi dan berpengaruh besar dalam proses pengembangan diri saya. 



Bicara soal kepanitiaan DM2, ini adalah keempat kalinya saya terlibat setelah saya dinyatakan lulus DM2 di bulan Maret 2010 yang lalu. Melihat ke belakang rasanya saya sudah menjalaninya dengan generasi yang berbeda. 

Hehehe saya sedang mengingat hal-hal manis tentang mereka. Tiap zaman selalu ada pemudanya dan itu yang saya rasakan. Memang berbeda susunan kepanitiaan di tahun 2010 dengan tahun 2015 ini. Meski saya sadar saya belum bisa berkontribusi banyak kecuali menyediakan waktu luang di pagi hingga sore hari di mana saat itu panitia lain sedang bekerja 



Dari tahun ke tahun hanya itu yang bisa saya lakukan, juga beberapa panitia lainnya. 

Tahun ini saya di lokasi full bersama Sri dari Batam. Untuk ikhwan ada Hatta, Ari dan Deni yang benar-benar stand by hampir 24 jam di lokasi acara. Otomatis ini membuat kami saling mengenal karakter masing masing. Kadang ada hal-hal konyol yang kami jumpai dan kemudian saya yakin ini akan menjadi kenangan kami kelak. Seperti terkurung di kamar mandi mungkin XD

Meski kadang ada waktu di mana kami merasa stagnan dengan kondisi yang ada, tapi hal itu tak membuat kami harus merasa sakit hati satu sama lain. Saya pikir inilah salah satu keuntungan bergaul dengan anak laki-laki. Mereka tak mudah tersinggung dan semua hal dibawa santai. 



Panitia akhwat pinang baru bisa hadir kadang siang, sore atau malam. TErgantung dengan waktu yang mereka miliki. Hari Sabtu barulah beberapa akhwat Batam full membantu di lokasi. Ada kak Sita, Puri dan Rani. Baru kali ini rasanya banyak akhwat di lokasi selama sejarah DM2 yang saya ikuti hehehe..... 

Yaa karena DM2 berlangsung 4-5 hari memang tak mudah bagi panitia untuk menyediakan waktu. Jangankan panitia, peserta juga demikian. 

Hanya saja kendala selama ini dalam kepanitiaan adalah untuk tim instruktur dan konsumsi. Karena jumlah kami yang sedikit maka setiap orang harus mau rangkap pekerjaan. Jadi MCR juga, observer juga dan juga bagian konsumsi. 



Kadang saya kasian juga melihat Hatta dan Ari karena ketiadaan panitia harus mereka terus yang jemput konsumsi. Ga jauh sih tapi karena mereka terus kadang saya berpikir, ini kerjaan berjamaah atau gimana. Tapi semoga keikhlasan mengiringi

Sempat ada rasa kecewa terhadap teman-teman lain yang memang hanya sempat datang malam hari. Saya tahu mereka bekerja. Yaahh ga ada gunanya mengeluhkan itu lagi. Toh kita hanya harus memaklumi uzur masing-masing bukan? 



Bagi saya, DM2 tak membutuhkan banyak pantia. Saya ingat ketika saya jadi peserta DM2 tahun 2010 lalu. Ketika itu mereka benar-benar minim panitia. Sangat minim, meskipun dengan jumlah peserta yang juga minim. Hanya 10 orang

Saya perhatikan hanya ada dua akhwat dan sekitar lima orang ikhwan. Mereka bergantian berada di lokasi dan acara berjalan lancar. See, tak butuh banyak orang. 

Tapi apapun itu saya bersyukur bisa menjadi bagian dari kepanitiaan DM2 selama 4 kali berturut-turut. Menyaksikan siapa yang bertahan dan siapa yang berguguran. Menguatkan konsep dan mengakarkan alasan mengapa saya berada di jalan ini. Mengapa saya melakukan ini. 



Alhamdulillah, terima kasih juga kepada KAMMI yang telah menjadi wadah saya untuk mengembangkan potensi diri dan menetapkan ke mana tujuan hidup yang sebenarnya. 

Lalu untuk teman-teman :) I really love you and I wish we'll be gathered in heaven to meet Allah and Rasulullah, talking about what we have done. Semoga segalanya adalah untukNya.

LULUS!!!!

GUE  AKHIRNYA LULUS!!!! 



Norak sih sebenarnya tapi saya ingin menuliskan bahwa setelah kuliah selama 7 tahun (!!!!!!) bulan November 2015 kemarin saya dinyatakan lulus setelah sidang skripsi. Heww... lega banget. 

Skripsi yang entah sudah berapa tahun saya kerjakan itu akhirnya berakhir juga di meja para penguji dengan nilai A(lhamdulillaaaaah). Meski saya agak bingung juga kenapa bisa dapat nilai A. 

Ini cerita sidang hari itu. 

Meski telah menunggu hari ini sekian lama, jujur saya gugup juga begitu akan berangkat ke kampus. Pagi-pagi saya sudah bersiap dan mengenakan baju ungu yang bahannya dibelikan Onang di lebaran beberapa tahun lalu. Ibu juga ikut gugup tapi menyempatkan diri untuk membuatkan sarapan. Hmmm saya katakan, "Udaah biasa ajaa."

Hahaha yaa moment begini harus dibuat sebiasa mungkin biar gugupnya ga ketulungan. Bismillah saya berangkat ke kampus. Inilah enaknya kalo datang awal, bisa menyaksikan kedatangan teman teman lain yang juga ga kalah gugup. 

Namanya juga mau sidang ya banyak yang harus disiapkan. But saya bertekad untuk ga lebay untuk bawa ini itu. Cukup bawa laptop dan skripsi yang udah saya tulis. Hari sebelumnya beberapa teman udah sibuk banget ngomongin buku apa aja yang harus mereka bawa. Daaaan hari itu saya sampe melongo betapa berat tas yang mereka bawa karena berisikan buku-buku referensi. Ouuww.....

Sidang kali ini angkatan 2008 ada tiga orang, saya, Widya dan kak Taufik. Senang sekali melihat kak Taufik juga ikut karena saya pikir ia tak akan lanjut lagi mengingat kami sudah kuliah terlalu lama. Alhamdulillah kami bertiga lulus. 

Karena kami masukin skripsi di last minute otomatis kami juga berada di urutan terakhir. Nah banyak di antara peserta sidang yang gugup dan berulang kali bolak balik skripsi mereka. Hehehe saya sebenarnya gugup juga tapi sekali lagi ga mau lebay. Maka, daripada bolak balikin lembar skripsi saya habiskan waktu menunggu dengan main game Onet di HP. Thank you so much bang Rio yang udah menghibahkan hp ini ke saya xixixiixii Kalo pake hape yang lama udah ga muat buat diinstal game lagi XD

Giliran saya tiba. Ehemm dengan sok pede aja dan ngomong seadanya. Ajaibnya saya di kursi panas itu kurang dari 30 menit dengan pertanyaan yang juga ga banyak. Amazing!!! Segalanya dipermudah alhamdulillah

Sidang ini punya arti yang banyak untuk saya. Selain menyatakan kelulusan, ini berarti bahwa saya telah bisa untuk berlari ke pelukannya bang Rio *muntah :p 

Gimana engga, saya harus ngejalanin LDR-an karena harus menyelesaikan kuliah. Tentu dengan sidang ini kami sudah bisa bersama kembali ehemm.... 

Aaah, akhirnya saya bisa tidur tenang :)