Monday, 24 February 2014

Caleg PKS Tanjungpinang

sumber : facebook Keren Sekali
Dapil 3 Bukit Bestari
sumber : facebook Keren Sekali
Dapil 2 Tanjungpinang Timur
sumber : facebook Keren Sekali
Dapil 1 : Tanjungpinang Barat dan Kota 

Ini kumpulan calon legislatif PKS dari DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota dan DPD RI
Saya Dapil 2 Tanjungpinang Timur No. 8 --> Nurul Azizah
Nah udah ada pilihan dari PKS Tanjungpinang. Gunakan hak suara agar tak digunakan oleh pihak yang tak berwenang dan curang. Selamat memilih dan pilih lah yang terbaik :)


Thursday, 20 February 2014

Membaca untuk Menulis

Gara - gara baca bio di facebook Ustadz Felix Siauw nih. Di situ ditulis bahwa "Membaca untuk menulis, mendengar untuk menyampaikan"

Sederhana ya 
sumber : pratamabk2012.wordpress.com 

Artinya ketika saya telah berhenti untuk menulis, itu berarti saya juga telah berhenti membaca. Ketika saya tak lagi menyampaikan itu artinya saya berhenti mendengar

Meskipun tujuan membaca bukan hanya untuk menulis, seperti yang pernah ditulis dalam facebook teman saya (katanya, agak sempit juga pemikiran itu, yaah biarin deh), namun Ali bin Abi Thalib ra. sudah berpesan "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya"

Tradisi menuliskan apa yang telah saya baca pernah saya biasakan, hanya saja akhir - akhir ini memang jarang. Mungkin juga salah satu indikasi saya hari ini kurang membaca buku. Lebih banyak baca timeline di twitter hehehe

Semoga kita bisa kembali di masa di mana semangat keilmuan itu begitu menggebu - gebu.

Dan satu catatan, saya harus menyelesaikan tugas akhir kuliah ini sesegera mungkin agar saya bisa membaca lebih banyak buku. 

[Korean Drama] Suspicious Housekeeper : Lost Love Housekeeper (Catatan Kedua)

Saya pikir ini juga terjadi didunia kita, dunia nyata yang hampir mirip dengan dunia dalam drama.

Para Pemain Lagi Baca Script
 Tulisan pertama tentang dramaKorea Suspicious Housekeeper  rupanyamasih menyisakan kekurangan yang belum sempat saya kupas. Ada satu sisi yangbelum saya ceritakan, yaitu tentang siapa sebenarnya Park Bok Nyeo (Choi JiWoo) yang menjadi pembantu misterius tersebut.

Di masa lalunya, Bok Nyeomemiliki hari – hari yang indah sampai suatu hari suami dan anaknya dibunuholeh seorang laki – laki yang juga adalah mantan muridnya di tempat kursus. Laki– laki itu mengaku mencintai Bok Nyeo dan ingin memilikinya meski usia merekaterpaut jauh. Ketika Bok Nyeo ke Somalia untuk memulai hidup baru, pria initetap mengikuti saking posesifnya dan membunuh keluarga Bok Nyeo.

Mertua Bok Nyeo menuduhnyatelah membunuh anak dan cucunya sehingga ada satu kalimat yang keluar bahwa iamenyuruh Bok Nyeo untuk tak tersenyum lagi selamanya. Maka jangan heran jika didrama ini Choi Ji Woo berwajah dingin sepanjang episode.

Setelah kejadian itu Bok Nyeokembali ke Korea Selatan dan bekerja sebagai pembantu di perusahaan Nyonya Honghingga suatu hari ia menjadi pembantu di rumah empat bersaudara.

Sekilas drama ini berlangsung tanpasedikit pun kekurangan. Hahaha tak ada gading yang tak retak kan?

Apa yang cukup saya sesalkan didrama ini adalah hubungan Bok Nyeo dan ayah 4 bersaudara yang cukup gregetan. Bagianda pecinta drama korea yang menyukai cerita cinta harus siap – siap kecewakarena kisah cintanya tidak selesai dan terkesan ga jelas.


Eun Sang Chul, sang ayahmungkin merindukan dan terus memikirkan Bok Nyeo tapi ini bukan cinta sepertidi drama lainnya. Setelah kematian istri dan kegagalan hubungannya denganselingkuhannya, ia belum siap untuk jatuh cinta. Perhatiannya pada Bok Nyeomungkin hanya sebatas seorang laki – laki yang simpati pada seorang perempuanyang dicintai dan mencintai anak – anaknya.


Well, apa pun itu drama inicucok untuk ditonton bersama keluarga J

[Korean Drama] Suspicious Housekeeper : Semua Berawal dari Perselingkuhan

Annyeong, lama juga ya tak menulis. Beberapa waktu lalu saya sempat merasa nge jleb karena merasa tak berguna lagi. Di saat banyak teman – teman yang meneruskan tradisi membaca, menulis dan berdiskusi, saya justru tenggelam pada aktivitas yang entah apa artinya

Kali ini saya ingin membahas sebuah drama korea yang ditayangkan November 2013 lalu berjudul Suspicious Housekeeper. Sedikit catatan, meski saya penggemar drama – drama korea, akhir – akhir ini saya sudah sangat jarang menontonnya tapi hanya membaca sinopsisnya di internet. Wah thanks buat para penulis sinopsis, saya belum tentu bisa menulis se detil itu loh.

Suspicious Housekeeper (SH) adalah drama Choi Ji Woo pertama yang saya tonton setelah dia main di Winter Sonata. Well setelah drama itu memang saya tak pernah lagi menonton drama atau film yang dia perankan. Kurang info juga sih, padahal dia masuk deretan artis korea yang masih bertahan di umur yang udah ga muda lagi. Karena itu di drama SH ini dia kebagian jadi ibu – ibu tapi tetep jadi pemeran utama.

Awalnya saya pikir ini seperti reality show The Nanny yang tayang di Amerika dan sempat tayang di Metro TV beberapa tahun yang lalu. Yah tak jauh dari itu.

Drama ini bercerita tentang sebuah keluarga yang baru saja ditinggal oleh ibu yang bunuh diri karena kecewa pada suaminya yang berselingkuh dengan rekan kerjanya. Dia meninggalkan 4 orang anak yang masih di usia sekolah dan sedang butuh – butuhnya kasih sayang orang tua.

Setelah kematian ibunya, tentu mereka kerepotan untuk mengurus rumah dan Choi Ji Woo datang ke rumah itu sebagai pembantu. Sebagai pembantu ia berprinsip untuk tidak mencampuri urusan majikan. Tapi yang mengerikan dia mau melakukan apa saja yang diperintahkan bahkan membunuh sekalipun.

Episode demi episode berlalu dengan apik dan dikemas dengan baik oleh sutradara yang didukung oleh acting para pemain yang top banget. Saya merekomendasikan drama ini ditonton oleh siapa saja karena ia nya sangat minim adegan dewasa. Bahkan adegan ciuman yang biasa menjadi khas drama korea pun hanya ada di episode terakhir dengan durasi yang tidak lama. Selebihnya adalah adegan biasa namun penuh pesan.

Dari drama ini saya mengambil hikmah tentang pentingnya peran keluarga dalam kehidupan remaja.

Di episode – episode awal, digambarkan bagaimana 3 orang anak yang telah memasuki usia remaja menyelesaikan masalahnya.

Sutradara ingin memberikan pesan pada kita semua termasuk orang tua agar selalu mendampingi anak – anak dalam hal apa pun namun tidak memanjakannya.

Choi Ji Woo yang berperan sebagai Bok Nyeo menyadari bahwa keluarga ini akan menghadapi masalah besar jika sosok ayah tak mau tahu dengan keadaan anak – anaknya. Memang sang ayah sempat dihadapi dilemma karena merasa bersalah pada istrinya, ia merasa telah membunuh istrinya dan tak tahu bagaimana mencintai anak – anaknya sendiri. Ia juga merasa galau apakah ia sebenarnya ia mencintai anak – anaknya atau tidak. Hahaha ayah model apa orang ini.

Meski tak sepenuhnya berperan sebagai ibu, namun cara Bok Nyeo menyelesaikan masalah anak – anak itu mengingatkan saya pada Queen’s Classroom versi Jepang. Akutsu Maya menekankan pada tanggungjawab yang harus ditanggung oleh setiap anak dalam setiap perbuatannya.

Jangan manjakan anak dengan menjadi pembantu utama dalam menyelesaikan masalahnya. Jadikan diri kita sebagai pemeran figuran dan biarkan mereka jadi pemeran utama.

Saya pikir inilah yang harus dilakukan oleh orang tua hari ini. Memberikan suntikan pada anak – anak tentang sikap yang baik namun tak melindungi mereka ketika anak – anak tersebut berbuat salah. Ia harus berani bertanggungjawab atas segala sesuatu yang ia perbuat.

Sebagai anak pun harus menyadari bahwa apa pun ia lakukan di luar sana akan berefek pada keluarga dan orang – orang di sekitarnya. Oleh karena itu menjadi anak baik adalah pilihan mutlak bagi seorang anak untuk menjaga keluarga dan orang – orang yang dicintainya.

Kemudian, perselingkuhan menjadi kata kunci yang sebenarnya. Betapa perselingkuhan dapat menghancurkan seluruh tataran yang telah dibangun oleh seseorang.

Sebuah keluarga yang bahagia bisa mendapatkan mimpi buruk karena selingkuh. Seorang wanita yang diselingkuhi oleh suaminya ternyata mampu melakukan hal – hal yang bagi kita seharusnya tidak dilakukan oleh seorang ibu.

Mungkin kita berpikir bahwa apa yang diperbuat ibu adalah salah dan memang jelas salah. Namun, apakah ia bisa terjadi dalam kehidupan kita? Tentu saja!

Goncangan jiwa yang dialami oleh seorang wanita yang diselingkuhi suaminya tentu amat dahsyat. Selingkuh menyebabkan ia meninggalkan anak – anak yang masih membutuhkannya. Perselingkuhan membuat seorang ayah melupakan anak – anaknya dan bahkan tak tahu cara mencintai mereka.

Perselingkuhan juga mengeluarkan seseorang dari tempat kerja, kehilangan pekerjaan dan menjadi hina di mata orang lain serta harus menanggung malu juga rasa bersalah.

Perselingkuhan membuat seorang anak harus membenci orang tuanya, menjadikan mereka terombang – ambing di mana seharusnya ia bisa belajar dengan baik.

Perselingkuhan yang nikmatnya sesaat namun dengan begitu dahsyatnya menghancurkan seluruh aspek kehidupan. lalu apa yang diharapkan dari sebuah perselingkuhan.

Pasangan yang berselingkuh tentu ada banyak sekali di sekitar kita, terutama di tempat kerja, tempat yang rawan dengan hal begituan. Jika tak membentenginya dengan keimanan, lalu akan jadi seperti apa keluarga dan anak – anak kita?

Semoga drama ini memberikan gambaran pada kita semua tentang pentingnya sebuah keutuhan keluarga dan peran orang tua dalam masa tumbuh kembang anak – anak.

Tinggalkan selingkuh dan jangan pernah berniat untuk melakukannya. Jika bukan karena Tuhanmu, tinggalkan perselingkuhan karena istri/suami dan anak – anakmu di rumah.

Seperti biasa, drama ini happy ending, Bok Nyeo kembali dan bersedia untuk menjadi istri sekaligus ibu dari anak – anak. Meskipun sang ayah belum dapat mengatakan bahwa ia mencintainya, ia bersyukur karena anak – anaknya menemukan seseorang yang mereka cintai dan mencintai mereka.

Trus apa kelemahan drama ini? Siapa sebenarnya Bok Nyeo itu? Saya membuat catatan kedua tentangnya.

Selamat menonton!

Monday, 3 February 2014

Maafkan Kami

Pacaran itu masalah! Aku dengan tegas - tegas mengatakan bahwa pacaran itu masalah besar buat bangsa ini. Masalah itu banyak, perjudian masalah, narkoba juga masalah, korupsi masalah, segala sesuatu di sekitar kita adalah masalah yang mampu merusak sendi - sendi kehidupan. 

Entah sejak kapan dan entah sudah berapa nama yang kudengar. Label aktivis dakwah rupanya tak mampu membendung hasrat seseorang untuk mengikuti kata hati (atau nafsu?) untuk menjalin hubungan istimewa dengan lawan jenis. 

Aku tak sedang berbicara tentang kamu yang belum mendapat sentuhan nilai - nilai Islam itu. Aku sedang berbicara padamu yang telah bertahun - tahun mendapatkan sentuhan itu. Telah lama berada dalam lingkaran ukhuwah yang mengobarkan ghirah keislaman. Yang menangisi derita anak Palestina. Yang berjibaku menggalang dana untuk bencana di Indonesia dan dunia Islam lainnya. Aku bicara padamu yang lelah seharian mengurusi organisasi di kampus sembari terus berusaha menyelesaikan tilawah satu juz. Aku juga berbicara pada diriku sendiri. 

Untukmu kader dakwah (mengutip judul buku Ustadz Rahmat Abdullah), pikirkan beberapa hal ini sebelum kamu memutuskan untuk pacaran

Jika kamu pacaran, lalu siapa yang akan menjadi mentor untuk adik - adik di sekolah dan para mahasiswa baru yang haus akan ilmu? Menjadi mentor tak hanya harus pintar kan? Menjadi mentor adalah usaha untuk menjadi teladan. 

Kalo kamu juga pacaran, gimana dengan mereka? Siapa yang akan mengisi pos - pos mentoring sebagai mentor bagi mereka? Siapa yang bisa mereka jadikan teladan saat isu pacaran begitu mendunia? 

Kalau kamu juga pacaran dan tak lagi menjadi mentor lalu siapa yang akan merawat mereka? Sanggupkah jika dimintai pertanggungjawaban saat mereka terjerumus pada hal yang tak baik dan itu karena kita? 

Generasi muda yang setiap hari kita lihat adalah bagian dari proyek peradaban ini kan? Bukankah mimpi kita sama? Bukankah kita ingin membangun sebuah bangunan peradaban yang besar dan kita adalah batu batanya? Bagaimana mungkin bangunan ini akan kokoh jika batu batanya keropos? 

Saat kamu disapa dalam hangatnya cinta lawan jenismu, anak Palestina sedang mencari bebatuan untuk dilemparkan pada tentara Israel. Saat kita menjalani kehidupan biasa ala anak muda dengan serpihan cinta mereka di Syria menangis menunggu donasi dari saudara seimannya. Saat kita menekuni hape untuk membaca pesan dari sang pecinta ada satu peluru yang menembus dada pemuda di Mesir. Di malam hari saat kita menerima telpon dari si dia, di Sinabung ada nyawa yang melayang karena bencana. Kita bukan orang - orang egois kan?

Aku hanya merasa sedikit marah. Laa taghdob kata Rasulullah. Jangan marah. 

Kamu dan aku adalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari kesalahan. Mungkin aku tak berada di posisimu yang sedang merasakan gairah cinta yang menggebu - gebu. Yang merasakan kehangatan dari sejuknya perhatian dari seorang lawan jenis. Mungkin aku tak berada di posisimu karena itu aku tak pernah tau bagaimana hebatnya perasaan itu, apalagi ketika orang tua pun memberi restu. 

Oleh karena itu maafkan aku yang telah lancang menasehatimu dengan cara yang tak kau senangi. Maafkan aku yang telah menilai diri sendiri lebih baik darimu. Maafkan aku yang mencoba - coba masuk dalam wilayah pribadimu. 

Karena kamu aktivis dakwah, aku tak meragukan betapa dahsyatnya ibadahmu. Aku tak meragukan sholatmu, tilawahmu yang selalu tembus satu juz dalam sehari bahkan lebih. Qiyamul lail ku tak bisa menyamai khusyuknya saat kamu berduaan dengan-Nya. Tidak, aku tak pernah ragu pada ibadahmu karena kau lebih baik daripada aku. 

Kepada kamu yang belum sempat kami sentuh dalam program mentoring, maafkan kami..... Indonesia mungkin harus mengalami keterlambatan untuk mencapai kesuksesan dan menjadi negara yang maju. Maafkan kami, maafkan kami, maafkan kami dan kepada Allah kami mohon ampun....

"Wahai orang - orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya dan bersikap lemah lembut terhadap orang - orang yang beriman, dan bersikap keras terhadap orang - orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikanNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya), Maha Mengetahui" (QS. Al Maidah : 54)

Mungkin Karena Kita

Bisa jadi hilangnya nilai - nilai Islam disebabkan oleh kita yang acuh tak acuh dengan apa yang terjadi. Acuh tak acuh dengan amalan harian. Acuh tak acuh dengan diri sendiri. 

Tulisan ini adalah untuk mengingatkan diri sendiri bahwa mungkin diri ini lah yang menyebabkan Islam itu tak berkembang. Mungkin diri ini lah yang membuat orang - orang malas untuk berislam dengan kaffah. 

Ada banyak liqoers yang berhenti di tengah jalan. Memilih untuk tak melanjutkan perjalanan karena berbagai alasan. Dalam bukunya, Yang Berguguran di Jalan Dakwah, Fathi Yakan sudah menjelaskan kemunduran seseorang dari jalan dakwah dipengaruhi oleh dua faktor, internal dan eksternal. 

Faktor internal meliputi kecintaannya pada dunia, watak yang tak disiplin, takut akan kemiskinan, bersikap ekstrim dan terlalu melebih - lebihkan, terlalu memudahkan dan meremehkan, dan faktor internal lainnya. Sementara dari luar tak sedikit mereka yang mundur karena ancaman dari keluarga dan kerabat, dan ancaman yang berasal dari orang - orang yang menyukai dakwah berkembang pesat. 


Sunday, 2 February 2014

Gambar Pak Absar Hilang

Belum sehari gambar Pak Absar di simpang blok C itu udah ga ada lagi. 

Aku pulang sekitar pukul 22.30 WIB tadi malam. Begitu lewat Blok C jumpa dengan Pak Itam dan satu bapak lagi yang ga kukenal. Mereka lagi menyiapkan tiang, ooh mungkin akan ada pemasangan atribut malam ini, begitu pikirku. 

Sebelum masuk ke perumahan aku melihat gambar Pak Absar salah satu caleg PKS di Pinang Hijau juga sudah dipasang. Lengkaplah gambar - gambar caleg menyambut kedatangan warga Pinang Hijau di jalan itu. 

Sampai di rumah aku terkejut juga karena bendera super besar juga sudah berkibar di rumah. Wah siapa yang pasang ya. Rupanya ayah dan Pak Absar tadi yang pasang ba'da Isya. Alhamdulillah kepasang juga. Cuma apa itu ga terlalu besar karena di lingkungan ini bendera besar baru PPP di blok sebelah. Ah tak masalah lagipula rumahku di simpang. Ini identitas hahaha

Pagi harinya Ibu bilang gambar Pak Absar di simpang Blok C udah hilang! Ha??? Wah dahsyat juga ya, baru dipasang udah diambil sementara gambar - gambar yang lain masih aman. 

Kata Ibu, tengah malam memang mendengar salah seorang tetangga kami lewat dan berkata, "Gambar Absar pulak yang dah dipasang". Entah apa maksudnya, huznuzon dulu deh. Di depan rumah kami juga banyak bapak - bapak yang main domino. Wallahu'alam siapa yang melepaskan gambar tersebut. Semoga bermanfaat buat dia di rumah. Moga dibukakan juga hatinya untuk memilih Pak Absar di 9 April mendatang :-) 

Ketika kubuat status di fb Pak Rusdi komen kalo baliho beliau juga hilang. Hahahha bapak yang jadi Caleg PKS No 9 Dapil Tanjungpinang Timur ini emang semangat banget begitu diajukan jadi caleg. Kalo lewat Ganet udah deh tuh banyak juga gambar - gambarnya. Di rumahnya bendera PKS kepasang dua yang super duper besar.

Beberapa waktu lalu balihonya yang di simpang Perum Bintan Permai itu juga dikoyak - koyak, kasihan hehehe Entah sengaja dikoyak atau memang koyak sendiri.

Semoga Allah melindungi para caleg dari PKS, khususnya Dapil Tanjungpinang Timur mulai dari No urut 1 sampai 11. Dari Bu Ismi hingga Bu Adek....