Monday, 28 December 2009

HIDUP MAHASISWA!!!

Hidup mahasiswa!!!

Wow, kalo kita dengar ini diteriakkan sama mahasiswa secara serentak, benar-benar bikin dada berdebar-debar. Gemuruh dan bergejolak ( wah, agak berlebihan ). Apalagi kalo lagi demo. Wiiiih... ga kebayang rasanya.

Tapi dibalik semua itu, apakah mahasiswa benar-benar hidup???
Seperti apa mahasiswa yang hidup itu??
Lalu seperti apa pula hidup mahasiswa??

Nantikan catatan berikutnya....

Tuesday, 15 December 2009

PRESIDENKU



Democrazy malam ini seru juga. Agenda sidang kali ini membahas cara komunikasi Pak SBY yang belakangan tidak stabil. Di beberapa tayangan video terlihat Bapak Presiden SBY yang dinilai “marah-marah”. Seperti saat berpidato di pertemuan para Bupati. Ada seorang Bupati yang tertidur kala sang Presiden berpidato. Kemudian beliau dengan tegas mnegur Bupati tersebut, “ Itu yang tidur, klo mau tidur silahkan di luar. Bagaimana pemimpin mau memimpin rakyat? “
            Oleh media hal ini dibesar-besarkan. Media kemudian membentuk opini publik dengan mengatakan bahwa emosi sang Presiden sedang tidak stabil. Terbukti dengan sikapnya yang marah-marah.
            Seorang ahli komunikasi politik yang hadir malam itu sebagai narasumber berkata, ” SBY mulai kelihatan watak dasarnya. Dan ini sudah mulai terlihat di jilid 2 ia memimpin. Sebelumnya di jilid 1 banyak pemolesan dan drama.”
            Tak hanya itu, seorang pengamat politik yang juga diundang oleh Democrazy berpendapat bahwa presiden SBY merasa dirinya hebat. Beliau tidak mau dicuekin dan berbagai pendapat yang menurut penulis negatif terhadap Pak SBY.
            Penulis jadi berpikir dan heran, sebenarnya apa yang terjadi? Pendapat-pendapat negatif mengenai Pak SBY akhir-akhir ini terus bermunculan. Saat Beliau merasa keamanannya meulai terancam oleh kekuatan politik tertentu, muncullah opini bahwa Pak SBY bawaannya selalu curiga, paranoid. SBY terlalu over dalam menghadapi suatu masalah. Beliau seharusnya tidak perlu takut karena beliau adalah pilihan rakyat dan didukung oleh DPR serta aparat keamanan di belakangnya.
            Diakui bahwa akhir-akhir ini cukup banyak masalah yang dihadapi oleh Indonesia. Dan sama sekali tidak ringan. Dimulai dari kasus Antasari yang melahirkan kasus Bibit – Chandra dan Bank Century. Presiden SBY ditantang. Agendanya untuk memberantas korupsi benar-benar minta dibuktikan. Rakyat mulai menagih janji kampanye beliau. Desakan – desakan dari berbagai pihak pun terus menekan beliau untuk menagambil sikap.
            Kembali pada pendapat-pendapat miring tadi, ada lagi yang membela bahwa presiden juga manusia. Marah, gusar, dan curiga adalah hal yang manusiawi. Menurut Arswendo Atmowiloto, salah seorang narasumber, opini-opini tersebut ada disebabkan oleh konsep masyarakt sendiri mengenai beliau. Seorang presiden tidak boleh marah, tidak boleh tegang, harus senyum terus, tidak boleh begini, tidak boleh begitu dan lain sebagainya.
            Sudah tidak hormatkah bangsa ini pada pemimpinnya?? Apakah tidak ada lagi rasa segan rakyat saat mengomentari pemimpinnya??
            Penulis tidak bermaksud menyalahkan atau menuding siapa pun. Rakyat memang harus mengawasi kinerja pemimpin mereka. Daya kritis rakyat juga tidak boleh turun sedikit pun dalam menilai hal-hal tersebut. Tapi haruskah mencercanya hanya karena sikap beliau saat menegur si Bupati yang tertidur saat ia berpidato dinilai marah-marah? Bukankah hal yang dilakukannya itu wajar? Penulis bisa membayangkan opini lain yang akan muncul seandainya beliau tidak bersikap seperti itu.
            Seorang presiden memang dituntut untuk tetap terlihat tegar di hadapan rakyat. Seorang presiden juga tidak boleh mengeluh apalagi curhat di depan rakyatnya. Seorang presiden harus bisa menahan amarah dan mengendalikan emosinya.
Namun dibalik itu, sebagai rakyat, pernahkah kita belajar untuk memahami pemimpin kita? Pernahkah kita berpikir tentang apa saja yang dipikirkannya? Bangsa ini begitu besar. Presiden tidak bisa bergerak dan bekerja sendiri. Marilah kita menjadi kaki dan tangan beliau. Mata dan pendengaran beliau. Bukankah ia adalah pilihan rakyat Indonesia? Mari kita dukung pemimpin kita yang sudah dipilih oleh 62 % rakyat Indonesia. Bersama-sama kita sukseskan beliau dalam membangun Indonesia. Kritiklah kebijakan yang beliau ambil bila kebijakan tersebut tidak memihak rakyat dan kurangilah menekan pribadi beliau. Masih banyak hal yang perlu dikritisi ketimbang berkomentar bahwa belakangan ini beliau suka marah-marah.

Tanjungpinang, 15 Desember 2009
                                                Dalam rangka keprihatinan terhadap presiden

Sunday, 13 December 2009

Sedikit Penggalan Manajemen Waktu

Ga terasa udah semester tiga. Bener tuh kata Pak Ustadz Ganteng, salah satu ciri-ciri waktu adalah cepat berlalu dan ga terasa. Kaliamt yang keluar adalah eh ga terasa ya ternyata sekarang udah semester tiga, eh kamu kok udah besar, eh, kamu sekarang udah.... dan lain-lain.

Kata Pak Ustadz Ganteng lagi nih, setengah umur manusia dihabiskan cuma untuk tidur. Wah, gawat banget ya. Dilahirkan, eh diciptakan dan hidup di dunia cuma buat tidur. Ga puas juga kali ya udah tidur selama 9 bulan dalam perut mak nya hehehe...

Ternyata waktu tuh berharga sekali. Ga ada yang bisa gantiin waktu kita.
Masalahnya sekarang, gimana caranya supaya setengah waktu hidup ( yang bener-bener melek ) dimanfaatin dengan sebaik-baiknya.

Kata Pak Ustadz Ganteng lagi, yang bisa memenej waktu itu adalah kita sendiri karena kitalah yang paling tahu kegiatan kita. Nah, ini dia nih yang agak rumit. Mengatur waktu.....

Pak Ustadz, materi manajemen waktunya masih kurang....

Sekilas Miss World

Heran juga ya, perhelatan Miss World baru ja digelar semalam. Kebetulan nonton waktu mereka lagi nayangin kegiatan-kegiatan Miss India di negaranya ( trpilih jadi Miss Purpose gitu deh. Ga tau juga artinya ).
Well, emang sih kegiatannya sosial semua. Rata-rata kegiatan Miss-Miss itu pergi ke panti asuhan, daerah-daerahyang kena bencana, menghibur keluargayang tertimpa bencana alam, rakyat miskin, main dengan anak-anak miskin itu, ngajarin mereka sesuatu ( ga tau juga tuh sesuatunya apa ) dan sebagainya.

Bagus sih kegiatan yang dilaksanakan cewek-cewek cantik ini. Tapi ada yang aneh menurut saya. Acara malam itu sama sekali ga....( gimana ya nyebutinnya ). Pokoknya mewah banget lah. Dari baju-bajunya ( sebenarnya ga mewah sih, karena pada kurang bahan ), sepatu, make-up, tatanan rambut, panggung dan segala macam, sama sekali ga bisa dibilang sederhana. Dan itu semua cuma untuk memilih satu orang ja!!! Capek deh. Mendingan dananya buat mendirikan sekolah di negara dunia ketiga, mencarikan mereka guru yang berkompeten, melengkapi sarana dan prasarana, membantu korban gempa dan masih banyak hal yang lebih bermanfaat yang bisa dilakukan.

Heran.....

Catatan Semalam

Hebat sekali semalam. Tapi sadisss!!!

Apa salah jika Allah masih belum mempetemukannya dengan jodohnya?? Mungkin belum waktunya aja kali. Tapi ya itu, dia harus kebal dengan sindiran-sindiran yang dilontarkan. Kejam sih kedengarannya.
Namun ga tau juga mau berbuat apa.

Allah punya kuasa. Allah tau apa yang terbaik. Bisa jadi ini belum waktunya dia menikah. Belum waktunya dia bertemu dengan jodoh yang sudah ditentukan oleh Allah. Semua hanya masalah waktu. BELUM WAKTUNYA.

Kalau memang belum waktunya memaksa pun ga akan ada gunanaya. Menyalahkan apalagi.
Yah, harus banyak bersabar. " Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. "
Allah sedang mempersiapkan yang terbaik buat dia.

Saturday, 12 December 2009

Gimana ke Depannya???

Baru beberapa waktu lalu pelantikan pengurus BEM periode 2009-2010. Tapi masih kosong banget nih dengan aenda kegiatan. Diletakkan di posisi bendahara, seidikit uang pun ga ada di tangan. ini gimana sih sebenarnya???

Jadi bingung. Ketua BEM juga orang sibuk. Bukan orang yang hanya diamanahi satu atau dua. Beliau diamanahi sebagai pengurus di beberapa organisasi. Jadi sibuk. Belum lagi dengan anak muridnya. Banyak banget yang harus dipikirkan. Sementara BEM sedang menunggu beliau. Anak buahnya punya potensi, tapi kemauan untuk bergerak kurang.

Duh susahnya untuk bergerak. Namanya juga organisasi, ga mungkin kerja sendiri. Butuh orang lain.
Beginilah jadinya kalau para aktivis kampus juga punya pekerjaan. Bukan sampingan, tapi tetap. Kalau cuma freelance sih gampang atur waktunya, tapi mereka tidak. Tapi yang lain, yang tidak bekerja juga acuh ga acuh. Urusan organisasi ini dianggap angin lalu. " Emang gue pikirin " kira-kira itulah yang ada dibenaknya.

Hmmmm....ngeluh juga tidak ada gunanya. Lebih baik kembali membangun komunikasi dengan senior untuk menggerakkan BEM. Sudah terlalu lama vakum. Semoga tahun ini bisa jadi batu loncatan untuk kek depannya.
Amiin...



Sedikit masalah organisasi